Bagian II
Dari
hasil penelitian bahwa banyak spesies mangrove yang secara tradisional sudah
dikonsumsi oleh masyarakat pesisir, namun pemanfaatan mangrove sebagai bahan
pangan hanya bersifat insidentil atau dalam keadaan darurat jika terjadi krisis
pangan, sebenarnya ada buah mangrove yang dapat secara spesifik di manfaatkan
sebagai sumber pangan kaya karbohidrat yaitu dari spesies (Bruquiera
gymnorrhiza) lindur atau tumok. Buah mangrove jenis lindur dapat
dieksplorasi menjadi bahan pangan alternative, buah jenis inidapat diolah
menjadi tepung kandungan gizinya terutama karbohidrat sangat dominan sehingga
bisa di jadikan sumber pangan baru berbasis sumber daya lokal mengingat
Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga bisa membudidayakan mangrove
jenis lindur ini disepanjang garis pantai.
Tepung
ini mempunyai derajat putih yang rendah tetapi justru dalam aplikasi untuk
pengolahan pangan tidak dibutuhkan pewarna makanan secara alami buah lindur atau
tumok (Bruquiera gymnorrhiza)ini
memberikan warna kecoklatan bisa dibentuk menjadi adonan yang kalis dan
mempunyai kandungan amilosa hampir sama dengan beras yaitu sekitar 17%.Tepung
buah lindur yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria tepung yang bisa
dikonsumsi.Kadar air, karbohidrat, abu dan serat sudah memenuhi standar SII
untuk tepung. Faktor pembatas buah lindur antara lain tanin dan HCN juga
berkurang secara signifikan
dengan pengolahan sehingga tepung buah lindur ini aman untuk dikonsumsi.
Buah
mangrove jenis lindur (Bruquiera gymnorrhiza) yang secara tradisional
diolah menjadi kue, cake, dicampur dengan nasi atau dimakan langsung dengan
bumbu kelapa mengandung energi dan karbohidrat yang cukup tinggi, bahkan
melampaui berbagai jenis pangan sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi masyarakat
seperti beras, jagung singkong atau sagu. Kandungan energi buah mangrove ini
adalah 371 kalori per 100 gram, lebih tinggi dari beras (360 kalori per 100
gram), dan jagung (307 kalori per 100 gram). Kandungan karbohidrat buah bakau
sebesar 85.1 gram per 100 gram, lebih tinggi dari beras (78.9 gram per 100
gram) dan jagung (63.6 gram per 100 gram).
Selain lindur (Bruquiera gymnorrhiza) masih ada tumbuhan mangrove yang berpotensi
dikembangkan menjadi pangan fungsional penurun tekanan darah adalah buah pedada atau gerambang (Sonneratia). Buah pedada merupakan
tumbuhan mangrove yang
kaya akan kandungan serat dan mineralmaupun vitamin yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia menjadi produk olahan
pangankhusus di Sebubus
ada dua jenis namun yang digunakan adalah Sonneratia ovate, buah pedada memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dimana di dalam buah
pedada terkandung beberapa senyawa bioaktif diantaranya favonoid, luteolin, dan
luteolin 7-O-ß-glucoside, steroid, triterpenoid, dan turunan
benzenecarboxylic, dan Oleanolic acid, ß-sistosterol-ß-D-glucopyranoside.
Dengan demikian, berdasarkan kandungan kimia buah pedada dapat disinyalir
berpotensi sebagai antioksidan dan agen hipotensif
Buah pedada mengandung beberapa senyawa bioaktif diantaranya
favonoid, luteolin, dan luteolin 7-O-ß-glucoside (Wu et al., 2009), steroid,
triterpenoid, dan turunan benzenecarboxylic dan Oleanolic acid, ß-sistosterol-ß-D-glucopyranoside.Ekstrak
buah pedada memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan mampu mencegah peroksidasi
lipid.Adapun Manfaat Sirup Buah
Mangrove jenis pedada atau(Sonneratia ovate) berdasarkan penelitian dengan
Nilai keunggulan antara lain adalah memiliki kandungan vitamin C cukup tinggi
(50,1 mg/100 gr sirup), dan mengandung iodium dengan kadar 0,68 mg/kg sirup.
Dalam tubuh vitamin C
berfungsi sebagai antioksidan 28,67 (EC50) µg/ml)serta
Peroksidasi Lipid 15,49(IC50)
µg/ml, sedangkan Iodium untuk
sistesis hormon tiroksin, yaitu suatu homon yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid yang sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan
kecerdasan. sirup “ Mangrove” telah layak dan aman untuk dikonsumsi karena
bebas dari bahan berbahaya dan beracun, sehingga aman untuk dikonsumsi dan
diproduksi secara berkelanjutan.Sirup buah pidada Mangrove yang memiliki rasa
dan aroma yang khas, serta beriodium dan bervitamin C, B1, B2, A.
Berdasar uraian diatas berbagai jenis buah mangrove
yang ada cocok untuk dikembangkan sebagai sumber pangan lokal baru, terutama di
Kecamatan Paloh sebagai daerah pesisir yang memiliki mangrove yang luas serta
kondisinya masih bagus.Tentunya
dengan segala potensi yang ada perlu adanya dukungan dari segala pihak dalam upaya
pemenuhan kebutuhan pangan dan pengembangan ekonomi produktif masyarakat.
Dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment