Wednesday, May 30, 2012

BEBERAPA DIANTARA HASIL KARYAKU

Sunset di Selimpai
Pangkalan Nelayan Masih Tradisional Dusun Jeruju
Sedang asik berteduh di bawah pohon di tepi pantai
Sunset di Tanjung Kemuning Pantai Peneluran Penyu

SOSIALISASI KAWASAN HUTAN PERBATASAN


Oleh : Darmawan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaanya sebagai hutan tetap, kegiatan ini dilaksanakan di aula kantor desa sebubus pada tanggal 30 mei 2012.
Materi ini disampaikan oleh Khazarudin Kabid penatagunaan, pemanfaatan kawasan dan pengembangan sumber daya masyarakat dari dinas Kehutanan Kabupaten Sambas dan dihadiri pula dari Tim Exspedisi Khatulistiwa,Sekcam paloh, Kades Sebubus, Kadus Desa sebubus,tokoh masyarakat dan ormas.
Dalam sosialisasi ini banyak sekali penjelasan tentang kawasan yang selama ini masyarakat tidak tau persis batas-batas wilayah hutan yang boleh maupun tidak boleh untuk dikelola, karena jika tidak pembukaan lahan terus terjadi dan hal ini harus disinergiskan dengan keadaan masyarakat setempat supaya tidak ada lagi kesalah pahaman tentang kawasan. 
Sementara hutan yang ada di Negara tetangga masih sangat baik terjaga sementara di daerah kita hutannya harus exstra penjagaan dan perawatannya ini dikarenakan ada segelintir orang yang tidak bertanggung jawab membabat hutan dengan alasan perut harus diisi. 
Sementara itu hutan konservasi TWA, hutan lindung, hutan produksi maupun peraturan yang belaku dimana suatu ketetapan juga harus berdampak positif untuk masyarakat dalam pemanfaatan kawasan hutan. Suasana menjadi hidup ketika ada tanya jawab, seperti masyarakat yang membuka lahan lebih dahulu dari penetapan lahan tersebut menjadi kawasan dan suatu tempat yang sudah menjadi pemukiman penduduk padahal berada dalam kawasan. 
Begitu juga mengenai tempat wisata yang berada di kawasan TWA yang belum nampak manfaatnya untuk masyarakat sekitar, maupun patok-patok yang dipasang di sekitar pemukiman penduduk tanpa melibatkan aparat desa maupun masyarakat setempat sehingga menimbulkan kerancuan. Dengan adanya kegiatan ini dinas kehutanan membuka komunikasi seluas-luasnya kepada masyarakat, bagaimana mencari jalan keluar yang terbaik jika dalam kegiatan sehari-hari ada yang berkecimpung di kawasan hutan dan mengambil manfaat dari kawasan tersebut.            

JEMBATAN RUSAK PERLU PERHATIAN DAN PERBAIKAN


Oleh : Darmawan
Jembatan rusak yang ada di kecamatan paloh berkisar belasan buah terlihat mulai dari Desa Mentibar, Malek, Nibung, Sebubus belum lagi yang kondisinya terturun akibar dari drainase sungai.
Jembatan-jembatan yang terbuat dari kayu ini juga sering dilalui oleh para pejabat yang berkunjung kepaloh namun hanya direhap ala kadarnya.
Padahal jembatan ini sudah lama dan selalu menahan beban kendaraan yang berat serta tak layak lagi untuk dilewati namun karena yang baru belum ada mau tak mau harus dilewati juga tentunya dengan ekstra hati-hati.
Harapan demi harapan selalu terlontar dari mayarakat untuk adanya fasilitas transfortasi lebih baik dan lancar kedepan

Tuesday, May 29, 2012

ANAK SD CABUT GIGI

Seorang anak SD sedang cabut gigi rasa ngeri dan takut awalnya mau menggunakan semprotan  karena giginya masih kuat maka harus disuntik dan ternyata tidak sakit, ini dikarenakan bu dokternya sangat ramah dan telaten dan peralatannya juga sudah baik. Jadi bagi anak-anak jika mau periksakan gigi datang saja kepuskesmas paloh yang ada di ibu kota kecamatan jangan biarkan gigi menjadi rusak maupun tumbuhnya tidak bagus


PESTA PERNIKAHAN ALA KAMPUNGKU

Membuat bubur catok untuk malam rapat pembagian tugas

Acara serah terima barang hantaran dan pulang memulangkan
Salaman kedua mempelai kepada orang tua dan keluarga
Dzikir nazam





