Sebubus Merupakan salah satu desa di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat Indonesia dengan beragam potensi sumber daya alam, flora dan fauna serta keanekaragaman hayati dan ekosistem.
Tuesday, July 14, 2015
PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR TANGGUH
Kawasan pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok yaitu tingginya tingkat kemiskinan masyarakat, tingginya kerusakan sumberdaya pesisir, rendahnya kemandirian organisasi dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal, minim dan rendahnya kualitas dan kesehatan lingkungan pemukiman. Persoalan ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang culup tinggi pada kawasan pesisir.
Pada tahun 2012 – 2014 Kementrian Kelautan dan Perikanan ( KKP ), telah melaksanakan Program Desa Pesisir Tangguh ( PDPT ) dan hal ini telah terbukti meningkatkan ketangguhan desa pesisir yang melaksanakan kegiatan, dengan penyesuaian kondisi ini PDPT berakselerasi menjadi Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh ( PKPT ) yang diharapkan mampu member daya dorong bagi kemajuan kawasan pesisir Indonesia.
PKPT merupakan Implementasi Pengelolaan Pesisir Terpadu skala kecil dengan lokasi kegiatan di 22 kabupaten atau kota pada kawasan pesisir yang meliputi 3 desa dan terletak pada satu hamparan yang pelaksanaannya dilakukan selama 3 tahun. Kabupaten Sambas merupakan salah satu yang ditunjuk sebagai pelaksana PKPT, adapun yang menjadi sasaran kawasan pesisir diprogram ini adalah Desa Sebubus, Desa Nibung, Desa Malek Kecamatan Paloh.
Tujuan dari PKPT ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dan perubahan iklim, meningkatkan kualitas lingkungan hidup dikawasan pesisir, memfasilitasi kegiatan pembangunan dan pengembangan sarana prasarana sosial ekonomi dikawasan pesisir, mengembangkan kelembagaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan secara partisifatif oleh masyarakat dengan melibatkan peran serta perempuan.
Untuk mewujudkan ketangguhan diperlukan kebijakan berupa pengembangan kegiatan yang berorientasi pada penyelesaian persoalan-persoalan pokok yang dihadapi masyarakat, adapun fokus kegiatan PKPT ada lima Program yaitu Bina Manusia, Bina Usaha, Bina Sumberdaya, Bina Lingkungan dan Infrastruktur, Bina Siaga Bencana dan Perubhan Iklim.
Keberhasilan kelima program tersebut sangat tergantung peran aktif kelembagaan sehingga penguatan kelembagaan sangat perlu ditingkatkan.
Kegiatan PKPT ini tak hanya dilakukan oleh laki-laki tetapi Perempuan juga ikut serta hal ini adalah srtategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki.Tentunya program-program yang akan dijalankan mengacu pada RKPDES yang ada dan adanya penambahan program yang belum masuk di RKPDES sampai penyusunan RKK dan pelaksanaan kegiatan yang dibantu oleh tim yang sudah dibentuk dengan harapan agar masyarakat desa terkait dapat lebih meningkat dan maju ditahun-tahun berikutnya,salam tangguh.
Sunday, May 24, 2015
KEMBANGKAN POTENSI DESA
Nama Kalimantan tak hanya dikenal sebagai sebuah Pulau yang ada di Indonesia, namun juga menjadi nama suatu desa yaitu desa Kalimantan.
Desa ini terletak didaerah
pesisir Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, dan ternyata daerah ini memiliki
potensi yang terserselubung yaitu tanaman kacang hijau. Walaupun tidak masuk
kategori program andalan seperti padi atau kedelai, namun
Hal ini disampaikan oleh Ardiani Manager PT.
Syigenta Indonesia untuk wilayah Kabupaten Sambas dalam acara panen raya Kacang
hijau untuk pertama kalinya, bahwa untuk Kalbar tidak ada yang menanam kacang
hijau seluas yang ada didesa kalimantan sekitar 95 % lahan yang ada ditanami
kacang hijau oleh masyarakat dan lebih kurang 600 Hektar.
