Sunday, February 12, 2017

Dakwah Lingkungan


Sabtu sore didepan posko tur dakwah dan bakti sosial IAIS Sultan M. Tsjafioedin Sambas yang berdekatan dengan pesantren Akhlakul Karimah Musliadi .B sedang melihat peserta mempersiapkan acara perpisahan pada malam minggu dengan masyarakat Dusun Setingga Asin Desa Sebubus, mentor 22 tahun ini sudah menyelesaikan tugasnya selama lima hari.

Beragam aktifitas sudah dilaksanakan oleh para peserta walaupun dalam waktu yang singkat perasaan senang terpancar dari raut wajah mereka
mereka apalagi dengan disambut dengan baik dan ramah oleh masyarakat setempat, kegiatan dakwah yang dilakukan tidak hanya di masjid ataupun sekolah tapi juga dapat dilakukan di alam terbuka.

Pendidikan tentang alam dan lingkungan juga sangat penting karena berpengaruh sangat besar bagi kehidupan manusia sebagaimana dalam Al-Quran Surah AR-Rum ayat 41 yang artinya: telah tampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).

Lokasi hutan mangrove yang berdekatan dengan posko dijadikan sarana tempat pembelajaran bagi mereka pada jum’at pagi (10/2), kegiatan lapangan ini dipandu oleh Ramli selaku Kepala Dusun Setingga Asin sekaligus anggota komunitas Kalilaek & Green Leaf bersama Jumianto, U.Mulyadi dan Dani.
Sebelum kegiatan dimulai Darmawan ketua komunitas lingkungan setempat memberikan penjelasan dan gambaran tentang mangrove, dikarenakan banyak yang belum mengetahui apa itu mangrove, fungsi serta manfaatnya ditambah tentang satwa endemik bekantan dan lain sebagainya.

Peserta yang ikut juga ada dariposko DusunSebuluh yang kemudian dibagi empat kelompok, ada yang menanam bibit bakau, membersihkan sampah, mengecat dan memasang banner himbauan tentang lingkungan.Terdengar suara kecerian dan kegembiraan saat mereka berlumpur di hutan mangrove karena baru pertama kali mengikuti kegiatan seperti ini merasakan sensasi alam dan sambil mencar tengkuyung yang biasanya didapat dari pasar dan itupun harganya juga mahal sekarang dapat mencarinya secara langsung celoteh mereka.

Harapan mereka kegiatan yang menarik seperti ini dapat terusdi lanjutkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang lingkungan agar lebih memahami dan mencinta alam yang ada, begitu juga tentang lokasi ecowisata mangrove agar jalur lintasannya dapat diperpanjang dan fasilitasnya ditambah agar lebih menarik dan pengunjung lebih betah berada dilokasi ini.

Yang pasti menjaga kelestarian alam dilaut dan didarat adalah tugas bersama, jika alam hancur
dan rusak maka dampaknya kita juga yang merasakan karena sudah banyak contoh yang harus diambil hikmahnya. Mari jaga dan lestarikan untuk masa depan yang lebih baik untuk warisan anak cucu nanti.