Perlu kita ketahui bahwa pantai di desa sebubus merupakan tempat pendaratan satwa penyu untuk bertelur. Selain dapat melihat keindahan alam di pantai dan laut pengunjung juga dapat melihat penyu bertelur saat musimnya tiba dan dapat melepas tukik atau anak penyu.
Sungai mutusan selain tempat keluar masuknya perahu nelayan, tempat berlabuh, sungai ini ditumbuhi pepohonan mangrove di kiri kananya yang merupakan tempat berkembang biaknya kepiting, kepah, tengkuyung dan lain sebagainya, bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan sungai mutusan merupkan tempat mata pencaharian dalam menunjang ekonomi berkelanjutan bagi mereka. Sungai Mutusan juga berdampingan dengan TWA Tj. Belimbing atau selimpai. Tj. Belimbing ini merupakan tempat konservasi penyu yang dikelola oleh BKSDA.
Dengan vegetasi pohon cemara laut dan mangrove membuat tempat ini menjadi lebih menarik.
Destinasi berikutnya adalah Batu Bejamban yang berada di hulu sungai paloh yang dikenal sebagai tempat mistis, banyak dari berbagai suku dan dari daerah lain yang mengunjungi Batu Bejamban ini. Bagi yang hobi memancing ikan, udang, Sungai batu bejamban sangat cocok untuk aktifitas pemancingan bahkan dapat melihat buaya berjemur pada saat air surut. Desa Sebubus dibelah oleh sungai paloh dengan banyak anak sungai sampai ke hulu, dengan menyusuri sungai dengan menggunakan kapal atau perahu motor kita dapat melihat hamparan mangrove yang masih alami di Hutan Desa Sebubus.
Pekerjaan warga sebubus banyak bergerak di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, perternakan, serta pengolahan. Dan sekarang mulai mengembangkan usaha budi daya lebah kelulut. Dalam menyambut para tamu yang datang, warga masyarakat maupun pengelola destinasi wisata mulai berbenah…baik dalam menyiapkan kuliner khas pesisir, serta home stay sebagai tempat menginap dengan ciri khas masing-masing.
Tak kalah menarik tempat untuk di kunjungi adalah ecowisata mangrove sebubus yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Tempat ini terdapat hamparan hutan mangrove yang di huni oleh bekantan, lutung, kepiting biola yang berwarna warni, burung, serta beragam jenis flora dan fauna. Selain sebagai tempat wisata, ecowisata mangrove ini juga dijadikan di kenal sebagai tempat berbagai penelitian.
Selain itu warga masyarakat sudah dapat mengolah buah dan daun mangrove menjadi makanan, minuman, sabun dan sebagainya yang dapat menambah penghasilan keluarga. Olahan mangrove dapat juga di jadikan oleh-oleh khas desa sebubus. Tertarik untuk berwisata ke desa sebubus, ayo….datang dan kunjungi… Rindu Sambas salam rimba dan budaya…
No comments:
Post a Comment