Festival Olahraga tradisional merupakan ajang bagi setiap daerah untuk memperkenalkan adat istiadat, seni budaya, ritual dan menggunakan otot ringan. Acara ini dilaksanakan pada hari senin (2/6) oleh Dispora Provinsi dalam dua tahun sekali yang bertempat di FKIP Pontanak. Para pemuda dari Desa Sebubus Kecamatan Paloh juga ambil bagian dalam acara Festival ini mewakili Kabupaten Sambas, dengan menampilkan Perang Telur Penyu sebagai temanya yang sudah langka dan tak pernah dilakukan lagi di sebubus. Penyu secara aturan Negara dan Dunia Internasional termasuk Hewan yang dilindungi namun hal ini bisa dilaksanakan tentunya dengan alternatif lain, hal ini dibuktikan dalam Festival kali ini dengan bola pimpong sebagai pengganti telur penyu dan menggunakan ketupat yang berisi ampas kelapa sebagai alat perangnya membuat para penonton terhibur.
Dengan penuh semangat kawan-kawan memainkan permainan ini sehingga banyak yang mengalami hal-hal aneh, maklum saja perang telur dianggap sakral dibuka dengan do'a bersama dipimpin pemangku adat kemudian bepapas setelah itu membagi tim menjadi dua tim darat dan tim laut baru acara perangpun dimulai.
Walaupun masih baru tidak seperti dari kabupaten lain yang sering tampil dan tergabung dalam sanggar, namun tak menyurutkan langkah kawan-kawan untuk tampil maksimal. Tri Supratman salah satu pemain yang bergabung dengan sanggar Serumpun Padi " Kalilaek Paloh " yang masih seumur jagung ini mengungkapkan walau dapat nomor empat sangat senang dengan kegiatan ini sehingga menjadi motivasi bagi dirinya dan kawan-kawan untuk dapat lebih baik kedepan dengan menggali, mengenalkan serta melestarikan budaya yang ada dan hal ini tak lepas dari dukungan Dinas PORABUDPAR kabupaten Sambas dengan harapan dapat lebih memberikan fasilitasi untuk kemajuan pemuda untuk berkarya.
No comments:
Post a Comment