Oleh : Darmawan                                                
Pesta pernikahan yang ada dikampungku didesa sebubus tidak jauh berbeda dengan desa-desa yang ada di kab. Sambas karena masih menggunakan adat-istiadat yang sama. Bagi mayarakat hari pelaksanaan pesta tidak harus hari sabtu dan minggu bisa juga menggunakan hari-hari yang lain, sebelum acara dilaksanakan rapat pembagian tugas sangatlah penting dalam mensukseskan acara ini agar tidak saling salah menyalahkan karena sudah ada tugas masing-masing. Ada bagian memasak, emper-emper, air minum, kaut nasi, susun piring, pinjam barang, ngangkat saprahan, cuci piring sampai membuat tarup. Pesta ini dilaksanakan selama dua hari yaitu hari besar dan hari kecil, hari kecil biasa disebut juga dengan hari motong apa karena hari ini ayam-ayam pada dipotong kali ya. Dan juga ada acara serah terima barang hantaran, pulang memulangkan, salam-salaman kedua mempelai kepada orang tua serta keluarga dan pada  malam harinya ada hiburan band tentunya ramai orang berdatangan untuk menonton. Esok harinya pada hari besar acara diisi dengan dzikir nazam yang merupakan adat atau budaya yang masih dilaksanakan sampai sekarang ini dan tak lupa acara besaprah atau makan bersama yang satu saprah terdiri dari enam orang.      

PELATIHAN TRANFALANSI TERUMBU KARANG


Oleh : Darmawan                                                        
POKMASWAS KAMBAU BORNEO mendapatkan ilmu pengetahuan baru tentang bagaimana tranfalansi terumbu karang walaupun baru teori mudah-mudahan bisa dipraktekan, materi ini disampaikan oleh kawan-kawan dari B DIVE SCOOL INDONESIA IPB. 
Dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan penelitian tentang terumbu karang yang ada di Pesisir Paloh, mulai dari jenis terumbu karang, kadar air maupun membuat zona dimana kiranya terumbu karang bisa tumbuh dengan baik. 
Mengingat daerah pesisir paloh adalah penghasil udang loobster tentunya banyak kegiatan dari nelayan yang berhubungan dengan terumbu karang, ada yang menyelam menggunakan kompresor dengan obat bius tentunya sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup karang dan ada juga menggunakan pukat atau jaring.
Semoga dengan adanya penelitian dan tranfalansi terumbu karang akan menambah daya tarik wisatawan yang akan berkunjung dipaloh dan bisa mencontoh daerah yang sudah berhasil mengelola terumbu karang sehingga punya nilai ekonomis terhadap masyarakat. Semoga pokmaswas kambau borneo juga bisa berperan aktif dalam membantu kegiatan ini karena ruang lingkup kerja dari pokmaswas tidak hanya penyu tapi menyangkut daerah perairan dan pesisir.         

NADIN DISAMBUT DENGAN ACARA BEPAPAS


Oleh : Darmawan
Festival Pesisir Paloh menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat paloh, dimana acara ini khusus untuk mengenalkan tentang apa saja yang ada dipaloh baik dari seni budaya, hasil kerajinan tangan, pameran fhoto, potensi pariwisata dan sebagai icon adalah penyu.
 Kegiatan festival ini dilaksanakan pada tanggal 25-27 mei 2012 yang bertempat dipesantren dusun setingga desa sebubus kecamatan paloh, warga sangat antusias untuk mengikuti acara ini dikarenakan festival seperti ini jarang ada. 
Apalagi ada Nadin Chandarawinata  sebagai Duta WWF yang kehadirannya disambut dengan acara bepapas dan tarian anak raja, bepapas bagi masyarakatsambas adalah membuang segala sesuatu yang tidak baik pada diri seseorang ataupun berupa barang tentunya diiringi dengan do'a.
Untuk menambah menariknya kegiatan ini diadakan juga talk show dari dinas DKP, PSDKP, BPSPL, Kehutanan, Kepolisian, POL AIRUD, Tim Expedisi Khatulistiwa, Wartawan, Pokmaswas, Kades Sebubus dan Para Duta Lingkungan Hidup  tentang hukum dan peraturan yang berlaku sehingga ada suatu kesepakatan bersama tentang bagai mana menangani permasalahan yang ada di paloh yang menyangkut tentang hukum baik kawasan hutan maupun perairan dan pesisir. Serta ada juga pelatihan keterampilan untuk para istri Pokmaswas dan ibu-ibu PKK kecamatan paloh. Semoga kegiatan yang bagus seperti ini dalam rangka mengenalkan Paloh pada masyarakat luas bisa lebih gencar lagi diwaktu mendatang    