Memberikan penyuluhan
mengenai pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kepada masyarakat
sangatlah penting, standar biasanya panen kacang hijau 3-4 kali
namun dengan menggunakan pruduk-produk dari Sygenta bisa 6-8 kali panen.
Hasil yang didapat 1 Ha rata-rata 1,3 Ton dengan harga ditingkat lokal Rp.
14.000/Kg.
Hal senada juga disampaikan Uwing selaku kades Kalimantan kenapa
masyarakat lebih memilih menanam kacang hijau dibandingkan padi atau kedelai
karena selisih hasil yang didapat juga lumayan sekitar 1 Juta perborong (0.16 Ha).
Panen raya kacang hijau
ini dilaksanakan pada (18/5) yang dihadiri oleh Bupati Sambas beserta steakholder
Sambas, TNI, POLRI, Camat Paloh dan Perangkatnya, Penyuluh, KUA Paloh, Kades
Sekecamatan Paloh, , Ibu-Ibu PKK, Tokoh Masyarakat dan Kelompok Tani. Bupati
Sambas dr. Djuliarti Djuhardi Alwi Mph mengungkapkan dengan panen ini tentunya masyarakat
harus mensyukuri Rahmat Allah agar hasil yang didapat lebih baik lagi, dengan
meningkatnya penghasilan masyarakat sehingga kedepan tidak ada lagi raskin,
gizi buruk dan anak-anak menjadi pintar.
Selain itu kacang hijau mengandung
vitamin b, walupun dimasak berkalili-kali kandungan vitaminnya tidak berkurang
dan masyarakat harus cerdas menilai pasar dengan memilih komoditi unggulan
untuk desanya masing-masing. Mengingat kecamatan paloh memiliki delapan desa
dengan sumberdaya alam yang melimpah dengan karekteriktik yang berbeda-beda
jika dikembangkan dengan baik akan menjadi daerah yang maju dikemudian hari,
Bupati Sambas dalam kesempatan ini mencanangkan desa Kalimantan menjadi lumbung
atau sentra kacang hijau.
Tentunya untuk meningkatkan efisien waktu dan tenaga
dalam memisah kacang hijau dari kulitnya masyarakat meminta bantuan berupa
mesin perontok kacang, selain itu melalui pemerintah dan instansi terkait untuk
membantu dalam menjaga kestabilan harga pasar.
Cerita Dari Kampung
Setelah
menunggu sekitar tiga bulan akhirnya Program Indonesia Bagus episode paloh
ditayangkan pada Minggu (17/5) jam 2
siang di NET TV.
Pengambilan gambar pada pebruari 2015 di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang berlokasi ditiga Dusun yaitu Setingga (Cermai), Setingga Asin dan Jeruju, tayangan yang mengangkat tentang sumber daya alam, flora dan fauna, keanekaragaman hayati dan ekosistem, budaya maupun aktifitas masyarakat setempat.
Lagi asik menyaksikan tayangan ini waktu dipertengahan tiba-tiba bleb listrik mati sekitar 30 menit baru hidup lagi tayanganpun sudah selesai, walaupun sedikit kecewa tidak bisa menonton sampai akhir namun masyarakat sudah senang daerahnya sudah dikenalkan.
Listrik juga menjadi suatu sorotan bagi daerah ini yang kerap kali mati, bagi masyarakat yang belum terjangkau jaringan listrik PLN mereka menggunakan Listrik Tenaga Surya ataupun Genset.
Untuk menutup rasa kekecewaan tersebut tayangan Indonesia Bagus sekarang juga bisa dilihat maupun didownload lewat yuotube dengan kata kuncinya Indonesia Bagus Kebanggaan dari Sambas.
Dalam mengenalkan suatu daerah apalagi yang berkaitan dengan perbatasan sangat perlu untuk diangkat dan dipublikasikan melalui media, sehingga dapat lebih dikenal dengan segala potensinya tidak hanya cerita patok batas negara saja tentunya hal ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan program-program yang lain kedepan.
Lewat tayangan ini juga sekaligus untuk mengenalkan para blogger yang ada diperbatasan melalui tulisan kecil mereka dapat menyampaikan informasi tentang kampungnya.
