Oleh : Darmawan
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Prov. Kalbar
Daerah perbatasan Bagi kebanyakan orang diperkotaan hanya dapat didengar dan dilihat melalui media Televisi, media cetak dan jejaring sosial sehingga banyak yang penasaran ingin berkunjung menyaksikan secara langsung kondisi perbatasan yang sebenarnya, hal serupa juga diungkapkan bu Rita Hamdan, SE, MM rombongan dari Dinas Pemuda Provinsi Kalbar yang akan menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan pemuda
perbatasan di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Ada pepatah orang sambas jika ditanya soal jarak apa masih jauh, sepontan akan dijawab dak jauh be paling sebatang rokok dan ternyata sebatang rokok itu tidak dihidupkan melainkan diselipkan didaun telinga. Perjalanan dimalam hari dengan jalan licin dan becek membuat sopir yang belum pernah dan hafal akan kondisi jalan harus exstra hati-hati apalagi sehabis hujan maklum karena sebagian jalan masih menggunakan timbunanan tanah kuning ditambah harus melewti
beberapa jembatan kayu bulat, rasa lelah terasa hilang begitu sampai ketemajuk dengan melihat indahnya pemandangan alam yang ada didaerah ini yang mulai dikenal dengan nama sepotong surga di ekor kalimantan. Kegiatan ini dilaksanakan pada (20/5) 2014 di aula desa, acara dibuka oleh Kadis Dispora Provinsi Bapak Ir. H. Syawal Bondoreso, MM sekaligus pemberi meteri tentang kepemudaan. Pak Syawal memaparkan bahwa Posisi dan peran pemuda adalah sebagai agen perubahan dengan memiliki Kapasitas dan kualitas menjadi penentu
masa depan bangsa, dengan melihat peluang pemuda sebagai kekuatan sosial ekonomi bangsa dan sebagai Pengemban misi meningkatkan harkat dan martabat bangsa dengan demikian Kepemudaan dan Keolahragaan masuk dalam prioritas lainnya Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Selain itu juga hadir Kabid dan Kasi Pemuda Provinsi, Kabid Pemuda Kabupaten Sambas, Bank Kalbar, Deperindagkop, DisHutbun, Kades Temajuk beserta perangkatnya. Inti dari pertemuan ini adalah bagai mana dapat mengarahkan para pemuda menjadi mandiri dengan mengembangkan usaha yang sesuai dengan keadaan
dan potensi setempat baik bermitra dengan pihak bank, Deperindagkop tentang permodalan maupun konsultasi tentang usaha sehingga apa yang akan dilakukan bisa tercapai dengan baik. Agus sebagai ketua pemuda di Temajuk sangat senang dengan adanya kegiatan ini selain dibekali dengan ilmu pengetahuan ditambah yel-yel pembakar semangat : pemuda maju; olah raga jaya; siapa kita indonesia; NKRI harga mati ; selain itu juga diajarkan okulasi karet yang merupakan tanaman andalan daerah ini sehingga dari hasil okulasi ini bisa dipakai sendiri dan bisa dijual untuk penghasilan tambahan tuturnya .
Sebubus Merupakan salah satu desa di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat Indonesia dengan beragam potensi sumber daya alam, flora dan fauna serta keanekaragaman hayati dan ekosistem.
Tuesday, May 27, 2014
Monday, May 12, 2014
PURPLE AMETHYS STAR
Oleh : Darmawan
Batu Kecubung Ungu adalah batu yang sudah dikenal luas oleh masyarakat baik dalam dan luar negeri, aku juga satu dari banyak orang yang tertarik dengan segala jenis batu-batu cincin.
Dengan bentuk, warna dan keindahannya membuat batu-batu ini memiliki daya tarik tersendiri, nah salah satu koleksi batuku adalah kecubung ungu yang biasa kupakai sehari-hari.
Jika dilihat sekilas batu kecubung ungu ini seperti batu pada umumnya, namun jika diperhatikan secara seksama apalagi saat
terkena cahaya matahari atau lampu akan nampak kilauwan bintang seperti blue safir dengan bentuk oval, bersih, bening tembus terlihat.
Batu Kecubung Ungu adalah batu yang sudah dikenal luas oleh masyarakat baik dalam dan luar negeri, aku juga satu dari banyak orang yang tertarik dengan segala jenis batu-batu cincin.
