Tuesday, May 27, 2014

PEMBERDAYAAN PEMUDA PERBATASAN

Oleh : Darmawan
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Prov. Kalbar Daerah perbatasan Bagi kebanyakan orang diperkotaan hanya dapat didengar dan dilihat melalui media Televisi, media cetak dan jejaring sosial sehingga banyak yang penasaran ingin berkunjung menyaksikan secara langsung kondisi perbatasan yang sebenarnya, hal serupa juga diungkapkan bu Rita Hamdan, SE, MM rombongan dari Dinas Pemuda Provinsi Kalbar yang akan menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan pemuda
perbatasan di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Ada pepatah orang sambas jika ditanya soal jarak apa masih jauh, sepontan akan dijawab dak jauh be paling sebatang rokok dan ternyata sebatang rokok itu tidak dihidupkan melainkan diselipkan didaun telinga. Perjalanan dimalam hari dengan jalan licin dan becek membuat sopir yang belum pernah dan hafal akan kondisi jalan harus exstra hati-hati apalagi sehabis hujan maklum karena sebagian jalan masih menggunakan timbunanan tanah kuning ditambah harus melewti
beberapa jembatan kayu bulat, rasa lelah terasa hilang begitu sampai ketemajuk dengan melihat indahnya pemandangan alam yang ada didaerah ini yang mulai dikenal dengan nama sepotong surga di ekor kalimantan. Kegiatan ini dilaksanakan pada (20/5) 2014 di aula desa, acara dibuka oleh Kadis Dispora Provinsi Bapak Ir. H. Syawal Bondoreso, MM sekaligus pemberi meteri tentang kepemudaan. Pak Syawal memaparkan bahwa Posisi dan peran pemuda adalah sebagai agen perubahan dengan memiliki Kapasitas dan kualitas menjadi penentu
masa depan bangsa, dengan melihat peluang pemuda sebagai kekuatan sosial ekonomi bangsa dan sebagai Pengemban misi meningkatkan harkat dan martabat bangsa dengan demikian Kepemudaan dan Keolahragaan masuk dalam prioritas lainnya Bidang Kesejahteraan Rakyat. Selain itu juga hadir Kabid dan Kasi Pemuda Provinsi, Kabid Pemuda Kabupaten Sambas, Bank Kalbar, Deperindagkop, DisHutbun, Kades Temajuk beserta perangkatnya. Inti dari pertemuan ini adalah bagai mana dapat mengarahkan para pemuda menjadi mandiri dengan mengembangkan usaha yang sesuai dengan keadaan
dan potensi setempat baik bermitra dengan pihak bank, Deperindagkop tentang permodalan maupun konsultasi tentang usaha sehingga apa yang akan dilakukan bisa tercapai dengan baik. Agus sebagai ketua pemuda di Temajuk sangat senang dengan adanya kegiatan ini selain dibekali dengan ilmu pengetahuan ditambah yel-yel pembakar semangat : pemuda maju; olah raga jaya; siapa kita indonesia; NKRI harga mati ; selain itu juga diajarkan okulasi karet yang merupakan tanaman andalan daerah ini sehingga dari hasil okulasi ini bisa dipakai sendiri dan bisa dijual untuk penghasilan tambahan tuturnya .

Monday, May 12, 2014

PURPLE AMETHYS STAR

Oleh : Darmawan
Batu Kecubung Ungu adalah batu yang sudah dikenal luas oleh masyarakat baik dalam dan luar negeri, aku juga  satu dari banyak orang yang tertarik dengan segala jenis batu-batu cincin.
Dengan bentuk, warna dan keindahannya membuat batu-batu ini memiliki daya tarik tersendiri, nah salah satu koleksi batuku adalah kecubung ungu yang biasa kupakai sehari-hari.
Jika dilihat sekilas batu kecubung ungu ini seperti batu pada umumnya, namun jika diperhatikan secara seksama apalagi saat
terkena cahaya matahari atau lampu akan nampak kilauwan bintang seperti blue safir dengan bentuk oval, bersih, bening tembus terlihat.  

