Tuesday, March 14, 2017

63 KM KEBANGGAAN SAMBAS

Indonesia terkenal banyak memiliki pulau-pulau dan pantai yang panjang, salah satunya terdapat di Kabupaten Sambas tepatnya berada di Kecamatan Paloh dengan panjang garis pantai 63 KM mulai dari Desa Sebubus sampai Desa Temajuk yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Kilauan zircon yang diterpa sinar matahari dipantai berpasir putih ini membuat pantai ini menjadi lebih unik dipandang mata belum lagi ditambah dengan hamparan bebatuan serta hutan cemara atau aruk yang tersusun rapi di tanjung belimbing atau yang lebih dikenal
oleh masyarakat luas dengan nama selimpai menambah indahnya panorama alam yang ada didaerah ini. Pantai yang berbatasan dengan laut natuna dan laut cina selatan ini memiliki nilai yang sangat strategis serta tidak kalah menarik dengan pantai-pantai didaerah lain, selain ikan dan lobster ada juga ubur-ubur yang menjadi nilai tambah bagi ekonomi masyarakat sekitar pada saat gelombang laut tidak bergejolak lagi. Terbukanya akses jalan membuat lahan-lahan disekitar pantai menjadi incaran banyak orang apalagi pada tahun 2016 paloh ditetapkan
sebagai pencanangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), tentunya dalam hal ini banyak yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten maupun Pemerintahan Desa untuk pencegahan sebelum terjadi kerusakan maupun abrasi menyangkut vegetasi hutan pantai maupun tempat peneluran satwa endemic penyu yang terancam punah . Hutan pantai maupun penyu tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan local, domestic maupun manca negara yang berkunjung dipantai paloh, walaupun sudah ada
beberapa organisasi lingkungan yang berperan serta dalam hal ini tentunya perlu diperkuat dan dipertegas oleh Pemerintah tentang tata ruang kawasan maupun perlindungan sehingga keberadaan satwa maupun keindahan alam ini dapat terjaga serta membawa manfaat bagi masyarakat. Pembangunan tempat-tempat wisata, rumah peristirahatan pribadi maupun aktivitas usaha seperti kilang-kilang ditepi pantai hendaknya memperhatikan aturan-aturan yang berlakung tentang daerah sempadan pantai serta berkoordinasi terlebih dahulu sebelum
melakukan aktivitas sehingga tidak menimbulkan permasalahan dikemudian.


Monday, March 13, 2017

Gemercik Suara Daerah Aliran Sungai



Ilustrasi
Ilustrasi

















Dari tahun ketahun Isu hidrologis yang utama adalah dampak dari lenyapnya penutupan hutan pada kualitas dan kuantitas aliran sungai, erosi tanah dan sedimentasi yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) ini diakibatkan oleh peti (air PDAM keruh); kebun sawit yang tidak ramah lingkungan; ilegal logging; kebakaran hutan/gambut ; sistem ladang berpindah

Bantaran sungai yang terkikis merupakan hal yang umum di jumpai di sepanjang aliran sungai dan pembuatan jalan pintas bagi kapal motor di dalam meandering  juga menambah permasalahan dalam kasus sedimentasi. Peringatan hari air sedunia yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 maret merupakan tolak ukur bagai mana kondisi pengelolaan setiap DAS yang ada semakin baik atau semakin rusak, peran serta semua pihak diperlukan dalam mengsingkronkan pengembangan pembangunan didaerah DAS pada saat ini sehingga kegiatan yang dilaksanakan tidak memberikan dampak negative pada lingkungan pada masa yang akan datang.

Permasalahan DAS di Kalbar
      Ketergantungan masyarakat  (2 jt-an jiwa) disekitar DAS meliputi:
     Sumber Air Bersih;
     Transportasi;
     Sumber income (livelihood) lainnya seperti usaha perikanan;
      60% daerah aliran sungai (watershed) di Kalimantan Barat mengalami krisis yang terjadi sebagai akibat pembukaan dan pengembangan kawasan watershed secara eksploitatif.

      Kerusakan tersebut berasal dari berbagai aktifitas seperti:
     Penambang Emas Tanpa Izin (illegal mining) yang menggunakan mercury dsb;
     Logging;
     Forest convertion for large scale oil palm plantation;
     Aktivitas industri lainnya.
     Abrasi Pantai
     Kerusakan Mangrove, Pesisir dan Terumbu Karang
     Penambangan pasir dan Pencurian Pasir dari Pulau Kecil
     Pencurian Ikan, dsb.