Sunday, May 27, 2012

MELIHAT PAMERAN FHOTO

Oleh darmawan: Seorang ibu bersama anaknya sedang asik melihat pameran foto di Festival Pesisir Paloh 

Monday, May 21, 2012

PERSATUAN PERKAWINAN


Pengumpulan bahan-bahan persatuan perkawinan
Oleh : Darmawan
Acara pesta pernikahan baik dikota maupun dikampung tentunya memerlukan biaya yang besar apalagi yang diundang orang banyak. Kalau dikota biasanya mengunakan biaya sendiri untuk mengadakan pesta, namun bagi masyarakat kampung yang ada di tempatku biaya untuk pesta didapat dari persatuan perkawinan. 
Hal ini tentunya meringankan beban bagi masyarakat yang akan mengadakan pesta, adapun yang dikumpulkan dalam persatuan ini seperti beras, padi, daging sapi, telur, minyak goreng, gula, rokok, sampai band untuk acara hiburan juga ada. 
Jadi tuan rumah yang akan mengadakan acara tinggal menyiapkan rempah dan bahan yang belum tersedia, bagi masyarakat yang disarok pakatan atau diundang biasanya membawa ayam dan beras jadi ada tambahan untuk pesta pernikahan dalam artian makan bersama. 
Dalam mengumpulkan persatuan perkawinan ini dilakukan seminggu sebelum acara pesta hari dan jamnya juga ditentukan untuk memudahkan dalam  pendataan, hal serupa akan terus berlanjut sampai ada acara pesta berikutnya.
Yang jelas untuk mengambil atau menarik persatuan harus melapor terlebih dahulu kepada ketua persatuan agar jadwal tidak tumpang tindih, dan jika anak masih kecil bagi orang tua ikut persatuan jadi tabungan untuk kedepan jadi sudah ada persiapan untuk biaya pesta perkawinan. Inilah salah satu contoh kebersamaan masyarakat dalam hal gotong royong bahu membahu masih terlihat mulai dari mengambil kayu api, membuat tarup, masak-memasak, sampai mencuci piring semua dilakukan secara bersama dan tidak ada yang diupah. Walaupun zaman terus berubah mudah-mudahan persatuan seperti ini akan terus hidup dimasyarakat.           

Sunday, May 20, 2012

MUSIM KEMARAU RAWAN KEBAKARAN


Oleh : Darmawan       
Setiap musim pasti memiliki efek positif dan negative, termasuk musim panas bagi masyarakat pekebun yang ada disekitar hutan harus selalu waspada jika akan membuka lahan atau membersihkan lahan dengan cara dibakar. 
Memang hasil yang dicapai bisa lebih maksimal, namun akibat dari perbuatan tersebut dapat membahayakan baik hutan maupun kebun-kebun milik orang lain yang ada disekitarnya juga bisa ikut ludes terbakar. 
Peristiwa ini sudah sering terjadi ditempatku di kecamatan paloh, para pekebun harus menanam tanaman berulang-ulang kali ini diakibatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja membakar atau akibat puntung rokok yang dibuang menyebabkan kebakaran ini terjadi. 
Sering timbul keluh kesah dari mereka kapan akan menikmati hasil kebun yang mereka tanam jika terus-terusan terbakar,apalagi dilahan gambut yang apinya bisa bertahan lama didalam tanah. 
Untuk menyikapi musim kemarau ini perlu antisipasi baik itu dari desa, dusun, maupun rt untuk menghimbau kepada mayarakat untuk tidak membersihkan lahan dengan dibakar dan jangan membuang puntung rokok sembarangan jadi masyarakat pekebun harus saling menjaga agar tidak ada yang dirugikan dalam hal ini.  

