Monday, May 12, 2014

SEMINAR NOMENKLATUR PEMBERIAN GELAR DAERAH SAMBAS

Oleh : Darmaone
Pemberian gelar kepada orang yang berjasa sudah lama dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Sambas, Sambas sendiri jika dilihat dari bukti-bukti sejarah yang ada mulai sejak jaman kerajaan sampai sekarang banyak memiliki orang-orang yang berpotensi dan berkapasitas. Seminar Nomenklatur yang dilaksanakan oleh Dinas PORABUDPAR Kabupaten Sambas dengan menghadirkan dua narasumber Ir. H. Burhanuddin A.R (Ketua Umum
MABM Sambas) dan Erwin Mahrus, M.Ag Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang juga dihadiri oleh Bupati Sambas, Dinas Terkait, Tokoh Masyarakat, Ormas dan Mahasiswa untuk menampung saran dan pendapat dari peserta yang hadir. Acara yang dilaksanakan pada (5/5) di Aula Kantor Bupati Sambas diharapkan dari hasil seminar tersebut adalah sebagai acuan untuk pembuatan dan penyelesaian Perda dan selesainya diikuti dengan Perbub yang mengatur secara detail tentang
pemberian Gelar Daerah. Yang melatar belakangi seminar untuk pemberian gelar ini adalah sebagai berikut :  Memiliki tokoh bereputasi nasional dan internasional namun tidak dikenal di tanah kelahirannya  Minimnya penghargaan kepada orang-orang yang telah berjasa besar di berbagai bidang di Kabupaten Sambas.  Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berkarya dan berprestasi sesuai dengan bidang masing-masing.  Menggali dan mengembangkan kearifan lokal (local genius) di kabupaten Sambas.  Mensosialisasikan kepada generasi muda bahwa ada tokoh yang pantas diteladani lantaran karya dan prestasi yang telah mereka sumbangkan.  Sosialisasi seyogyanya dilakukan melalui muatan lokal di sekolah/ madrasah. Karenanya, perlu adanya tulisan yang memuat riwayat tokoh tersebut.  Menghargai jasa setia perorang, kesatuan, institusi atau organisasi yang telah mengabdikan diri dan berjasa besar dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.  Menumbuhkan semangat kepatriotan dan kejuangan setiap orang untuk kemajuan daerah.  Menumbuhkan sikap keteladanan bagisetiap orang dan mendorong semangat berkarya bagi kemajuan daerah. Pemberian gelar ini tentunya berdasarkan Azas Kebangsaan, Kemanusiaan, Keadilan, Keteladanan, Kerakyatan dengan beberapa istilah seperti :  Tokoh : adalahseseorang yang menonjol dalam bidang tertentu pada masa hidup maupun setelahmeninggal dunia.  Budayawan : adalah seseorang yang ahli dalam bidang kebudayaan.  Pejuang : Perintis, pendiri dan seseorang yang berjasa dalam bidang tertentu semasa hidupnya, sesuai dengan yang diatur oleh Dewan Harian Nasional Pejuang Indonesia  Gelar : penghargaan daerah yang diberikan kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian dan karya yang luar biasa kepada daerah.  Tanda Jasa: penghargaan yang diberikan oleh kepala daerah kepada seseorang yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam pengembangan suatu bidang tertentu didaerah.  Tanda Kehormatan : penghargaan daerah yang diberikan kepada sesorang, kesatuan, institusi atau organisasi atas pengabdian dan kesetiaaan luar biasa kepada daerah.  Dewan Gelar : Dewan yang bertugas memberikan pertimbangan kepada pemerintah dalam pemberian gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan.  Lembaga Adat : MABM, MABT, DAD dan Lembaga adat lainnya.

Beberapa Tokoh yang telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di Dunia Internasional seperti SYEKH AHMAD KHATIB SAMBAS 1803-1875 yang terkenal dengan menggabungkan dua tarekat Qadiriah dan Naqsyabandiah yang tersebar diseluruh penjuru dunia termasuk Negeri tercinta Indonesia, H. Moehammad Basioeni Imran yang bergelar “Maharaja Imam” 1885-1976 dengan sebuah pertanyaan Mengapa Umat Islam Mundur mendapat tanggapan luar biasa dari seluruh dunia dan masih banyak lagi nama-nama tokoh yang berjasa sehingga membuat Sambas mendapat julukan Serambi Mekah karena pada saat itu masyarakat sangat kental dan kuat dalam hal agama. Seiring perjalanan waktu Julukan Serambi mekah ini mulai memudar sehingga perlu ada langkah-langkah kedepan untuk mengembalikan citra ini. Selain pemberian gelar dan tanda jasa juga perlu mengumpulkan bukti-bukti sejarah tersebut baik berupa buku-buku yang dikarang serta cerita yang berkaitan dengan tokoh tersebut dengan membuat museum sehingga generasi sekarang dapat mengenal dan mencontoh apa yang telah mereka lakukan dan yang terpenting adalah ilmu yang telah diajarkan agar dapat di gali dan dikembangkan kembali di sambas.

No comments:

Post a Comment