SEMINAR NOMENKLATUR PEMBERIAN GELAR DAERAH SAMBAS

Oleh : Darmaone
Pemberian gelar kepada orang yang berjasa sudah lama dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Sambas, Sambas sendiri jika dilihat dari bukti-bukti sejarah yang ada mulai sejak jaman kerajaan sampai sekarang banyak memiliki orang-orang yang berpotensi dan berkapasitas. Seminar Nomenklatur yang dilaksanakan oleh Dinas PORABUDPAR Kabupaten Sambas dengan menghadirkan dua narasumber Ir. H. Burhanuddin A.R (Ketua Umum
MABM Sambas) dan Erwin Mahrus, M.Ag Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang juga dihadiri oleh Bupati Sambas, Dinas Terkait, Tokoh Masyarakat, Ormas dan Mahasiswa untuk menampung saran dan pendapat dari peserta yang hadir. Acara yang dilaksanakan pada (5/5) di Aula Kantor Bupati Sambas diharapkan dari hasil seminar tersebut adalah sebagai acuan untuk pembuatan dan penyelesaian Perda dan selesainya diikuti dengan Perbub yang mengatur secara detail tentang
pemberian Gelar Daerah. Yang melatar belakangi seminar untuk pemberian gelar ini adalah sebagai berikut :  Memiliki tokoh bereputasi nasional dan internasional namun tidak dikenal di tanah kelahirannya  Minimnya penghargaan kepada orang-orang yang telah berjasa besar di berbagai bidang di Kabupaten Sambas.  Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berkarya dan berprestasi sesuai dengan bidang masing-masing.  Menggali dan mengembangkan kearifan lokal (local genius) di kabupaten Sambas.  Mensosialisasikan kepada generasi muda bahwa ada tokoh yang pantas diteladani lantaran karya dan prestasi yang telah mereka sumbangkan.  Sosialisasi seyogyanya dilakukan melalui muatan lokal di sekolah/ madrasah. Karenanya, perlu adanya tulisan yang memuat riwayat tokoh tersebut.  Menghargai jasa setia perorang, kesatuan, institusi atau organisasi yang telah mengabdikan diri dan berjasa besar dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.  Menumbuhkan semangat kepatriotan dan kejuangan setiap orang untuk kemajuan daerah.  Menumbuhkan sikap keteladanan bagisetiap orang dan mendorong semangat berkarya bagi kemajuan daerah. Pemberian gelar ini tentunya berdasarkan Azas Kebangsaan, Kemanusiaan, Keadilan, Keteladanan, Kerakyatan dengan beberapa istilah seperti :  Tokoh : adalahseseorang yang menonjol dalam bidang tertentu pada masa hidup maupun setelahmeninggal dunia.  Budayawan : adalah seseorang yang ahli dalam bidang kebudayaan.  Pejuang : Perintis, pendiri dan seseorang yang berjasa dalam bidang tertentu semasa hidupnya, sesuai dengan yang diatur oleh Dewan Harian Nasional Pejuang Indonesia  Gelar : penghargaan daerah yang diberikan kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian dan karya yang luar biasa kepada daerah.  Tanda Jasa: penghargaan yang diberikan oleh kepala daerah kepada seseorang yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam pengembangan suatu bidang tertentu didaerah.  Tanda Kehormatan : penghargaan daerah yang diberikan kepada sesorang, kesatuan, institusi atau organisasi atas pengabdian dan kesetiaaan luar biasa kepada daerah.  Dewan Gelar : Dewan yang bertugas memberikan pertimbangan kepada pemerintah dalam pemberian gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan.  Lembaga Adat : MABM, MABT, DAD dan Lembaga adat lainnya.

