Oleh :
Darmawan
Di pagi buta
dengan udara yang dingin terasa menembus kulit sekitar pukul 02.38 wib terdengar olehku suara mesin
perahu motor dihidupkan, itu adalah pertanda
para nelayan yang ada dikampungku akan pergi melaut untuk mencari udang
dan ikan.
hal ini sudah tak asing lagi terdengar ditelingaku karena setiap hari mereka lakoni, dan
bagi mereka lautan adalah sumber rezeki yang selalu mereka garap sebagai nelayan. Untuk menuju laut para nelayan keluar sewaktu air sungai masih pasang jika terlambat
tidak bisa melaut dikarenakan air surut sungai bisa sampai kering begitu juga
sebaliknya jika pulang harus menunggu air pasang.
Jarak yang mereka tempuh
untuk menebar jaring juga tak tentu tergantung dari ada atau tidaknya barang
yang dicari, bisa jauh bisa dekat jika sekali tebar kosong mereka akan pindah
ketempat lain. Ada
hal yang menarik ketika para nelayan mendapatkan hasil yang banyak dalam bahasa
setempat ngumbut, jaring-jaring yang penuh udang dan ikan segera dibawa pulang
kepangkalan nelayan untuk dilepas dari jaring.
Dalam hal ini akan terlihat pemandangan begitu banyak orang ikut serta dalam membantu para nelayan untuk melepas atau melupus hasil yang ada dijaring. Mereka yang ikut membantu melupus tidak diberi diupah dengan uang tetapi diberi ikan hasil tangkapan untuk udang diambil oleh nelayan itu sendiri. Jika tidak dibantu dengan beramai, bisa sampai kemalaman dan hasil udang maupun ikan sudah mulai busuk.
Dalam hal ini akan terlihat pemandangan begitu banyak orang ikut serta dalam membantu para nelayan untuk melepas atau melupus hasil yang ada dijaring. Mereka yang ikut membantu melupus tidak diberi diupah dengan uang tetapi diberi ikan hasil tangkapan untuk udang diambil oleh nelayan itu sendiri. Jika tidak dibantu dengan beramai, bisa sampai kemalaman dan hasil udang maupun ikan sudah mulai busuk.