Pengambilan gambar pada pebruari 2015 di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang berlokasi ditiga Dusun yaitu Setingga (Cermai), Setingga Asin dan Jeruju, tayangan yang mengangkat tentang sumber daya alam, flora dan fauna, keanekaragaman hayati dan ekosistem, budaya maupun aktifitas masyarakat setempat.
Lagi asik menyaksikan tayangan ini waktu dipertengahan tiba-tiba bleb listrik mati sekitar 30 menit baru hidup lagi tayanganpun sudah selesai, walaupun sedikit kecewa tidak bisa menonton sampai akhir namun masyarakat sudah senang daerahnya sudah dikenalkan.
Listrik juga menjadi suatu sorotan bagi daerah ini yang kerap kali mati, bagi masyarakat yang belum terjangkau jaringan listrik PLN mereka menggunakan Listrik Tenaga Surya ataupun Genset.
Untuk menutup rasa kekecewaan tersebut tayangan Indonesia Bagus sekarang juga bisa dilihat maupun didownload lewat yuotube dengan kata kuncinya Indonesia Bagus Kebanggaan dari Sambas.
Dalam mengenalkan suatu daerah apalagi yang berkaitan dengan perbatasan sangat perlu untuk diangkat dan dipublikasikan melalui media, sehingga dapat lebih dikenal dengan segala potensinya tidak hanya cerita patok batas negara saja tentunya hal ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan program-program yang lain kedepan.
Lewat tayangan ini juga sekaligus untuk mengenalkan para blogger yang ada diperbatasan melalui tulisan kecil mereka dapat menyampaikan informasi tentang kampungnya.
Friday, January 2, 2015
PEMBANGUNAN SARANA PARIWISATA ALAM DI TWA
Kekayaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang terdiri atas sumber daya alam hewani, sumber daya alam nabati beserta ekosistemnya ataupun segala keunikan alam dan keindahan alam lainnya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Potensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya tersebut perlu dikembangkan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besar kesejahteraan rakyat melalui upaya konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, sehingga tercapai keseimbangan antara perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari. Ini merupakan salah satu upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya ditempuh melalui penetapan sebagian kawasan hutan dan/atau kawasan perairan menjadi suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam yang salah satu fungsinya adalah sebagai objek dan daya tarik
wisata alam untuk dijadikan pusat pariwisata dan kunjungan wisata alam. Adapun Tujuan Sosialisasi Taman Wisata Alam ini yang dilaksanakan oleh BKSDA Seksi Wilayah III Singkawang pada (17/12) di Aula DKP Sambas Upaya sistematis dalam rangka penyadartahuan, pemahaman, penyatuan persepsi terkait dengan pengelolaan dan pembangunan sarana pariwisata alam di Taman Wisata Alam yang ada di Kab. Sambas serta untuk mendorong para pihak/steakholder dalam rangka Sinergitas Pengelolaan dan Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Kawasan Pelestarian Alam (KPA) dan di Luar Kawasan Taman Wisata Alam. Sosialisasi ini dihadiri oleh SKPD Sambas, Camat Paloh, Sekdes Sebubus, LSM Kalilaek Paloh, WWF, yang dibuka oleh Kadis Hutbun Sambas Ir. E. Yayan dan penyampaian materi oleh P. Samosir Kepala BKSDA Wil. III serta Kabit Kawasan Kehutanan Sambas Khazarudin, adapun TWA yang dipaparkan dengan segala potensinya adalah sebagai berikut ; Taman Wisata Alam Gunung Asuansang Luas 4.464 Ha,Taman Wisata,Alam Gunung Dungan Luas 1.142 Ha, Taman Wisata Alam Sungai Liku, Luas 821, Taman Wisata Alam Gunung Melintang Luas 22.171,60 Ha, Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing, Luas 810,30 Ha. Pembangunan nasional di berbagai sektor telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat, disamping telah meningkatkan kegiatan masyarakat diberbagai bidang, sehingga menimbulkan perubahan pola kehidupan masyarakat yang menuntut kebutuhan hidup yang semakin beragam. Kedua aspek tersebut ditambah dengan meningkatnya minat kembali ke alam terutama bagi masyarakat perkotaan, menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan wisata alam. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pariwisata alam, maka suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam, yang memiliki keunikan alam, keindahan alam, dan lain-lain, sangat potensial untuk dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik wisata alam disamping sebagai wahana penelitian, pendidikan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Agar obyek dan daya tarik wisata alam tersebut dapat dimanfaatkan secara nyata diperlukan modal dan teknologi. Untuk itu, modal masyarakat dan teknologi yang sesuai, perlu diikut sertakan dalam kegiatan pengusahaan pariwisata alam. Pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam memberikan dampak positif dalam menciptakan perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan pendapatan Negara dan pemasukan devisa. Selain itu pula untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa, pemerataan pembangunan dan pengembangan wilayah serta meningkatkan ketahanan nasional.