Beberapa Tokoh yang telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di Dunia Internasional seperti SYEKH AHMAD KHATIB SAMBAS 1803-1875 yang terkenal dengan menggabungkan dua tarekat Qadiriah dan Naqsyabandiah yang tersebar diseluruh penjuru dunia termasuk Negeri tercinta Indonesia, H. Moehammad Basioeni Imran yang bergelar “Maharaja Imam” 1885-1976 dengan sebuah pertanyaan Mengapa Umat Islam Mundur mendapat tanggapan luar biasa dari seluruh dunia dan masih banyak lagi nama-nama tokoh yang berjasa sehingga membuat Sambas mendapat julukan Serambi Mekah karena pada saat itu masyarakat sangat kental dan kuat dalam hal agama. Seiring perjalanan waktu Julukan Serambi mekah ini mulai memudar sehingga perlu ada langkah-langkah kedepan untuk mengembalikan citra ini. Selain pemberian gelar dan tanda jasa juga perlu mengumpulkan bukti-bukti sejarah tersebut baik berupa buku-buku yang dikarang serta cerita yang berkaitan dengan tokoh tersebut dengan membuat museum sehingga generasi sekarang dapat mengenal dan mencontoh apa yang telah mereka lakukan dan yang terpenting adalah ilmu yang telah diajarkan agar dapat di gali dan dikembangkan kembali di sambas.

Friday, May 9, 2014

KWALITAS PEMBANGUNAN PERBATASAN PERLU DIPERHATIKAN

Oleh Darmawan
Program percepatan pembangunan daerah perbatasan di kabupaten Sambas oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan (BNPP) dan Kementerian PU serta didukung pula oleh pemerintah provinsi dan pemda setempat ditahun 2012 telah disusun rencana kegiatan pembangunan yang akan didukung oleh beberapa Kementerian dan Instansi Pemerintah, diantaranya
Kementerian Sosial, Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, POLRI, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kemennakertrans, Kementerian Perdagangan, Kemendiknas, Kemendagri melalui Sekretariat BNPP dan TNI dimana masing-masing akan mengalokasikan anggaran dalam rangka rencana kegiatan pembangunan pada tahun anggaran 2012. Dengan mencanangkan anggaran Rp 208,519 miliar dimana derah ini
yang sempat ramai diberitakan akibat pencaplokan daerah Camar Bulan dan Tanjung Datu Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas oleh Malaysia. Pembangunan yang ada mulai dari jalan, jembatan, pelabuhan, sekolah, listrik dan lain-lain membuat daerah yang terisolir ini menjadi terbuka khusus Desa Temajuk Kecamatan Paloh sebagaimana di sampaikan oleh Kades temajuk pak Mulyadi tentunya sebagai warga negara selalu menyambut baik dengan tangan terbuka dan bersyukur dengan
pembangunan yang masuk kedaerahnya namun untuk kwalitas bangunan juga perlu diperhatikan jangan sampai bangunan yang ada belum lama digunakan sudah rusak dan harus tepat sasaran sesuai dengan yang diperlukan masyarakat setempat. David warga dusun Camar bulan menuturkan dan menyikapi tentang pembangunan yang ada seperti Tower Telekomunikasi yang dibangun sejak tim exspedisi khatulistiwa masuk sebagai penghubung antara jarak dan
waktu yang sangat diperlukan tidak lagi berfungsi,dikarenakan belum ada kesepakatan yang jelas antara Kominfo dengan telkomsel. Belum lagi tentang listrik yang ada menggunakan PLTS dan PLTA menimbulkan suatu gejolak dimasyarakat, bagi pengguna PLTS mengharapkan selalu panas sedangkan pengguna PLTA mengharapkan hujan belum lagi ACCU penampung yang mulai soak dan tempat penampung air yang mulai jebol tentunya masih banyak hal yang perlu diperhatikan. Masyarakat Temajuk khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok seperti beras masih mengandalkan suplai dari ibu kota kecamatan, sedangkan pencanangan untuk lahan pertanian sampai sekarang belum ada yang terealisasi. Hal ini menimbulkan kerancuan lahan pertanian belum ada namun lumbung, lantai jemur dan pabrik padi sudah ada dibangun sehingga bangunan ini tidak dapat difungsikan sebagai mana mestinya.

