Friday, January 27, 2017

Siapkah Kelola BUM Desa Untuk Masyarakat

Ilustrasi
Ilustrasi













Ilustrasi
Jika melihat perkembangan dan bertambahnya Anggaran Dana Desa (ADD) saat ini yang mencapai satu milyar lebih dirasakan banyak hal yang dapat dibuat oleh Pemerintahan Desa dalam pembangunan, ADD yang ada tidak hanya untuk pembangunan fisik saja namun harus bisa meningkatan sumber daya manusia dengan pengembangan kapasitas masyarakat desa itu sendiri dalam peningkatkan perekonomian.

Desa sebagai mana kita ketahui sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ilustrasi
 


Sedangkan Pemerintahan Desa sendiri adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa dapat membuat suatu terobosan baru dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mendorong atau menampung seluruh kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat, baik yang berkembang menurut adat Istiadat dan budaya setempat,
Ilustarsi
maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk di kelola oleh masyarakat melalui program atau proyek Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah.
 

Sasaran pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui BUMDes ini adalah untuk melayani masyarakat desa dalam mengembangkan usaha produktif dengan tujuan menyediakan media beragam usaha dalam menunjang perekonomian masyarakat desa sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakat.
  
Badan Usaha Milik Desa atau yang dikenal dengan BUM Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Selain program Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia ada beberapa kementrian yang saat ini juga mengarahkan hasil program  kegiatan mereka berupa peningkatan ekonomi yang ada dimasyarakat melalui BUM Desa atau Koperasi. hal ini dimaksudkan sebagai bentuk kerjasama masyarakat dengan pemerintahan desa terkait pembiayaan yang dapat ditangani dari anggaran dana desa agar terciptanya kemandirian ekonomi produktif.

Jenis usaha yang dilakukan dapat dikombinasikan dengan aset-aset desa yang ada dengan potensi ekonomi yang ada dimasyarakat meliputi bidan maupun hasil pertanian, perikanan, perkebunan, perternakan, jasa air, jasa lingkungan, jasa transportasi, telekomunikasi, pariwisata, pasar desa serta bisnis produktf lainnya.

Untuk melangkah lebih jauh tentang BUM Desa tentunya harus mengetahui langkah-langkah maupun persayaratan yang sudah diatur didalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.

Agar apa yang akan dicapai melalui melalui kegiatan usaha yang dilakukan dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan serta berguna untuk pembagunan desa dan kesejahteraan masyarakat, harus ada peraturan desa yang mengatur agar hasil usaha yang dibangun dan didapat adalah secara legal bukan masuk dalam kategori pungli.
Mari berfikir fositif, kreatif tinggalkan pola-pola lama yang tidak sehat dan merugikan dengan kemandirian  melalui kerjasama yang baik antara Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa,lembaga kemasyarakatan Desa, lembaga Desa lainnya dan tokoh masyarakat.