Penyelenggaraan pengusahaan pariwisata alam dilaksanakan dengan
memperhatikan:
- konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
- kemampuan untuk mendorong dan meningkatkan perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial budaya;
- nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat;
- kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup;
- kelangsungan pengusahaan pariwisata alam itu sendiri; dan
- keamanan dan ketertiban masyarakat.
LANDASAN HUKUM
1.
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata
Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata
Alam.
2. Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.48/Menhut-II/2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam
di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata.
3. Peraturan
Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor :
P.02/IV-SET/2012 tentang Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Taman Nasional,
Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
PENGERTIAN
- Pariwisata
Alam adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk usaha pemanfaatan obyek dan daya
tarik serta usaha-usaha yang terkait dengan wisata alam.
- Pengusahaan
Pariwisata Alam adalah suatu
kegiatan untuk menyelenggarakan usaha pariwisata alam di suaka margasatwa,
taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam berdasarkan rencana
pengelolaan.
- Usaha
Pariwisata Alam adalah
keseluruhan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang
diperlukan oleh wisatawan/pengunjung dalam pelaksanaan kegiatan wisata alam,
mencakup usaha obyek dan daya tarik, penyediaan jasa, usaha sarana, serta usaha
lain yang terkait dengan wisata alam.
- Wisata
Alam adalah kegiatan
perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela
serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di
kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata
alam.
- Izin
Pengusahaan Pariwisata Alam adalah
izin usaha yang diberikan untuk mengusahakan kegiatan pariwisata alam di areal
suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
- Izin
Usaha Penyedian Jasa Wisata Alam yang selanjutnya disebut IUPJWA adalah izin usaha yang diberikan
untuk penyediaan jasa wisata alam pada kegiatan pariwisata alam.
- Izin
Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam yang selanjutnya disebut IUPSWA adalah izin usaha yang diberikan
untuk penyediaan fasilitas sarana serta pelayanannya yang diperlukan dalam
kegiatan pariwisata alam.
- Blok
Pemanfaatan adalah bagian dari
kawasan taman wisata alam dan taman hutan raya yang dijadikan tempat pariwisata
alam dan kunjungan wisata.
- Rencana
Pengelolaan adalah suatu
rencana makro yang bersifat indikatif strategis, kualitatif, dan kuantitatif
serta disusun dengan memperhatikan partisipasi, aspirasi, budaya masyarakat,
kondisi lingkungan dan rencana pembangunan daerah/wilayah dalam rangka
pengelolaan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.