Kini lumbung padi juga sudah berubah fungsi menjadi lumbung baca, harapan dari masyarakat program apapun yang masuk hendaknya perlu ada tindak lanjut kedepan serta pembangunan harus terus dilanjutkan seperti jalan yang belum diaspal, beberapa jembatan yang masih menggunakan kayu bulat, pengembangan sektor pertanian, perternakan, perikanan, perkebunan dan pariwisata untuk meningkatkan ekonomi sehingga tercipta pemerataan pembangunan.

Thursday, May 8, 2014

MENAUT KASIH DUA NEGARA

Oleh: Darmawan
Indonesia dan Malaysia dua Negara yang bertetangga terkenal dengan sebutan Melayu Serumpun tak lepas dari hubungan keluarga yang sudah terjalin sejak lama, hal ini dapat terlihat dengan banyaknya warga Indonesia yang menetap dan menikah sampai beranak cucu baik itu di Khucing, Lundu, Sematan (Malaysia) yang masih satu daratan dikenal dengan nama Borneo .
Bagi warga temajuk dan telok melano hubungan kerjasama begitu
kental dilihat dari segi ekonomi sampai acara pernikahan saling memerlukan undang mengundang antar kampung sudah terbiasa, mengingat Telok Melano ini lebih dekat ke Temajuk Indonesia ketimbang ke kota terdekat yang harus melewati laut. Menaut kasih atau ikatan kasih merupakan agenda kegiatan tahunan dari pihak Malaysia yang dilaksanakan dibatas ke dua Negara, tentunya untuk mensukseskan acara ini sebelumnya sudah berkoordinasi dengan pihak Indonesia baik susunan acara sampai keamanan selama
pelaksanaan kegiatan pada( 2-3/5) 2014.
Pada malam pertama kegiatan dilaksanakan di Kampung Telok Melano dengan menampilkan kesenian Dzikir maulud dari Merbau Desa Sebubus dan dari Sedau Kota Singkawang kemudian pada sore hari kedua Resident kuching ( setingkat bupati) H. Helmi Bin H. Gul bersama rombongan berkunjung ke Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten sambas. Rombongan dijemput dengan menggunakan sepeda motor menuju lapangan sepak bola tempat kegiatan
dilaksanakan terlihat spanduk bertuliskan “Biar Batas Memisahkan, Kita Tetap Bersaudara” rombongan disambut oleh perwakilan Bupati Sambas M. Sherly S.Sos, Msi beserta unsur MUSPIKA Paloh, TNI-POLRI serta tokoh masyarakat yang diiringi drum band SDN 16 Temajuk dan tarian khas sambas SMPN 1 liku.
Masyarakat sangat antusias menghadiri acara ini, dalam kata sambutannya pak Sherly menyampaikan hubungan kerjasama antara kedua Negara ini harus lebih ditingkatkan baik dari segi ekonomi, sosial budaya, pariwisata dan lain sebagainya mengingat sambas
memeliki banyak potensi yang dapat dikembangkan.
Dalam menjalin hubungan yang baik tentunya sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 bahwa negara Indonesia mencintai perdamaian. Selain itu pak Usman, S.Sos, MM sebagai Camat Paloh yang juga pernah menjadi Camat Sajingan menyampaikan bahwa sekarang bukan lagi jaman perang tetapi bagaimana menciptakan masyarakat adil dan makmur dengan pengalaman beliau memimpin dua kecamatan perbatasan mengetahui betul tentang kondisi masyarakat yang perlu diperhatikan dengan kepiawaian beliau dalam diplomasi tentunya memberikan nilai tambah bagi daerah ini. Selaku Resident Kucing H. Helmi bersyukur dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini tentunya dapat mempererat hubungan kedua Negara dengan melihat pembangunan yang ada di temajuk membuat Pemerintah Malaysia merencanakan dan menganggarkan biaya untuk pembuatan jalan darat dan jembatan dari Sematan ke Teluk Melano yang menjadi batas Malaysia-Indonesia menjadi lebih maju kedepan sehingga orang-orang dari Kuching yang ingin berkunjung tidak lagi melewati jalur laut dengan demikian dapat lebih mudah dalam meningkatkan kerjasama diberbagai bidang dan juga beliau mengundang grup-grup seni budaya yang telah memukau hati saat tampil untuk hadir ditempat mereka. Setelah acara silaturrahim selesai rombongan Resident diajak untuk melihat keindahan periwisata yang ada di Temajuk yang mulai populer dengan nama sepotong surga di ekor kalimantan. Rombongan H.Helmi kemudian kembali ke melano untuk melanjutkan acara hiburan seni budaya pada malam harinya, sebagai kebiasaan masyarakat sambas yang kental dakan adat istiadatnya tak lupa memberikan cendera mata kenang-kenangan sebagai mempererat tali kasih berupa plakat dan sal tenun khas sambas.