Dengan bentuk, warna dan keindahannya membuat batu-batu ini memiliki daya tarik tersendiri, nah salah satu koleksi batuku adalah kecubung ungu yang biasa kupakai sehari-hari.
Jika dilihat sekilas batu kecubung ungu ini seperti batu pada umumnya, namun jika diperhatikan secara seksama apalagi saat
terkena cahaya matahari atau lampu akan nampak kilauwan bintang seperti blue safir dengan bentuk oval, bersih, bening tembus terlihat.
SEMINAR NOMENKLATUR PEMBERIAN GELAR DAERAH SAMBAS
Oleh : Darmaone
Pemberian gelar kepada orang yang berjasa sudah lama dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Sambas, Sambas sendiri jika dilihat dari bukti-bukti sejarah yang ada mulai sejak jaman kerajaan sampai sekarang banyak memiliki orang-orang yang berpotensi dan berkapasitas. Seminar Nomenklatur yang dilaksanakan oleh Dinas PORABUDPAR Kabupaten Sambas dengan menghadirkan dua narasumber Ir. H. Burhanuddin A.R (Ketua Umum
MABM Sambas) dan Erwin Mahrus, M.Ag Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang juga dihadiri oleh Bupati Sambas, Dinas Terkait, Tokoh Masyarakat, Ormas dan Mahasiswa untuk menampung saran dan pendapat dari peserta yang hadir. Acara yang dilaksanakan pada (5/5) di Aula Kantor Bupati Sambas diharapkan dari hasil seminar tersebut adalah sebagai acuan untuk pembuatan dan penyelesaian Perda dan selesainya diikuti dengan Perbub yang mengatur secara detail tentang
pemberian Gelar Daerah. Yang melatar belakangi seminar untuk pemberian gelar ini adalah sebagai berikut : Memiliki tokoh bereputasi nasional dan internasional namun tidak dikenal di tanah kelahirannya Minimnya penghargaan kepada orang-orang yang telah berjasa besar di berbagai bidang di Kabupaten Sambas. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berkarya dan berprestasi sesuai dengan bidang masing-masing. Menggali dan mengembangkan kearifan lokal (local genius) di kabupaten Sambas. Mensosialisasikan kepada generasi muda bahwa ada tokoh yang pantas diteladani lantaran karya dan prestasi yang telah mereka sumbangkan. Sosialisasi seyogyanya dilakukan melalui muatan lokal di sekolah/ madrasah. Karenanya, perlu adanya tulisan yang memuat riwayat tokoh tersebut. Menghargai jasa setia perorang, kesatuan, institusi atau organisasi yang telah mengabdikan diri dan berjasa besar dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Menumbuhkan semangat kepatriotan dan kejuangan setiap orang untuk kemajuan daerah. Menumbuhkan sikap keteladanan bagisetiap orang dan mendorong semangat berkarya bagi kemajuan daerah. Pemberian gelar ini tentunya berdasarkan Azas Kebangsaan, Kemanusiaan, Keadilan, Keteladanan, Kerakyatan dengan beberapa istilah seperti : Tokoh : adalahseseorang yang menonjol dalam bidang tertentu pada masa hidup maupun setelahmeninggal dunia. Budayawan : adalah seseorang yang ahli dalam bidang kebudayaan. Pejuang : Perintis, pendiri dan seseorang yang berjasa dalam bidang tertentu semasa hidupnya, sesuai dengan yang diatur oleh Dewan Harian Nasional Pejuang Indonesia Gelar : penghargaan daerah yang diberikan kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian dan karya yang luar biasa kepada daerah. Tanda Jasa: penghargaan yang diberikan oleh kepala daerah kepada seseorang yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam pengembangan suatu bidang tertentu didaerah. Tanda Kehormatan : penghargaan daerah yang diberikan kepada sesorang, kesatuan, institusi atau organisasi atas pengabdian dan kesetiaaan luar biasa kepada daerah. Dewan Gelar : Dewan yang bertugas memberikan pertimbangan kepada pemerintah dalam pemberian gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan. Lembaga Adat : MABM, MABT, DAD dan Lembaga adat lainnya.