Dengan sosialisasi dan perencanaan tapak
ditahun 2015 yang disampaikan tentunya dapat membuka pengetahuan dan wawasan
serta menghilangkan salah persepsi yang berkembang selama ini bahwa TWA yang
ada khususnya di kab. Sambas yang tidak bisa dikelola ternyata bisa dan
tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1 Milyar Pohon
Pemanasan global bukan merupakan fenomena alam semata, namun merupakan akibat dari aktifitas manusia yang tidak terkendali sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca di atmosfer sehingga meningkatnya suhu bumi.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak pemanasan global adalah dengan aksi nyata dengan menanam dan memelihara pohon secara masal serta menjaga pohon yang ada dialam dapat
dilakukan oleh setiap komponen bangsa. Pelaksanakan Penanaman Satu Milyar Pohon dan Bulan Menanam Nasional kali ini dilaksanakan di Kabupaten Sambas pada (16/12) untuk penanaman pohon secara simbolis berlokasi ditaman kota yang tak jauh dari Kantor Bupati Sambas dengan tema “ HUTAN LESTARI MENDUKUNG KEDAULATAN EKONOMI DAN KEMANDIRIAN PANGAN, AIR DAN ENERGI TERBARUKAN “ yang hadir dalam kegiatan ini Sekda
Provinsi Kal-Bar, Waka Polda Kal-Bar, Dandim 1202 Singkawang, Bupati Sambas beserta SKPD serta beberapa bupati dari kab yang ada di Kal-Bar , DPRD Sambas, Kapolres Sambas, Dinas Hutbun dan BLH Prov maupun Kab, BPDAS, BKSDA, Mahasiswa, Pelajar SMP dan SMA, Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan dan LSM.
Diselenggarakannya gerakan penanaman ini dimaksudkan adalah sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemamndiriana seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan yang rusak. Hal ini bertujuan untuk menambah lahan tutupan untuk mencegah terjadinya bencana banjir, longsor ,kekeringan, kebakaran , sebagai konservasi satwa, keanekaragaman hayati dan ekosisitem, penyerapan karbon dioksida serta berpartisifasi terhadap kebituhan pangan, energy dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam mensukseskan kegiatan ini perlu adanya langkah-langkah yang diambil dengan mensinergiskan program penanaman pohon secara lintas sektor dengan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan memberikan penyuluhan penyadartahuan akan pentingnya menanam, memelihara dan menjaga pohon lewat sosialisasi, kampanye, lomba dan pemberian penghargaan sebagai motivasi dalam pelestarian alam. Untuk penghargaan dalam penanaman satu milyar pohon tahun 2014 ini diberikan kepada Desa/Kab yang peduli terhadap penanaman dan pemeliharaan ,Penyuluh Dinas dan Non Dinas , LSM/Kelompok Masyarakat. Untuk di kab. sambas sendiri ada tiga organisasi yang mendapat penghargaan seperti LSM Kalilaek Paloh dibidang merehabilitasi hutan mangrove dan pelestarian bekantan, Mangrove Center Foundation (MCF) Pemangkat dan Kelompok Masyarakat di Salatiga penghijauan dilahan kritis.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak pemanasan global adalah dengan aksi nyata dengan menanam dan memelihara pohon secara masal serta menjaga pohon yang ada dialam dapat
dilakukan oleh setiap komponen bangsa. Pelaksanakan Penanaman Satu Milyar Pohon dan Bulan Menanam Nasional kali ini dilaksanakan di Kabupaten Sambas pada (16/12) untuk penanaman pohon secara simbolis berlokasi ditaman kota yang tak jauh dari Kantor Bupati Sambas dengan tema “ HUTAN LESTARI MENDUKUNG KEDAULATAN EKONOMI DAN KEMANDIRIAN PANGAN, AIR DAN ENERGI TERBARUKAN “ yang hadir dalam kegiatan ini Sekda
Provinsi Kal-Bar, Waka Polda Kal-Bar, Dandim 1202 Singkawang, Bupati Sambas beserta SKPD serta beberapa bupati dari kab yang ada di Kal-Bar , DPRD Sambas, Kapolres Sambas, Dinas Hutbun dan BLH Prov maupun Kab, BPDAS, BKSDA, Mahasiswa, Pelajar SMP dan SMA, Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan dan LSM.