Monday, May 14, 2012

MINIMNYA BIAYA PILKADES


Oleh : Darmawan
Pemilihan kepala desa suatu kegiatan yang pasti dilaksanakan ketika jabatan seorang kepala desa akan berakhir, namun di balik ini semua tentunya memerlukan kesiapan baik itu panitia sebagai penyelenggara maupun biaya.
Untuk pembiayan pilkades setiap desa tentunya berbeda-beda disesuaikan dengan besar kecilnya desa dan jumlah penduduk, permasalahan yang timbul ketika pilkades yang akan dilaksanakan disetiap desa ternyata tidak jauh berbeda yaitu tentang biaya.
 Dalam hal ini khususnya desa sebubus kecamatan paloh juga akan melaksanakan pilkades pada tanggal 2 juni 2012 dan rincian anggaran sebesar tiga puluh tujuh juta lebih itupun sudah dirampingkan dengan jumlah pemilih lima ribu lebih jiwa dan jumlah TPS ada 14. Namun sampai saat sekarang ini biaya yang diperlukan belum ada dan waktu pemilihan semakin dekat, tentunya keadaan seperti ini membuat panitia kelabakan. 

Ada sedikit perbincangan yang menarik ketika permasalahan ini muncul Mengingat pada waktu pilpres, pilgub, pilbub dilaksanakan semua menggunakan biaya pemerintah sedangkan pilkades juga bagian dari pemerintah namun harus menggunakan biaya sendiri. Baik Kepala Desa, BPD, LPM dan panitia sudah beberapa kali berembuk untuk mencari solusi tentang masalah ini  dan jika dalam waktu dekat biaya belum juga terpenuhi bisa mengganggu kegiatan yang sudah direncanakan  tentunya merugikan banyak pihak.
Ini adalah sesuatu yang harus dipikirkan untuk kedepan baik Pemerintah Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat untuk dapat membahas tentang hal ini untuk dapat memasukkan biaya pilkades dalam anggaran pemerintah agar kejadian seperti ini bisa teratasi.    

Friday, May 11, 2012

KEBUN LADA DI PERBATASAN PALOH

Oleh : Darmawan 
Salah satu potensi dibidang perkebunan yang ada di Kecamatan Paloh selain karet adalah lada, mulai bulai mei ini sudah ada yang dipanen. Bagi masyarakat daerah perbatasan menjual hasil lada tergantung dari harga pasaran yang ada, apabila harga di Malaysia tinggi mereka akan menjual kesana dan jika  tidak  mereka jual di tempat sendiri. 
Masyarakat panen lada satu tahun sekali dengan luas lahan yang berbeda-beda, ada yang menanam ratusan sampai ribuan batang tergantung dari kemampuan untuk mengelola tanaman lada tersebut. Biasanya untuk memanen lada ini diperlukan tenaga tambahan orang dalam arti kata mengupah, baik perempuan maupun laki-laki ikut andil dalam hal ini daripada tidak ada kegiatan sama sekali kata mereka.
Ada dua  jenis lada yang mereka buat putih dan hitam, untuk menghasilkan lada putih maka harus direndam di air selama beberapa hari sedangkan yang hitam tinggal dijemur namun harga kedua lada ini berbeda. yang putih lebih mahal. Untuk tanaman  lada tak berbeda dengan tanaman yang lain jika ingin mendapatkan hasil bagus perlu perawatan yang baik.             

WASPADA TERHADAP BINATANG BERBISA


Oleh : Darmawan
Laut dan sungai yang ada di paloh banyak menyimpan berbagai habitat dari binatang berbahaya sampai yang tidak bahaya, binatang-binatang ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam mempertahankan diri baik dari jenis berduri sampai beracun.
Bagi masyarakat binatang yang ada sudah terbiasa mereka hadapi, namun terkadang lupa bahwa binatang-binatang ini juga berbahaya dan hal ini sudah sering terjadi seperti contoh beberapa hari lalu tanggaku nelayan togok terkena gigitan ular girang walaupun nampak seperti ular yg lemah kecil namun bisanya lebih hebat dari kobra dan tak tanggung lagi korban meninggal dengan hati serta ginjal hancur.
Bagi nelayan togok ular ini sering masuk kejaring, begitu jaring diangkat keperahu biasanya akan terlihat ular ini dan langsung dipegang lalu dilempar ke air lagi. Belum lagi dengan jenis ikan yang berduri bepatek kate orang sambas juga merenggut nyawa warga, walaupun sudah suratan takdir namun kita juga perlu waspada dan jika terkena racun ataupun patek harus cepat diobati jangan sampai dibiarkan berlama-lama. Beberapa bulan terakhir  di sungai dungun juga heboh dengan serangan seekor buaya terhadap 4 orang dengan jarak yang berdekatan sekaligus, entah ada apa gerangan yang membuat buaya ini menjadi gila. Dan jumlah buaya-buaya muara ini setiap tahunnya makin bertambah dan sering terlihat di sungai-sungai kecil yang ada ditempatku.