Beberapa Tokoh yang telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di Dunia Internasional seperti SYEKH AHMAD KHATIB SAMBAS 1803-1875 yang terkenal dengan menggabungkan dua tarekat Qadiriah dan Naqsyabandiah yang tersebar diseluruh penjuru dunia termasuk Negeri tercinta Indonesia, H. Moehammad Basioeni Imran yang bergelar “Maharaja Imam” 1885-1976 dengan sebuah pertanyaan Mengapa Umat Islam Mundur mendapat tanggapan luar biasa dari seluruh dunia dan masih banyak lagi nama-nama tokoh yang berjasa sehingga membuat Sambas mendapat julukan Serambi Mekah karena pada saat itu masyarakat sangat kental dan kuat dalam hal agama. Seiring perjalanan waktu Julukan Serambi mekah ini mulai memudar sehingga perlu ada langkah-langkah kedepan untuk mengembalikan citra ini. Selain pemberian gelar dan tanda jasa juga perlu mengumpulkan bukti-bukti sejarah tersebut baik berupa buku-buku yang dikarang serta cerita yang berkaitan dengan tokoh tersebut dengan membuat museum sehingga generasi sekarang dapat mengenal dan mencontoh apa yang telah mereka lakukan dan yang terpenting adalah ilmu yang telah diajarkan agar dapat di gali dan dikembangkan kembali di sambas.
Pemberian gelar kepada orang yang berjasa sudah lama dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Sambas, Sambas sendiri jika dilihat dari bukti-bukti sejarah yang ada mulai sejak jaman kerajaan sampai sekarang banyak memiliki orang-orang yang berpotensi dan berkapasitas. Seminar Nomenklatur yang dilaksanakan oleh Dinas PORABUDPAR Kabupaten Sambas dengan menghadirkan dua narasumber Ir. H. Burhanuddin A.R (Ketua Umum
MABM Sambas) dan Erwin Mahrus, M.Ag Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang juga dihadiri oleh Bupati Sambas, Dinas Terkait, Tokoh Masyarakat, Ormas dan Mahasiswa untuk menampung saran dan pendapat dari peserta yang hadir. Acara yang dilaksanakan pada (5/5) di Aula Kantor Bupati Sambas diharapkan dari hasil seminar tersebut adalah sebagai acuan untuk pembuatan dan penyelesaian Perda dan selesainya diikuti dengan Perbub yang mengatur secara detail tentang
pemberian Gelar Daerah. Yang melatar belakangi seminar untuk pemberian gelar ini adalah sebagai berikut : Memiliki tokoh bereputasi nasional dan internasional namun tidak dikenal di tanah kelahirannya Minimnya penghargaan kepada orang-orang yang telah berjasa besar di berbagai bidang di Kabupaten Sambas. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berkarya dan berprestasi sesuai dengan bidang masing-masing. Menggali dan mengembangkan kearifan lokal (local genius) di kabupaten Sambas. Mensosialisasikan kepada generasi muda bahwa ada tokoh yang pantas diteladani lantaran karya dan prestasi yang telah mereka sumbangkan. Sosialisasi seyogyanya dilakukan melalui muatan lokal di sekolah/ madrasah. Karenanya, perlu adanya tulisan yang memuat riwayat tokoh tersebut. Menghargai jasa setia perorang, kesatuan, institusi atau organisasi yang telah mengabdikan diri dan berjasa besar dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Menumbuhkan semangat kepatriotan dan kejuangan setiap orang untuk kemajuan daerah. Menumbuhkan sikap keteladanan bagisetiap orang dan mendorong semangat berkarya bagi kemajuan daerah. Pemberian gelar ini tentunya berdasarkan Azas Kebangsaan, Kemanusiaan, Keadilan, Keteladanan, Kerakyatan dengan beberapa istilah seperti : Tokoh : adalahseseorang yang menonjol dalam bidang tertentu pada masa hidup maupun setelahmeninggal dunia. Budayawan : adalah seseorang yang ahli dalam bidang kebudayaan. Pejuang : Perintis, pendiri dan seseorang yang berjasa dalam bidang tertentu semasa hidupnya, sesuai dengan yang diatur oleh Dewan Harian Nasional Pejuang Indonesia Gelar : penghargaan daerah yang diberikan kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian dan karya yang luar biasa kepada daerah. Tanda Jasa: penghargaan yang diberikan oleh kepala daerah kepada seseorang yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam pengembangan suatu bidang tertentu didaerah. Tanda Kehormatan : penghargaan daerah yang diberikan kepada sesorang, kesatuan, institusi atau organisasi atas pengabdian dan kesetiaaan luar biasa kepada daerah. Dewan Gelar : Dewan yang bertugas memberikan pertimbangan kepada pemerintah dalam pemberian gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan. Lembaga Adat : MABM, MABT, DAD dan Lembaga adat lainnya.