Diselenggarakannya gerakan penanaman ini dimaksudkan adalah sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemamndiriana seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan yang rusak. Hal ini bertujuan untuk menambah lahan tutupan untuk mencegah terjadinya bencana banjir, longsor ,kekeringan, kebakaran , sebagai konservasi satwa, keanekaragaman hayati dan ekosisitem, penyerapan karbon dioksida serta berpartisifasi terhadap kebituhan pangan, energy dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam mensukseskan kegiatan ini perlu adanya langkah-langkah yang diambil dengan mensinergiskan program penanaman pohon secara lintas sektor dengan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan memberikan penyuluhan penyadartahuan akan pentingnya menanam, memelihara dan menjaga pohon lewat sosialisasi, kampanye, lomba dan pemberian penghargaan sebagai motivasi dalam pelestarian alam. Untuk penghargaan dalam penanaman satu milyar pohon tahun 2014 ini diberikan kepada Desa/Kab yang peduli terhadap penanaman dan pemeliharaan ,Penyuluh Dinas dan Non Dinas , LSM/Kelompok Masyarakat. Untuk di kab. sambas sendiri ada tiga organisasi yang mendapat penghargaan seperti LSM Kalilaek Paloh dibidang merehabilitasi hutan mangrove dan pelestarian bekantan, Mangrove Center Foundation (MCF) Pemangkat dan Kelompok Masyarakat di Salatiga penghijauan dilahan kritis.
Sunday, December 14, 2014
KENALKAN KAMPUNG DENGAN TULISAN
Perdesaan ataupun perkampungan yang jauh dari informasi tentunya tidak
mudah untuk mendapatkan Koran, majalah maupun tabloid seperti masyarakat
perkotaan, hal ini dikarenakan jangkauan jarak tempuh dan tentunya
memakan waktu yang agak lama.
Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini bisa membuat terobosan baru bagi masyarakat pesisir maupun pedalaman dengan menggunakan fasilitas internetan lewat Hp dan komputer yang sudah ada diperkampungan sehingga bisa mengakses berbagai berita diseluruh dunia, tentunya dengan keberadaan teknologi ini tidak disia-siakan oleh masyarakat untuk mengenalkan daerahnya mulai dari permaslahan yang dihadapi, potensi, lingkungan dan lain sebagainya lewat tulisan.
Tidak ketinggalan seperti ditempatku Paloh salah satu Kecamatan di Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Negara Malaysia ini juga turut aktif dalam dunia tulis menulis melalui program Pelatihan Jurnalisme Pemuda Perbatasan yang dilaksanakan pada (13/12) di Aula Kantor Camat Paloh, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Border Bloger Movement (BBM) yang Sukses pada tahun 2012 yang pernah ku ikuti.
Peserta yang hadir berjumlah 15 Orang merupakan perwakilan dari delapan desa yang ada dikecamatan paloh meliputi Desa Temajuk, Sebubus, Nibung, Malek, Mentibar, Tanah HItam, Matang Danau, Kalimantan. Selain para pemuda ada juga orang tua yang ikut dalam kegiatan ini dan mereka sangat senang dan penuh semangat, Darmawan (38) dibantu oleh Andika dan agustina melaksanakan kegiatan ini dalam dua tahap dengan menggunakan enfocus supaya lebih mudah pada pagi hari penyampaian teori dengan materi yang pernah didapat dari Asriyadi Alexander Mering (BBM) tentang tahapan dan langkah-langkah dalam menulis kemudian pada siang sampai sore hari dilakukan praktek membuat blog.
Walaupun terkendala listrik sempat mati lebih kurang 45 menit, Lemahnya sinyal internet serta kapasitas penggunaannya yang terbatas sehingga beberapa Laptop tidak bisa digunakan dan harus bergantian namun dengan kesabaran dan semangat untuk belajar semuanya dapat berjalan dengan baik.
Setelah Pelatihan ini banyak yang akan kami tulis ungkap Hermanto dari Matang Putus serta Rian Winandi dari Temajuk, ngomong-ngomong tentang Temajuk tentunya banyak yang sudah mengetahui dan berfikir tower sinyal untuk Hp yang ada saja tidak bisa digunakan apalagi mau internet.
Saat Sekarang ini walau Hp tidak bisa digunakan namun untuk internet sudah bisa dilakukan dengan adanya fasilitas berupa Mobil internet yang ramai digunakan pada sore dan malam hari oleh warga temajuk terutama para pelajar sehingga dapat membantu.
