Musim ibadah haji telah tiba segenap umat Islam yang ada di seluruh penjuru dunia berkumpul di tanah suci untuk menunaikan rukun islam yang ke lima, dan puncaknya adalah pada penyembelihan hewan kurban berupa sapi atau kambing. Hal ini mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail, sebagai contoh teladan bagi seorang hamba Allah yang taat juga sebagai contoh untuk seorang ayah dan anak. Di kampungku dusun jeruju desa sebubus di tahun 2012 ini ada peningkatan jumlah binatang ternak yang di kurbankan, sapi ada 5 ekor dan kambing 2 ekor tidak jauh berbeda dengan di tempat lain setelah di potong sapi maupun kambing di bagikan ke seluruh masyarakat. Di hari raya Idul Adha setiap tahunnya di tempatku lebarannya sama seperti hari raya Idul Fitri yaitu di setiap rumah kita jumpai berbagai jenis kue yang di hidangkan, sehingga masyarakat maupun keluarga yang dari kota datang ke kampung untuk berlebaran dan bersilaturrahim.
Sebubus Merupakan salah satu desa di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat Indonesia dengan beragam potensi sumber daya alam, flora dan fauna serta keanekaragaman hayati dan ekosistem.
Friday, October 26, 2012
FHOTO MODEL DARI PALOH
Oleh : Darmawan
Model fotoku bernama ANDIKA PRATAMA salah satu guru honorer SD di sui tengah desa Sebubus Kecamatan Paloh dan sekaligus mahasiswa UT. Foto diambil dengan menggunakan kamera hp Nokia N80 ketika work shop SATAP, maklum saja tidak membawa kamera yang bagus jadi menggunakan apa yang ada. Gimana hasilnya................................................
Monday, October 15, 2012
GAHARU BUAYA MULAI LANGKA
Oleh : Darmawan
Gaharu buaya yang ada di tempatku Kecamatan Paloh kini sudah langka, tumbuhan yang di dapat dari hutan produksi ini sudah tidak lagi jadi andalan mata pencaharian mayarakat.
Gaharu buaya ini dulunya setiap hari dapat dilihat karena diangkut para pencari gaharu menggunakan motor darat maupun motor air dengan jumlah yang besar berton-ton.
Namun sekarang pemandangan itu tak terlihat lagi, mungkin butuh waktu yang lama baru bisa mengambil kayu gaharu buaya ini di karenakan masih kecil, beda dengan gaharu angkaras yang sudah banyak pembibitannya yang jika berhasil harga jualnya sangat mahal namun untuk gaharu buaya belum ada yang membibitkannya.
Gaharu buaya di tingkat penampung lokal di hargakan berpariasi bisa sampai Rp.6.000/kg, kayu-kayu ini kemudian di bawa ke kota Pontianak tentunya dengan mengunakan surat izin dari Dinas Kehutanan Kabupaten Sambas bahwa kegiatan ini adalah legal.
Selain gaharu di hutan produksi juga banyak yang bisa di ambil seperti pasak bumi, dan rotan yang jumlahnya masih banyak dan untuk izinnya sama dengan gaharu buaya.
Gaharu buaya yang ada di tempatku Kecamatan Paloh kini sudah langka, tumbuhan yang di dapat dari hutan produksi ini sudah tidak lagi jadi andalan mata pencaharian mayarakat.
Gaharu buaya ini dulunya setiap hari dapat dilihat karena diangkut para pencari gaharu menggunakan motor darat maupun motor air dengan jumlah yang besar berton-ton.
Namun sekarang pemandangan itu tak terlihat lagi, mungkin butuh waktu yang lama baru bisa mengambil kayu gaharu buaya ini di karenakan masih kecil, beda dengan gaharu angkaras yang sudah banyak pembibitannya yang jika berhasil harga jualnya sangat mahal namun untuk gaharu buaya belum ada yang membibitkannya.