Beberapa Tokoh yang telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di Dunia Internasional seperti SYEKH AHMAD KHATIB SAMBAS 1803-1875 yang terkenal dengan menggabungkan dua tarekat Qadiriah dan Naqsyabandiah yang tersebar diseluruh penjuru dunia termasuk Negeri tercinta Indonesia, H. Moehammad Basioeni Imran yang bergelar “Maharaja Imam” 1885-1976 dengan sebuah pertanyaan Mengapa Umat Islam Mundur mendapat tanggapan luar biasa dari seluruh dunia dan masih banyak lagi nama-nama tokoh yang berjasa sehingga membuat Sambas mendapat julukan Serambi Mekah karena pada saat itu masyarakat sangat kental dan kuat dalam hal agama. Seiring perjalanan waktu Julukan Serambi mekah ini mulai memudar sehingga perlu ada langkah-langkah kedepan untuk mengembalikan citra ini. Selain pemberian gelar dan tanda jasa juga perlu mengumpulkan bukti-bukti sejarah tersebut baik berupa buku-buku yang dikarang serta cerita yang berkaitan dengan tokoh tersebut dengan membuat museum sehingga generasi sekarang dapat mengenal dan mencontoh apa yang telah mereka lakukan dan yang terpenting adalah ilmu yang telah diajarkan agar dapat di gali dan dikembangkan kembali di sambas.
Friday, May 9, 2014
KWALITAS PEMBANGUNAN PERBATASAN PERLU DIPERHATIKAN
Oleh Darmawan
Program percepatan pembangunan daerah perbatasan di kabupaten Sambas oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan (BNPP) dan Kementerian PU serta didukung pula oleh pemerintah provinsi dan pemda setempat ditahun 2012 telah disusun rencana kegiatan pembangunan yang akan didukung oleh beberapa Kementerian dan Instansi Pemerintah, diantaranya
Kementerian Sosial, Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, POLRI, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kemennakertrans, Kementerian Perdagangan, Kemendiknas, Kemendagri melalui Sekretariat BNPP dan TNI dimana masing-masing akan mengalokasikan anggaran dalam rangka rencana kegiatan pembangunan pada tahun anggaran 2012. Dengan mencanangkan anggaran Rp 208,519 miliar dimana derah ini
yang sempat ramai diberitakan akibat pencaplokan daerah Camar Bulan dan Tanjung Datu Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas oleh Malaysia. Pembangunan yang ada mulai dari jalan, jembatan, pelabuhan, sekolah, listrik dan lain-lain membuat daerah yang terisolir ini menjadi terbuka khusus Desa Temajuk Kecamatan Paloh sebagaimana di sampaikan oleh Kades temajuk pak Mulyadi tentunya sebagai warga negara selalu menyambut baik dengan tangan terbuka dan bersyukur dengan
pembangunan yang masuk kedaerahnya namun untuk kwalitas bangunan juga perlu diperhatikan jangan sampai bangunan yang ada belum lama digunakan sudah rusak dan harus tepat sasaran sesuai dengan yang diperlukan masyarakat setempat. David warga dusun Camar bulan menuturkan dan menyikapi tentang pembangunan yang ada seperti Tower Telekomunikasi yang dibangun sejak tim exspedisi khatulistiwa masuk sebagai penghubung antara jarak dan
waktu yang sangat diperlukan tidak lagi berfungsi,dikarenakan belum ada kesepakatan yang jelas antara Kominfo dengan telkomsel. Belum lagi tentang listrik yang ada menggunakan PLTS dan PLTA menimbulkan suatu gejolak dimasyarakat, bagi pengguna PLTS mengharapkan selalu panas sedangkan pengguna PLTA mengharapkan hujan belum lagi ACCU penampung yang mulai soak dan tempat penampung air yang mulai jebol tentunya masih banyak hal yang perlu diperhatikan. Masyarakat Temajuk khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok seperti beras masih mengandalkan suplai dari ibu kota kecamatan, sedangkan pencanangan untuk lahan pertanian sampai sekarang belum ada yang terealisasi. Hal ini menimbulkan kerancuan lahan pertanian belum ada namun lumbung, lantai jemur dan pabrik padi sudah ada dibangun sehingga bangunan ini tidak dapat difungsikan sebagai mana mestinya.