Tuesday, January 3, 2017

Melirik Potensi Mangrove Sebagai Alternatif Sumber Pangan





Bagian II
Dari hasil penelitian bahwa banyak spesies mangrove yang secara tradisional sudah dikonsumsi oleh masyarakat pesisir, namun pemanfaatan mangrove sebagai bahan pangan hanya bersifat insidentil atau dalam keadaan darurat jika terjadi krisis pangan, sebenarnya ada buah mangrove yang dapat secara spesifik di manfaatkan sebagai sumber pangan kaya karbohidrat yaitu dari spesies (Bruquiera gymnorrhiza) lindur atau tumok. Buah mangrove jenis lindur dapat dieksplorasi menjadi bahan pangan alternative, buah jenis inidapat diolah menjadi tepung kandungan gizinya terutama karbohidrat sangat dominan sehingga bisa di jadikan sumber pangan baru berbasis sumber daya lokal mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga bisa membudidayakan mangrove jenis lindur ini disepanjang garis pantai.
Tepung ini mempunyai derajat putih yang rendah tetapi justru dalam aplikasi untuk pengolahan pangan tidak dibutuhkan pewarna makanan secara alami buah lindur atau tumok        (Bruquiera gymnorrhiza)ini memberikan warna kecoklatan bisa dibentuk menjadi adonan yang kalis dan mempunyai kandungan amilosa hampir sama dengan beras yaitu sekitar 17%.Tepung buah lindur yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria tepung yang bisa dikonsumsi.Kadar air, karbohidrat, abu dan serat sudah memenuhi standar SII untuk tepung. Faktor pembatas buah lindur antara lain tanin dan HCN juga berkurang secara signifikan dengan pengolahan sehingga tepung buah lindur ini aman untuk dikonsumsi.
Buah mangrove jenis lindur (Bruquiera gymnorrhiza) yang secara tradisional diolah menjadi kue, cake, dicampur dengan nasi atau dimakan langsung dengan bumbu kelapa mengandung energi dan karbohidrat yang cukup tinggi, bahkan melampaui berbagai jenis pangan sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi masyarakat seperti beras, jagung singkong atau sagu. Kandungan energi buah mangrove ini adalah 371 kalori per 100 gram, lebih tinggi dari beras (360 kalori per 100 gram), dan jagung (307 kalori per 100 gram). Kandungan karbohidrat buah bakau sebesar 85.1 gram per 100 gram, lebih tinggi dari beras (78.9 gram per 100 gram) dan jagung (63.6 gram per 100 gram).


Selain lindur (Bruquiera gymnorrhiza) masih ada tumbuhan mangrove yang berpotensi dikembangkan menjadi pangan fungsional penurun tekanan darah adalah buah pedada atau gerambang (Sonneratia). Buah pedada merupakan tumbuhan mangrove yang kaya akan kandungan serat dan mineralmaupun vitamin yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia menjadi produk olahan pangankhusus di Sebubus ada dua jenis namun yang digunakan adalah Sonneratia ovate, buah pedada memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dimana di dalam buah pedada terkandung beberapa senyawa bioaktif diantaranya favonoid, luteolin, dan luteolin 7-O-ß-glucoside, steroid, triterpenoid, dan turunan benzenecarboxylic, dan Oleanolic acid, ß-sistosterol-ß-D-glucopyranoside. Dengan demikian, berdasarkan kandungan kimia buah pedada dapat disinyalir berpotensi sebagai antioksidan dan agen hipotensif
Buah pedada mengandung beberapa senyawa bioaktif diantaranya favonoid, luteolin, dan luteolin 7-O-ß-glucoside (Wu et al., 2009), steroid, triterpenoid, dan turunan benzenecarboxylic dan Oleanolic acid, ß-sistosterol-ß-D-glucopyranoside.Ekstrak buah pedada memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan mampu mencegah peroksidasi lipid.Adapun Manfaat Sirup Buah Mangrove jenis pedada atau(Sonneratia ovate) berdasarkan penelitian dengan Nilai keunggulan antara lain adalah memiliki kandungan vitamin C cukup tinggi (50,1 mg/100 gr sirup), dan mengandung iodium dengan kadar 0,68 mg/kg sirup.
Dalam tubuh vitamin C berfungsi sebagai antioksidan 28,67 (EC50) µg/ml)serta Peroksidasi Lipid 15,49(IC50) µg/ml, sedangkan Iodium untuk sistesis hormon tiroksin, yaitu suatu homon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan. sirup “ Mangrove” telah layak dan aman untuk dikonsumsi karena bebas dari bahan berbahaya dan beracun, sehingga aman untuk dikonsumsi dan diproduksi secara berkelanjutan.Sirup buah pidada Mangrove yang memiliki rasa dan aroma yang khas, serta beriodium dan bervitamin C, B1, B2, A.
Berdasar uraian diatas berbagai jenis buah mangrove yang ada cocok untuk dikembangkan sebagai sumber pangan lokal baru, terutama di Kecamatan Paloh sebagai daerah pesisir yang memiliki mangrove yang luas serta kondisinya masih bagus.Tentunya dengan segala potensi yang ada perlu adanya dukungan dari segala pihak dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan pengembangan ekonomi produktif masyarakat.
Dari berbagai sumber