      Dipengaruhi oleh berbagai aktivitas yang terjadi di diberbagai wilayah Kalimantan Barat dan sepanjang DAS terdapat beberapa bencana yang selalu mengintai kita, diantaranya :
     Banjir;
     Tanah longsor;
     Menurunnya peran dan fungsi Sungai
                    –  Kekeringan.































IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAS
Untuk perencanaan ke depan diperlukan identifikasi DAS di Kalbar melalui :
      Penataan DAS dan Sub DAS menurut satu kesatuan ekosistem (satu sistem hidrologis) masing-masing.
      Tentukan Marfologi dan marfometri masing-masing DAS – Sub DAS yang ada
      Deskripsi unsur-unsur DAS terkait

INTERAKSI UNSUR-UNSUR EKOSISTEM DAS
      Berbagai unsur ekosistem DAS (termasuk air hujan sebagai input utama) saling berinteraksi dan  menghasilkan air yang mengalir di sungai sebagai output dalam kondisi normal.   Perubahan salah satu unsur secara drastis, seperti halnya pembukaan vegetasi hutan atau perubahan bentang lahan termasuk akibat pembukaan pertambangan, akan mempengaruhi produksi air baik kuantitas maupun kualitas air sungai. 
      Unsur-unsur ekosistem DAS tersebut secara keseluruhan terdiri dari :
         A. Geologi
         B. Tanah
         C.  Iklim
         D.  Air tanah dan akuifer
         E.  Masyarakat tumbuhan dan hewan
         F.  Pola Penggunaan lahan (land use)

         G.  Sistem sosial-ekonomi masyarakat
         H.  Nilai peradaban dan aktivitas manusia
          I.   Aliran pemukaan/sungai,
         J.   Kualitas air sungai

SASARAN PENGELOLAAN DAS
      Sasaran pengelolaan DAS adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya air dan penggunaan lahan yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. 
      Untuk mewujudkan itu diperlukan upaya rehabilitasi lahan terlantar dengan mengindahkan kegiatan konservasi tanah dan air, disamping memberikan perlindungan pada lahan-lahan yang peka erosi dan longsor. 
      Untuk kawasan perhuluan perlindungan DAS diarahkan pada pengembangan penutupan vegetasi berupa hutan dan tanaman keras, sedangkan pada kawasan hilir dapat dikombinasikan dengan bangunan struktursl atau fisik.
      Pengelolaan DAS merupakan proses perumusan dan pelaksanaan kegiatan yang meliputi pemanipulasian sumber daya alam, sumber daya pertanian dan sumber daya manusia yang semuanya berada dalam suatu DAS, yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan tetap menjaga kondisi sumber daya tanah dan air.

PENGELOLAAN DAS TERPADU
      Banyaknya unsur-unsur seperti dikemukakan terdahulu yang membentuk ekosistem DAS sehingga diperlukan keterpaduan dalam pengelolaannya.
      Pengelolaan DAS terpadu mencakup keterpaduan aspek kegiatan, keterpaduan disiplin ilmu atau keahlian, dan keterpaduan kelembagaan yang berwenang terhadap pengelolaan DAS. 
      Pengelolaan DAS perlu pula mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi dan institusi atau lembaga dan semua stakeholder yang ada baik di dalam maupun diluar ekosistem DAS tersebut.

REKOMEDASI UNTUK IMPLEMENTASI MODEL PENGELOLAAN DAS
      Perencanaan DAS yang cukup komprehensif dapat menjamin  semua penerapan sistem distribusi termasuk kualitas airnya dan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi.
      Perlunya informasi tentang regime hidrologi dari DAS yang dikelola
      Perlu adanya suatu sistem analitik atau model yang mampu memberikan wawasan penuh tentang dampak yang akan dihasilkan oleh penggunaan khusus lahan dan pembangunan dalam DAS
      Adanya tujuan pengelolaan khusus bagi DAS dengan kriteria yang tertuju pada alternatif pengelolaan secara benar dan terarah.
      Adanya partisipasi semua pihak yang berwenang, termasuk masyarakat.
      Luasnya DAS dan hirarki atau ordo DAS yang banyak memerlukan wewenang pada masing-masing sub DAS yang ada di KalBar
Perlu provisi bagi mereka yang berpartisipasi dalam penentuan tujuan dan dalam pengambilan keputusan serta implementasi pengelolaan DASnya