Kini lumbung padi juga sudah berubah fungsi menjadi lumbung baca, harapan dari masyarakat program apapun yang masuk hendaknya perlu ada tindak lanjut kedepan serta pembangunan harus terus dilanjutkan seperti jalan yang belum diaspal, beberapa jembatan yang masih menggunakan kayu bulat, pengembangan sektor pertanian, perternakan, perikanan, perkebunan dan pariwisata untuk meningkatkan ekonomi sehingga tercipta pemerataan pembangunan.
Program percepatan pembangunan daerah perbatasan di kabupaten Sambas oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan (BNPP) dan Kementerian PU serta didukung pula oleh pemerintah provinsi dan pemda setempat ditahun 2012 telah disusun rencana kegiatan pembangunan yang akan didukung oleh beberapa Kementerian dan Instansi Pemerintah, diantaranya
Kementerian Sosial, Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, POLRI, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kemennakertrans, Kementerian Perdagangan, Kemendiknas, Kemendagri melalui Sekretariat BNPP dan TNI dimana masing-masing akan mengalokasikan anggaran dalam rangka rencana kegiatan pembangunan pada tahun anggaran 2012. Dengan mencanangkan anggaran Rp 208,519 miliar dimana derah ini
yang sempat ramai diberitakan akibat pencaplokan daerah Camar Bulan dan Tanjung Datu Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas oleh Malaysia. Pembangunan yang ada mulai dari jalan, jembatan, pelabuhan, sekolah, listrik dan lain-lain membuat daerah yang terisolir ini menjadi terbuka khusus Desa Temajuk Kecamatan Paloh sebagaimana di sampaikan oleh Kades temajuk pak Mulyadi tentunya sebagai warga negara selalu menyambut baik dengan tangan terbuka dan bersyukur dengan
pembangunan yang masuk kedaerahnya namun untuk kwalitas bangunan juga perlu diperhatikan jangan sampai bangunan yang ada belum lama digunakan sudah rusak dan harus tepat sasaran sesuai dengan yang diperlukan masyarakat setempat. David warga dusun Camar bulan menuturkan dan menyikapi tentang pembangunan yang ada seperti Tower Telekomunikasi yang dibangun sejak tim exspedisi khatulistiwa masuk sebagai penghubung antara jarak dan
waktu yang sangat diperlukan tidak lagi berfungsi,dikarenakan belum ada kesepakatan yang jelas antara Kominfo dengan telkomsel. Belum lagi tentang listrik yang ada menggunakan PLTS dan PLTA menimbulkan suatu gejolak dimasyarakat, bagi pengguna PLTS mengharapkan selalu panas sedangkan pengguna PLTA mengharapkan hujan belum lagi ACCU penampung yang mulai soak dan tempat penampung air yang mulai jebol tentunya masih banyak hal yang perlu diperhatikan. Masyarakat Temajuk khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok seperti beras masih mengandalkan suplai dari ibu kota kecamatan, sedangkan pencanangan untuk lahan pertanian sampai sekarang belum ada yang terealisasi. Hal ini menimbulkan kerancuan lahan pertanian belum ada namun lumbung, lantai jemur dan pabrik padi sudah ada dibangun sehingga bangunan ini tidak dapat difungsikan sebagai mana mestinya.
Kini lumbung padi juga sudah berubah fungsi menjadi lumbung baca, harapan dari masyarakat program apapun yang masuk hendaknya perlu ada tindak lanjut kedepan serta pembangunan harus terus dilanjutkan seperti jalan yang belum diaspal, beberapa jembatan yang masih menggunakan kayu bulat, pengembangan sektor pertanian, perternakan, perikanan, perkebunan dan pariwisata untuk meningkatkan ekonomi sehingga tercipta pemerataan pembangunan.
Thursday, May 8, 2014
MENAUT KASIH DUA NEGARA
Oleh: Darmawan
Indonesia dan Malaysia dua Negara yang bertetangga terkenal dengan sebutan Melayu Serumpun tak lepas dari hubungan keluarga yang sudah terjalin sejak lama, hal ini dapat terlihat dengan banyaknya warga Indonesia yang menetap dan menikah sampai beranak cucu baik itu di Khucing, Lundu, Sematan (Malaysia) yang masih satu daratan dikenal dengan nama Borneo .
Bagi warga temajuk dan telok melano hubungan kerjasama begitu
kental dilihat dari segi ekonomi sampai acara pernikahan saling memerlukan undang mengundang antar kampung sudah terbiasa, mengingat Telok Melano ini lebih dekat ke Temajuk Indonesia ketimbang ke kota terdekat yang harus melewati laut. Menaut kasih atau ikatan kasih merupakan agenda kegiatan tahunan dari pihak Malaysia yang dilaksanakan dibatas ke dua Negara, tentunya untuk mensukseskan acara ini sebelumnya sudah berkoordinasi dengan pihak Indonesia baik susunan acara sampai keamanan selama
pelaksanaan kegiatan pada( 2-3/5) 2014.
Pada malam pertama kegiatan dilaksanakan di Kampung Telok Melano dengan menampilkan kesenian Dzikir maulud dari Merbau Desa Sebubus dan dari Sedau Kota Singkawang kemudian pada sore hari kedua Resident kuching ( setingkat bupati) H. Helmi Bin H. Gul bersama rombongan berkunjung ke Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten sambas. Rombongan dijemput dengan menggunakan sepeda motor menuju lapangan sepak bola tempat kegiatan
dilaksanakan terlihat spanduk bertuliskan “Biar Batas Memisahkan, Kita Tetap Bersaudara” rombongan disambut oleh perwakilan Bupati Sambas M. Sherly S.Sos, Msi beserta unsur MUSPIKA Paloh, TNI-POLRI serta tokoh masyarakat yang diiringi drum band SDN 16 Temajuk dan tarian khas sambas SMPN 1 liku.
Masyarakat sangat antusias menghadiri acara ini, dalam kata sambutannya pak Sherly menyampaikan hubungan kerjasama antara kedua Negara ini harus lebih ditingkatkan baik dari segi ekonomi, sosial budaya, pariwisata dan lain sebagainya mengingat sambas
memeliki banyak potensi yang dapat dikembangkan.
Dalam menjalin hubungan yang baik tentunya sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 bahwa negara Indonesia mencintai perdamaian. Selain itu pak Usman, S.Sos, MM sebagai Camat Paloh yang juga pernah menjadi Camat Sajingan menyampaikan bahwa sekarang bukan lagi jaman perang tetapi bagaimana menciptakan masyarakat adil dan makmur dengan pengalaman beliau memimpin dua kecamatan perbatasan mengetahui betul tentang kondisi masyarakat yang perlu diperhatikan dengan kepiawaian beliau dalam diplomasi tentunya memberikan nilai tambah bagi daerah ini. Selaku Resident Kucing H. Helmi bersyukur dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini tentunya dapat mempererat hubungan kedua Negara dengan melihat pembangunan yang ada di temajuk membuat Pemerintah Malaysia merencanakan dan menganggarkan biaya untuk pembuatan jalan darat dan jembatan dari Sematan ke Teluk Melano yang menjadi batas Malaysia-Indonesia menjadi lebih maju kedepan sehingga orang-orang dari Kuching yang ingin berkunjung tidak lagi melewati jalur laut dengan demikian dapat lebih mudah dalam meningkatkan kerjasama diberbagai bidang dan juga beliau mengundang grup-grup seni budaya yang telah memukau hati saat tampil untuk hadir ditempat mereka. Setelah acara silaturrahim selesai rombongan Resident diajak untuk melihat keindahan periwisata yang ada di Temajuk yang mulai populer dengan nama sepotong surga di ekor kalimantan. Rombongan H.Helmi kemudian kembali ke melano untuk melanjutkan acara hiburan seni budaya pada malam harinya, sebagai kebiasaan masyarakat sambas yang kental dakan adat istiadatnya tak lupa memberikan cendera mata kenang-kenangan sebagai mempererat tali kasih berupa plakat dan sal tenun khas sambas.