Monday, April 7, 2014

PALOH UTARA NENANTI MUNCULNYA DPRD BARU

Oleh : Darmaone
Pemilihan Legislatif sebentar lagi akan dimulai,  Paloh salah satu Kecamatan di Kabupaten Sambas  dilihat dari sejarah sebelumnya memiliki beberapa orang dewan dari paloh utara yang sewaktu itu masih dengan sistem nomor urut.

Namun dengan adanya perubahan peraturan yang sekarang menggunakan sistem suara terbanyak pada tahun 2009 yang lalu hanya memiliki satu dewan yang berada di Paloh selatan. Jika dilihat dari jumlah pemilih saat ini sekecamatan Paloh berjumlah 18911 dan khususnya di Desa Sebubus berjumlah 5652 seharusnya dengan jumlah pemilih yang ada bisa menciptakan beberapa orang dewan, namun  kekhawatiwaran yang terjadi adalah apakah di tahun 2014 ini bisa memiliki dewan.

Hal ini desebabkan beberapa faktor, yang pertama banyaknya calon yang ikut berkompetisi, Kedua suara banyak diambil oleh caleg dari luar sedapil dengan paloh yaitu dapil V, ketiga dengan sistem pencoblosan hanya menggunakan nomor dan nama kecuali untuk DPD itupun banyak yang tidak dikenal membuat orang-orang masih bingung.

Terpecahnya suara yang ada membuat para caleg dari Paloh harus bekerja keras dengan mencari suara tambahan dari luar bukan hanya mengharapkan suara dari desa masing-masing apakah sejarah akan terulang kembali hal ini akan dibuktikan pada (9/4) dan ini merupakan tolak ukur kedepan segala pembelajaran yang didapat untuk membuka mata hati, pemikiran bahwa perjuangan memerlukan persatuan dan kesatuan jika ingin memciptakan suatu keberhasilan bukan dengan berpecah belah.    

Saturday, March 29, 2014

MENCARI SOLUSI DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN




     Kelompok pemantau bekantan kalilaek paloh adalah sebuah lembaga lokal dengan salah satu bidang kerjanya adalah perlindungan terhadap hutan, satwa dan tumbuhan langka yang ada di Kecamatan paloh kabupaten sambas, lembaga ini berusaha untuk bekerjasama dengan berbagai pihak dengan mengadakan acara ramah tamah dan mencari solusi dari dampak pembangunan terhadap lingkungan (24/3). Tamu undangan yang hadir pada acara tersebut dari Dinas Kehutanan Sambas, Dinas DKP Sambas, Badan Lingkungan Hidup Sambas, Bapedas Kapuas Pontianak, Muspika Paloh, Kamla, Bais, Kades Sebubus dan Tokoh Masyarakat.      
     Adapun presentasi yang dilakukan lembaga kalilaek paloh adalah melalui gambar, Paloh salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Negara Malaysia, pada saat ini banyak diperhatikan dalam hal pembangunan infrastruktur. Mengingat daerah terdiri dari pesisir laut, sungai dan daratan yang memiliki banyak potensi sumber daya alam yang luar biasa seperti :
     1. Hutan dan gunung yang juga terdapat berbagai jenis satwa dan tumbuhan langka
     2. Laut terdapat terumbu karang, berbagai jenis ikan dan dipantai terdapat penyu
     3.`Manggrove sebagai penahan abrasi dan tempat berkembang biaknya berbagai jenis spesies   termasuk bekantan
     4. Sungai terdapat buaya, arwana dan berbagai jenis ikan lainnya 
    
     Dengan maraknya pembangunan yang ada seperti jalan, jembatan, pelabuhan, penimbunan menggunakan tanah/pasir, pembuatan rumah dan  perahu  nelayan tentunya banyak menggunakan bahan dasar dari kayu. Pembukaan tambak dan pembukaan lahan perkebunan secara besar-besaran di hutan HP, Lindung dan TWA oleh masyarakat perlu diantisifasi agar tidak terjadi konflik kedepan.

     Disatu sisi masyarakat sangat bersyukur daerahnya dibangun namun disisi lain juga harus memperhatikan dampak negatifnya seperti hilangnya hutan maupun manggrove  berarti terancam hilangnya berbagai satwa dan tumbuhan langka dan tidak ada tempat resapan air. Penebangan hutan kemudian dibakar serta penjualan hutan kawasan yang dibeli oleh pengusaha puluhan sampai ratusan hektar untuk penanaman sawit tanpa izin kemudian dibentuk koperasi yang mengatas namakan masyarakat untuk mengelabui.
    
     Untuk menjaga lingkungan serta keseimbangan ekosistem yang ada, Lembaga Kalilaek Paloh sangat mendukung adanya pelestarian hutan, satwa dan tumbuhan langka yang ada di Paloh.
     Mencari solusi tentang kawasan-kawasan yang sudah gundul dengan reboisasi dengan tanaman kayu-kayuan maupun buah-buahan, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang bermukim disekitar hutan.

     Yang perlu diperhatikan juga ancaman hilangnya satwa dan tumbuhan di lokasi APL perlu dicarikan solusinya, pendekatan kemasyarakat dengan sosialisasi harus sering dilakukan. Adanya larangan tentunya harus ada solusi dan perlu adanya kerjasama serta dukungan dari berbagai pihak.

2.  Camat Paloh
     Setiap SKPD yang ada harus melihat langsung keadaan dilapangan sehingga informasi yang didapat lebih akurat dan bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan hutan kawasan seperti TWA menjadi tempat wisata termasuk melindungi satwa-satwa yang ada dipaloh, mereboisasi hutan digunung sebagai penyangga penyerapan air untuk masyarakat mengingat setiap musim panas air yang disalurkan melalui pipa ledeng dari gunung tidak mengalir airnya. Pak camat juga mengingatkan Tentang penjualan lahan yang tidak sesuai aturan kepada kepala desa jangan sembarangan membuatkan surat-menyurat.
    

3.  Dinas Kehutan Bidang Kawasan Kab. Sambas (Sarno)
     Menyikapi tentang jual beli lahan dihutan kawasan, memanfaatkan hasil hutan non kayu seperti getah, rotan, buah-buahan dan  jangan hanya mengharapkan hasil kayunya

4.  Bapedas Kapuas Pontianak (Heru)
     memaparkan Tugas dan Fungsi bapedas
     - Merehabilitasi hutan dan lahan             
     - Hutan Desa
     - Hutan Kemasyarakatan
    - Hutan Tanaman Rakyat
     - Memberikan pelatihan dan alat pengelolaan madu dan lain sebagainya


 5.  DKP Kabupaten Sambas ( Sriawan )
     - Paloh kaya akan keanekaragaman Hayati, Flora dan Fauna
     - Perlu dukungan masyarakat untu segera penetapan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) menyangkut satwa-satwa langka penyu, pesut dan arwana
     - Membuat perencanaan zona peruntukan kawasan, zona pemanfaatan, zona inti untuk melindungi satwa

6.  LH Kabupaten Sambas (Apriadi )
     - Gambaran tupoksi LH yang menkoordinasikan tentang lingkungan hidup
     - Laporan masyarakat di BLH tentang lingkungan
     - Dampak lingkungan akibat pembangunan sesuai kadarnya, kecil, sedang, berat
     - Mohon bantuan WWF untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan lingkungan di pantai peneluran penyu
     - Meninjau kembali dengan adanya PT yang masuk kepaloh dari pekerjaan penebangan, pengangkutan, material dan sebagainya
     - Setiap Perkebunan sawit yang melebihi dari pengelolaan perorangan harus melengkapi dengan izin usaha

7.  WWF Program KALBAR (Drh. Dwi Suprapti)
     - Penurunan Penyu sangat drastis
     - Pantai Desa Sebubus menjadi Hot Spot peneluran penyu
     - Sekarang akses jalan kepantai sangat mudah
     - Harapan menutup jalan kecil menuju kepantai yang sudah ada, mereboisasi hutan vegetasi yang rusak serta mempertanyakan fungsi jalan-jalan kecil/gang yang dibuat kelokasi peneluran penyu sehingga memudahkan perburuan telur penyu
     - Mengajak kawan-kawan mensosialisasikan tentang penyu kemasyarakat sampai kedunia inter nasional
     - Mengadakan join patrol dengan pihak keamanan dan masyarakat 

Inti dari semua ini adalah apapun kegiatan atau program yang akan dilaksanakan tentunya membawa dampak manfaat kepada masyarakat sekitar dengan memberikan pencerahan tentang lingkungan yang ada  dan memanfatkannya dengan konsep hutan lestari.

PEMUDA PEMIMPIN MASA DEPAN



Oleh : Darmawan
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa tentu perlu ditumbuh kembangkan dalam hal patriotisme, dinamika, budaya, prestasi dan semangat profesionalitas dan meningkatkan partisifasi dan peran aktif pemuda dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam hal ini Dinas PORABUDPAR Kab. Sambas mengadakan
pendidikan dan pelatihan dasar kepemudaan untuk menciptakan pemimpin yang berkepribadian berkarakter dan berdaya saing  pada (20/3)di sambas, kegiatan ini dibuka oleh Sekda Kab. Sambas yang hadiri siswa-siswi sma/smk, guru pendamping,  mahasiswa dan lembaga kalilaek paloh.

Walaupun pelatihan kepemimpinan ini waktunya sangat singkat namun dilaksanakan dengan penuh semangat ditambah yel-yel pembakar semangat : Pemuda.. Jaya, Olahraga.. Maju, Siapa Kita.. Indonesia, NKRI.. Harga Mati. Inti tujuan dari pembangunan kepemudaaan adalah menciptakan Pemuda yang beriman dan bertakwa; (Karakter) Berakhlak mulia; (Karakter) Demokratis; (Karakter) Bertanggungjawab; (Karakter) Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri; (Kapasitas) Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan. (Karakter & Kapasitas) Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan (Karakter & Kapasitas), Berdaya saing; (Daya Saing), Tentang kepemudaan ini diatur dalam UU NO. 40 TAHUN 2009

Selain tanya jawab juga diberi kesempatan untuk menyampaikan program-program tentang kepemudaan, sebagai pemuda daerah perbatasan lembaga kalilaek bersama siswa-siswi sma/smk sambas dalam satu grup memberikan usulan program. Pertama membuat pemetaan tentang permasalahan, potensi, sosial budaya yang ada di tempat masing-masing. Kedua membuat kelompok usaha pemuda produktif dalam membangun dan meningkatkan perekonomian. Ketiga mengajak para mahasiswa yang sudah selesai kulian untuk kembali tempat asal mereka dalam gerakan membangun desa sehingga ilmu yang ada dapat dikembangkan. Keempat membuat program kegiatan nyata berupa percontohan diberbagai bidang, bukan selalu menadahkan tangan. Kelima memberikan pelatihan jurnalisme kampung kepada pemuda untuk mengenalkan daerah masing-masing. Perlu diingat sejarah membuktikan bahwa perjuangan Bangsa Indonesia tak lepas dari pemuda dan ingatlah kata-kata Presiden RI ke-1 SOEKARNO “ beri aku 1000 orang tua maka akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia.           

OLAHRAGA TRADISIONAL “PERANG TELUR PENYU”

Oleh : Darmaone
Perang telur penyu merupakan jenis olahraga tradisional yang menggunakan otot ringan dan bernuansakan seni, adat istiadat serta ritual keagamaan, Ki Asni warga dusun jeruju desa sebubus kecamatan paloh menuturkan kisah sejarah tentang olah raga ini sudah ada sejak Jaman Sultan M. Syafioedin Maulana yang pada saat itu pantai masih menyatu dan sistem pajak telor sudah ada meliputi dari Tj. Bayung ( jawai) sampai Tj. Dato (Temajuk).

Penguasaan akan penyu ini bermula dari H. Abdullah anak raja bone yang datang kepaloh dan bermukim di Tj. Gelumbung atau pulau tua sampai belanda masuk kesambas dan sistem pajak kemudian dibagi menjadi  dua. Yang membuat ramai daerah ini adalah dengan datangnya para nelayan dari china setiap tahunnya yang berlabuh dipulau kambang dan seterusnya pengelolaan penyu ini diserahkan kepada pak mohctar. 
 
Perang telur ini dimulai antara bulan januari – maret dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada seluruh masyarakat, kegiatan ini dimulai dengan acara ritual didarat bersama masyarakat dengan pembacaan do’a tolak bala oleh tokoh agama dangan menyiapakan berbagai macam kue yang nantinya akan dimakan secara bersama. Khusus dalam acara ini, telor penyu hanya diambil dan dikumpulkan hanya satu malam jadi tidak boleh lebih. Sedangkan acara perang telur dipimpin oleh pemangku adat dengan membagi peserta dengan dua team, satu team darat dan satunya lagi team laut. 
 
Masing-masing team dibekali dengan ketupat yang berisi ampas kelapa dan telor penyu yang dimasukkan kedalam kantong. Setelah kedua team siap pemangku adat memberi aba-aba perang dimulai, yang menyerang pertama adalah team darat dengan pembukaan seranggan menggukan ketupat setelah itu baru menggunakan telor penyu sampai team laut mundur sampai masuk ke laut sebatas leher.
 
Kemudian team laut berunding untuk membalas serangan, ditengah suka cita team darat merasa sudah memukul mundur team laut dan tanpa disadari team darat team laut melakukan serangan balasan sehingga team darat kewalahan dan menyerah dengan mengibarkan bendera putih.

Setelah terjadi kesepakan bersama antara kedua team, maka mereka melempari masyarakat yang hadir dilokasi disinilah terjadi pembauran saling lempar melempar. Dengan menangnya team laut hal ini dimaksudkan sebagai simbol agar penyu-penyu semakin banyak berdatangan dan bertelor di pantai paloh, namun olah raga seni budaya ini sudah tidak lagi dilaksanakan sungguh perlu dicarikan solusinya agar budaya ini dapat hidup kembali tentunya dapat disesuaikan dengan keadaan jaman sekarang.