Oleh : Darmaone
Anak-anak merupakan anugrah dan amanah yang diberikan Allah SWT kepada kepada kita, dengan memberikan cinta, kasih sayang, pendiidikan yang layak dan mengarahkan mereka kejalan yang berguna dan bermanfaat membuat mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pengenalan akan alam dan lingkungan harus dimulai sejak dini mengingat perputaran roda dunia dari waktu-kewaktu semakin banyak
perubahan, tak luput dari kegiatan yang kulakukan prajurit kecilku selalu ingin ikut dalam aktifitas yang berhubungan dengan alam belum lagi anakku yang kecil yang berumur 2 tahun yang biasanya dibawa kelokasi bekantan sampai menangis ingin ikut.
Acara bersih pantai sedunia yang juga dilakukan dipantai peneluran penyu Desa Sebubus Kecamatan paloh kabupaten Sambas (23/2) 2014 bersama WWF, Mahasiswa STP Jakarta, Mahasiswa Kehutanan Untan Pontianak yang sedang magang sekaligus melakukan penelitian, Kelompok Pemantau Bekantan Kalilaek Paloh, Pokmaswas, Bujang
Dare Penyu juga ikut dalam kegiatan ini.
Prajurit Kecil sangat antusias memungut sampah-sampah yang ada walau dalam cuaca terik sinar matahari tidak menyurutkan langkah mereka, berbagai merk sampah dari dalam dan luar negeri yang hanyut terbawa gelombang laut ini segera dikumpulkan.Setelah lelah beraktifitas untuk menghilangkan rasa jenuh, mereka bermain gelombang air laut sambil mencari remis ( jenis tiram kecil yang ada dipantai ).
Tentunya kedepan kegitan ini perlu dikembangkan mengingat sampah ini setiap tahun semakin bertambah, jadi
perlu melibatkan banyak elemen baik masyarakat, instansi pemerintah,
swasta serta ormas-ormas yang ada sehingga aktifitas ini lebih baik dan
menarik.
Sebubus Merupakan salah satu desa di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat Indonesia dengan beragam potensi sumber daya alam, flora dan fauna serta keanekaragaman hayati dan ekosistem.
Friday, February 28, 2014
Thursday, February 13, 2014
SILATURRAHIM PERDANA LEMBAGA KALILAEK PALOH
Oleh : Darmaone
Lembaga Pemantau Bekantan Kalilaek Paloh yang mulai exis dengan kegiatannya mengadakan acara pada ( 13/02) 2014 yang dihadiri oleh Dinas Porabudpar Kab. Sambas, MUSPIKA Paloh, Kades Sebubus, Ketua HNSI Paloh, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuda, Ibu-ibu Pkk, Kelompok Tani, dan Kader Posiandu.
Acara ramah tamah dan silaturrahim perdana yang dilaksanakan di Komplek Pesantren Akhlakul Karimah ini dimaksudkan untuk mensinergiskan kegiatan lembaga dengan Dinas terkait yang berkaitan dengan menciptakan dan membangun pemuda dengan program kewirausahaan.
Selain kata sambutan, presentasi tentang lembaga, diskusi ditambah pemaparan pola hidup sehat dari Herbalife juga diiringi hiburan dalam penyambutan tamu dengan menampilkan Dzkir Maulud dari Merbau yang merupakan budaya masyarakat setempat menambah suasana menjadi meriah.
Tak lupa dalam penyajikan menu ala kampung seperti kepah, tengkuyung, ikan, lalapan dan sambal terasi yang semuanya bahan ini banyak terdapat disekitar hutan manggove.
Tentunya lembaga selalu berusaha menjalin kerja sama dengan masyarakat, Pemdes, MUSPIKA, Pemerintah maupun lembaga yang lain dalam membagun daerah ini diberbagai sektor mengingat paloh memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan kedepan.
Lembaga Pemantau Bekantan Kalilaek Paloh yang mulai exis dengan kegiatannya mengadakan acara pada ( 13/02) 2014 yang dihadiri oleh Dinas Porabudpar Kab. Sambas, MUSPIKA Paloh, Kades Sebubus, Ketua HNSI Paloh, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuda, Ibu-ibu Pkk, Kelompok Tani, dan Kader Posiandu.
Acara ramah tamah dan silaturrahim perdana yang dilaksanakan di Komplek Pesantren Akhlakul Karimah ini dimaksudkan untuk mensinergiskan kegiatan lembaga dengan Dinas terkait yang berkaitan dengan menciptakan dan membangun pemuda dengan program kewirausahaan.
Selain kata sambutan, presentasi tentang lembaga, diskusi ditambah pemaparan pola hidup sehat dari Herbalife juga diiringi hiburan dalam penyambutan tamu dengan menampilkan Dzkir Maulud dari Merbau yang merupakan budaya masyarakat setempat menambah suasana menjadi meriah.
Tak lupa dalam penyajikan menu ala kampung seperti kepah, tengkuyung, ikan, lalapan dan sambal terasi yang semuanya bahan ini banyak terdapat disekitar hutan manggove.
Tentunya lembaga selalu berusaha menjalin kerja sama dengan masyarakat, Pemdes, MUSPIKA, Pemerintah maupun lembaga yang lain dalam membagun daerah ini diberbagai sektor mengingat paloh memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan kedepan.
Subscribe to:
Posts (Atom)