Gaharu buaya di tingkat penampung lokal di hargakan berpariasi bisa sampai Rp.6.000/kg, kayu-kayu ini kemudian di bawa ke kota Pontianak tentunya dengan mengunakan surat izin dari Dinas Kehutanan Kabupaten Sambas bahwa kegiatan ini adalah legal.
Selain gaharu di hutan produksi juga banyak yang bisa di ambil seperti pasak bumi, dan rotan yang jumlahnya masih banyak dan untuk izinnya sama dengan gaharu buaya.
Sunday, October 14, 2012
KEDATANGAN TAMU BULE
Oleh : Darmawan
Tak terasa musim puncak peneluran
penyu hampir selesai di bulan oktober ini, dengan gelombang laut yang besar
membuat sungai-sungai yang ada di pantai peneluran penyu tadinya terbuka kini
tertutup sehingga memudahkan perjalanan menyusuri pantai.
Kebetulan aku kena
giliran tugas monitoring dan menjadi ketua tim pada saat itu, setelah
melaksanakan aktifitas bersama rekan-rekan kembali ke camp untuk istirahat
sebentar.
Pada saat itu tanggal 29 September 2012 sekitar jam 22.15 Wib
terlihat cahaya motor mendekati tempat kami dan ternyata yang datang adalah tamu
bule bernama Thomas Ulrich dari Negara Swiss yang di damping rekan-rekan dari
WWF.
Pak Thomas ini adalah konsultan pariwisata untuk daerah Singbebas ( Singkawang,
Bengkayang, Sambas ) maksud dan tujuannya adalah untuk melihat dan menggali
potensi pariwisata yang ada di tempatku, baik itu wisata pantai sungai maupun seni
budaya yang bisa kita tawarkan pada tamu dari luar dan tentunya hal ini tidak
begitu mudah dan perlu adanya kerjasama dari pihak pemerintah setempat dalam
mempersiapkan infrastruktur seperti jalan dan jembatan untuk mempermudah akses
menuju tempat wisata. Sambil ngobrol menikmati kopi hangat asli dari paloh yang
rasanya enak kata pak Thomas, namun sayang pada malam itu pak Thomas tidak
berjumpa dengan penyu yang sedang bertelur dikarenakan penyu sudah banyak yang
turun kelaut jadi hanya menggali sarang tukik yang sudah menetas.
HUJAN YANG DI TUNGGU-TUNGGU
Oleh : Darmawan
Musim kemarau masih terasa sampai
sekarang walaupun sudah memasuki pertengahan bulan oktober ini, di Kecamatan
Paloh tingkat curah hujan masih rendah itupun tidak merata dan tidak lebat.
Tentunya kondisi ini membuat mayarakat sedikit ekstra terutama dalam mengambil
air untuk minum, belum lagi tentang tanaman padi jika tidak ad hujan bagaimana
untuk bercocok tanam dengan kondisi tanah yang kering dan merekah bahkan
anak-anak padi yang ada di persemaian mulai memerah.
Jika masalah kebakaran
tentunya tidak berbeda dengan di tempat lain yang menimbulkan kabut asap yang
menggangu jarak pandang membuat mata perih dan napas terasa sesak. Bukan hanya
di darat dilaut juga dirasakan para nelayan, jika melintasi jalan dari cermai
sampai temajuk masih terlihat sisa-sisa kebakaran sampai di tepi jalan dan masih
terlihat kepulan asap ditambah lagi tiupan angin yang kencang api semakin cepat
menyebar.
Dan jika pada malam hari warna merah nampak jelas di beberapa titik
dan ada tercium bau harum, ini di karenakan ada kayu gaharu yang terbakar. Tentunya
dalam menyikapi hal ini selain berusaha kita iringi dengan memanjatkan do’a kepada Allah SWT agar
hujan segera turun agar kondisi keadaan sekarang ini bisa teratasi.
Subscribe to:
Posts (Atom)