Indonesia dan Malaysia dua Negara yang bertetangga terkenal dengan sebutan Melayu Serumpun tak lepas dari hubungan keluarga yang sudah terjalin sejak lama, hal ini dapat terlihat dengan banyaknya warga Indonesia yang menetap dan menikah sampai beranak cucu baik itu di Khucing, Lundu, Sematan (Malaysia) yang masih satu daratan dikenal dengan nama Borneo .
Bagi warga temajuk dan telok melano hubungan kerjasama begitu
kental dilihat dari segi ekonomi sampai acara pernikahan saling memerlukan undang mengundang antar kampung sudah terbiasa, mengingat Telok Melano ini lebih dekat ke Temajuk Indonesia ketimbang ke kota terdekat yang harus melewati laut. Menaut kasih atau ikatan kasih merupakan agenda kegiatan tahunan dari pihak Malaysia yang dilaksanakan dibatas ke dua Negara, tentunya untuk mensukseskan acara ini sebelumnya sudah berkoordinasi dengan pihak Indonesia baik susunan acara sampai keamanan selama
pelaksanaan kegiatan pada( 2-3/5) 2014.
Pada malam pertama kegiatan dilaksanakan di Kampung Telok Melano dengan menampilkan kesenian Dzikir maulud dari Merbau Desa Sebubus dan dari Sedau Kota Singkawang kemudian pada sore hari kedua Resident kuching ( setingkat bupati) H. Helmi Bin H. Gul bersama rombongan berkunjung ke Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten sambas. Rombongan dijemput dengan menggunakan sepeda motor menuju lapangan sepak bola tempat kegiatan
dilaksanakan terlihat spanduk bertuliskan “Biar Batas Memisahkan, Kita Tetap Bersaudara” rombongan disambut oleh perwakilan Bupati Sambas M. Sherly S.Sos, Msi beserta unsur MUSPIKA Paloh, TNI-POLRI serta tokoh masyarakat yang diiringi drum band SDN 16 Temajuk dan tarian khas sambas SMPN 1 liku.
Masyarakat sangat antusias menghadiri acara ini, dalam kata sambutannya pak Sherly menyampaikan hubungan kerjasama antara kedua Negara ini harus lebih ditingkatkan baik dari segi ekonomi, sosial budaya, pariwisata dan lain sebagainya mengingat sambas
memeliki banyak potensi yang dapat dikembangkan.
Dalam menjalin hubungan yang baik tentunya sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 bahwa negara Indonesia mencintai perdamaian. Selain itu pak Usman, S.Sos, MM sebagai Camat Paloh yang juga pernah menjadi Camat Sajingan menyampaikan bahwa sekarang bukan lagi jaman perang tetapi bagaimana menciptakan masyarakat adil dan makmur dengan pengalaman beliau memimpin dua kecamatan perbatasan mengetahui betul tentang kondisi masyarakat yang perlu diperhatikan dengan kepiawaian beliau dalam diplomasi tentunya memberikan nilai tambah bagi daerah ini. Selaku Resident Kucing H. Helmi bersyukur dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini tentunya dapat mempererat hubungan kedua Negara dengan melihat pembangunan yang ada di temajuk membuat Pemerintah Malaysia merencanakan dan menganggarkan biaya untuk pembuatan jalan darat dan jembatan dari Sematan ke Teluk Melano yang menjadi batas Malaysia-Indonesia menjadi lebih maju kedepan sehingga orang-orang dari Kuching yang ingin berkunjung tidak lagi melewati jalur laut dengan demikian dapat lebih mudah dalam meningkatkan kerjasama diberbagai bidang dan juga beliau mengundang grup-grup seni budaya yang telah memukau hati saat tampil untuk hadir ditempat mereka. Setelah acara silaturrahim selesai rombongan Resident diajak untuk melihat keindahan periwisata yang ada di Temajuk yang mulai populer dengan nama sepotong surga di ekor kalimantan. Rombongan H.Helmi kemudian kembali ke melano untuk melanjutkan acara hiburan seni budaya pada malam harinya, sebagai kebiasaan masyarakat sambas yang kental dakan adat istiadatnya tak lupa memberikan cendera mata kenang-kenangan sebagai mempererat tali kasih berupa plakat dan sal tenun khas sambas.
Subscribe to:
Posts (Atom)