Semakin banyak kita menulis dan mengenalkan daerah kita kepada dunia luar akan semakin baik, dengan program jurnalis ini kedepan agar dapat lebih ditumbuh kembangkan dimasa sekarang dan akan datang.
Dengan terlaksananya kegiatan ini tak lepas dari partisifasi dan dukungan dari Bapak Sehan Arahman, S.H selaku Anggota Dewan Dapil V Sambas, Dinas Pemuda Sambas, Camat Paloh, bang Mering yang selalu memberi saran pendapat serta motivasinya dalam mensukseskan kegiatan ini dalam membangun kampung dan semoga amal ibadah yang dilakukan adalah sebagai ladang amal dan mendapat berkah dari Allah SWT.
Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini bisa membuat terobosan baru bagi masyarakat pesisir maupun pedalaman dengan menggunakan fasilitas internetan lewat Hp dan komputer yang sudah ada diperkampungan sehingga bisa mengakses berbagai berita diseluruh dunia, tentunya dengan keberadaan teknologi ini tidak disia-siakan oleh masyarakat untuk mengenalkan daerahnya mulai dari permaslahan yang dihadapi, potensi, lingkungan dan lain sebagainya lewat tulisan.
Tidak ketinggalan seperti ditempatku Paloh salah satu Kecamatan di Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Negara Malaysia ini juga turut aktif dalam dunia tulis menulis melalui program Pelatihan Jurnalisme Pemuda Perbatasan yang dilaksanakan pada (13/12) di Aula Kantor Camat Paloh, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Border Bloger Movement (BBM) yang Sukses pada tahun 2012 yang pernah ku ikuti.
Peserta yang hadir berjumlah 15 Orang merupakan perwakilan dari delapan desa yang ada dikecamatan paloh meliputi Desa Temajuk, Sebubus, Nibung, Malek, Mentibar, Tanah HItam, Matang Danau, Kalimantan. Selain para pemuda ada juga orang tua yang ikut dalam kegiatan ini dan mereka sangat senang dan penuh semangat, Darmawan (38) dibantu oleh Andika dan agustina melaksanakan kegiatan ini dalam dua tahap dengan menggunakan enfocus supaya lebih mudah pada pagi hari penyampaian teori dengan materi yang pernah didapat dari Asriyadi Alexander Mering (BBM) tentang tahapan dan langkah-langkah dalam menulis kemudian pada siang sampai sore hari dilakukan praktek membuat blog.
Walaupun terkendala listrik sempat mati lebih kurang 45 menit, Lemahnya sinyal internet serta kapasitas penggunaannya yang terbatas sehingga beberapa Laptop tidak bisa digunakan dan harus bergantian namun dengan kesabaran dan semangat untuk belajar semuanya dapat berjalan dengan baik.
Setelah Pelatihan ini banyak yang akan kami tulis ungkap Hermanto dari Matang Putus serta Rian Winandi dari Temajuk, ngomong-ngomong tentang Temajuk tentunya banyak yang sudah mengetahui dan berfikir tower sinyal untuk Hp yang ada saja tidak bisa digunakan apalagi mau internet.
Saat Sekarang ini walau Hp tidak bisa digunakan namun untuk internet sudah bisa dilakukan dengan adanya fasilitas berupa Mobil internet yang ramai digunakan pada sore dan malam hari oleh warga temajuk terutama para pelajar sehingga dapat membantu.
Semakin banyak kita menulis dan mengenalkan daerah kita kepada dunia luar akan semakin baik, dengan program jurnalis ini kedepan agar dapat lebih ditumbuh kembangkan dimasa sekarang dan akan datang.
Dengan terlaksananya kegiatan ini tak lepas dari partisifasi dan dukungan dari Bapak Sehan Arahman, S.H selaku Anggota Dewan Dapil V Sambas, Dinas Pemuda Sambas, Camat Paloh, bang Mering yang selalu memberi saran pendapat serta motivasinya dalam mensukseskan kegiatan ini dalam membangun kampung dan semoga amal ibadah yang dilakukan adalah sebagai ladang amal dan mendapat berkah dari Allah SWT.