DIANGGAP HAL BIASA SEKARANG JADI PILIHAN

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya tempat aktifitas masyarakat sehari-hari  di hutan mangrove untuk mencari kepiting, kuyung, kepah sebagai sumber penghasilan yang dianggap hal biasa sekarang menjadi ramai dikunjungi warga dari berbagai wilayah, begitu juga dengan istilah mangrove mulai dikenal oleh masyarakat luasyang biasanya hanya dikenal dengan namanya bakau. Terobosan baru bagi daerah ini menjadi tujuan wisata semenjak selesai dibangunnya jembatan dan jalan titian atau track dimangrove Dusun Setingga Asin yang berdampingan dengan Dusun Setingga Desa Sebubus Kecamatan Paloh pada akhir Nopember 2016 perlu jadi acuan untuk pengembangan kedepan dan tidak hanya sebagai tempat wisata lokasi ini bisa jadi sarana pendidikan maupun penelitian.


Walaupun masih tergolong baru namun antusias pengunjung yang penasaran mengenai ecowisata mangrovemembawa mereka ketempat ini, setiap hari selalu ada yang datang berkunjung apalagi hari minggu.Suasana hutan mangrove yang masih alami dengan suasana teduh, sejuk dan indah dengan kicauan suara burung membuat pikiran menjadi tenang dan ditambah denganadanya satwa endemik Kalimantan bekantan yang sering terlihat dipinggir-pinggirsungai membuat tempat ini dapat menjadi alternative tujuan wisata. Bagi anak-anak muda yang senang dengan foto  kreasi untuk menghiasi profil mereka dengan latar belakang pepohonan membuat suasana hutan mangrove ini menjadi ceria dan hidup didunia maya.


Pada awal tahun baru 2017 minggu (1/1) jumlah pengunjung yang datang membludak sampai ribuan orang, terlihat dari kendaraan diparkiran sampai track yang penuh sesak sampai-sampai untuk berselisih jalan juga kesulitan sakingramainya orang yang datang apalagi ada yang selfi didepan disaat ramai bakalan macet jalan track, hal ini dikarenakan track yang digunakan baru satu jalur dengan ukuran panjang  438 Mlebar    1,30 M ditambah stagher kecil di ujung track menuju sungai  sehingga pengunjung hanya bolak balik. Melihat kondisi ini perlu peningkatan dan pengembangan lebih lanjut dengan memperpanjang track untuk mengelilingi pulau, gazebo, warung makanan, moshola, perahu wisata, outbound dan yang tak kalah pentingnya adalah wc.

Bagaimana tidak bagi pengunjung yang sudah tidak tahan lagi mau buang air besar atau kecil harus turun kelumpur hutan mangrove tak bisa terbayangkan bagaimana jadinya, kalau lelaki mungkin bisa bagaimana jika perempuan waduh bisa gawat urusannya. Hal ini sudah dipikirkan pengelola dan tentunya juga perlu perhatian dari segala pihak, terutama Pemerintah harus segera turun tangan untuk membantu mengatasi hal ini, masyarakat sudah berbuat sesuai kemampuan dan perlu didukung dalam membangun sarana dan prasarana untuk mengembangan daerah ini. Dengan semakin baiknya fasilitas ecowisata ini diharapkan pengunjung lebih betah dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat dengan menjual beraneka panganan ala mangrove, souvenir, home stay, rumah makan, jasa angkutan sungai dan sebagainya.


Bagi para pengunjung juga harus memperhatikan himbauan yang disampaikan KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA SEKTOR PALOH tentang :

1.   Menjaga Keamanan dan Ketertiban masyarakat.
2.  Tidak membawa Miras, Senjata Tajam, Senpi, Narkoba, maupun hal-hal yang dapat merusak dan menimbulkan gangguan Keamanan dan Ketertiban masyarakat (kamtibmas).

3.  Tidak menyalah gunakan tempat ecowisata mangrove pada malam hari yang dapat menimbulkan gangguan Keamanan dan Ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Selain itu pengelola juga menyampaikan himbauan agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan, mematahkan dahan dan ranting pohon yang ada di lokasi Ecowisata Mangrove.Jika kedapatan melakukan hal tersebut diberikan sanksimenanam pohon mangrove minimal 2 pohon.Mari dukung gerakan pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.