Monday, December 8, 2014
WISATA BATU BEJAMBAN
Paloh menurut cerita dari orang-orang tua setempat berasal
dari nama batu yang mengeluarkan keringat atau peluh dan keberadaannya sudah
tidak terlihat dalam arti kata raib, kini Paloh menjadi nama Ibu Kota salah satu Kecamatan di
Kabupaten Sambas yang berbatsan
dengan Negara Tetangga Malaysia .
Batu bejamban
sendiri sudah dikenal sejak lama sebagai tempat spiritual dan sampai saat
ini banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah dan suku yang ada ,
untuk menuju tempat ini harus melewati jalur air dengan menggunakan long boat
atau perahu motor jenis klotok lebih
kurang dua jam perjalanan cepat dan lambatnya tergantung dari jenis kendaraan air
yang ditumpangi. Ade
orang bercerite Kota Paloh Kebenaran Batu Bejamban Name Kotanye mun dak percaya
paggi ke Paloh, Ade orang bercerite Kota Paloh Kebenaran Batu Bejamban Name
Kotanye nan termasyur didunie, Sungai Labbai name sungainye banyak jallu
(buaya) didalamnye jallu silantek namenye jallunye mun dak percaya paggi ke
Paloh, eee Raden Samber Rajenye dayung-dayung dayung kehulu batu bejamban, begitulah sekilas lirik lagu tentang tempat
Cagar Budaya Batu Bejamban ini.
Bagi
yang ingin ketempat ini
bisa dari pelabuhan besar atau kecil yang ada di Desa Sebubus dengan
menyusuri sungai yang berliku dan bercabang-cabang
dengan pemandangan alam yang menarik seperti pegunungan, berbagai jenis
mangrove jika perjalanan pagi atau sore hari jika beruntung
dapat melihat Bekantan serta buaya dan jangan lupa membawa pancing suasana akan lebih asyik . Sebelum memasuki Batu Bejamban Akan
Menjumpai sebuah sungai yang dulu sering
terdengar suara adzan namun tak pernah terlihat siapa yang mengumandangkannya maka diberi nama sungai
Labbai oleh masyarakat. Setelah memasuki lokasi akan terlihat pulau ditengah
sungai yang berbentuk seperti kapal yang sudah ditumbuhi mangrove dan konon dulunya ada kapal yang menabrak
batu besar ditengah sungai yang tak terlihat sewaktu air pasang.
Sesudah sampai ditempat yang kita
tuju akan dijumpai bangunan-bangunan seperti Mushola, tempat santai, empat kamar tidur, dapur tempat masak menggunakan kayu,
kamar mandi , wc dan bak air. Tempat ini
sangat tenang karena jauh dari pemukiman penduduk bagi yang ingin menyepi dan tafakur alam sangat cocok, tak berbeda
jauh dari tempat keramat lainya yang ada di Indonesia Batu Bejamban juga terdapat
sebuah bukit yang tingginya lebih kurang
500 M
dimana terdapat petilasan Datok Bejamban yang bergelar Maharaje Lele (dibaca
dalam bahasa sambas) dan juga
terdapat batu alam yang menyerupai sesuatu yang secara gaib terhubung dengan kerajaan sambas. Nuansa mistis tempat
ini masih dirasakan oleh kebanyakan orang sehingga banyak yang datang kesini
dengan berbagai niat dan keperluan, namun bagi umat Islam jangan sampai salah
melangkah karena dapat merusak keimanan seseorang
kepada Allah SWT. Cerita tentang Batu Bejamban ini memang banyak yang masih menjadi misteri Seperti ada hubungan apa dengan kerajaan majapahit dan masih banyak lagi yang lain termasuk terdapat
sebelah telapak kaki
anak-anak diatas batu namun
keberadaannya tertupi oleh pepohonan dan semak sehingga sulit untuk di jumpai, yang perlu diperhatikan mengenai tempat ini adalah bagaimanamenata dan menjaga serta melestarikan bangunan maupun hutan, tumbuhan , satwa yang ada disekitar bukit agar dapat terjaga dengan baik.
Subscribe to:
Posts (Atom)