Wednesday, June 7, 2017

Pesona Kalbar Traveling Bag. II




Destinasi Wisata Di Kabupaten Sambas

Setelah menjajaki wisata yang ada di Desa Sebubus, sekarang kita lanjut menuju Temajuk Desa yang berbatasan langsung dengan Kampung Teluk Melano Sarawak Malaysia Timur,  dengan luas wilayah 231,00 Km2 yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Sebubus dengan Sungai Ubah sebagai pembatas antara desa. Temajuk yang dikenal pada awalnya karna permasalahan batas Negara sekarang sudah banyak perubahan, mulai diperhatikan dan
banyak pembenahan dilakukan saat ini serta banyak dilirik dan dikunjungi oleh warga, baik itu local, domestic bahkan dari negeri jiran Malaysia karena keindahan alamnya.  

Pantai yang ada di temajuk tidak jauh berbeda dari pantai yang ada di desa sebubus, kita mulai dengan yang namanya Teluk Limau Manis  pantai ini dikenal sebagai tempat masyarakat menyelam udang lobster hal ini dikarenakan terumbu karangnya masih cukup bagus dan banyak bebatuan dengan menggunakan peralatan sederhana yaitu kompresor, masyarakat penyelam lobster menjalankan rutinitasnya dalam mencari rezeki disaat gelombang laut teduh pada bulan maret sampai oktober. Dulu teluk ini pernah dijadikan tempat mengumpulkan pasir besi berwarna hitam serta  zircon yang berkilauan terkena sinar mentari yang banyak dijumpai sepanjang pantai,  tidak jauh dari lokasi ini terdapat terdapat tanjung bendera yang dalam sejarah perjuangan pernah dijadikan markas tentara sewaktu perang kemudian ada sungai bayuan dan camar bulan.

Jalur pantai ini sebelum ada jalan darat digunakan masyarakat sebagai jalan untuk membawa berbagai bahan pokok dan lain-lain sehingga membutuhkan  waktu yang lumayan lama untuk sampai kedesa, pertama harus menunggu air laut surut baru bisa dilewati, kedua jika curah hujan tinggi membuat sungai-sungai yang bermuara kepantai akan pecah sampai-sampai sepada motor yang ditunggangi harus dipikul untuk diseberangkan, ketiga harus melewati pasir yang tidak padat atau masyarakat menyebutnya gaboh hal ini dapat membuat sepeda motor tumbang apalagi yang belum terbiasa dengan medan seperti ini  belum lagi kebocoran ban sungguh penuh perjuangan menuju temajuk.

Sejak terbukanya akses jalan darat maupunjembatan menuju perbatasan yang sudah terbilang bagus membuat perjalanan ke Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas tidak lagi terhalang dengan jarak tempuh ± 40 km dari sebubus dan jalur pantai hanya digunakan sebagai tempat berwisata, sebelum memasuki desa temajuk kita akan menjumpai bundaran pertama yaitu tugu benteng yang menghubungkan jalan temajuk, sungai tengah, asuansang, sungai bening dan sajingan. Tidak jauh dari tugu banteng ini kita akan menjumpai Tugu Garuda dan Tugu Pahlawan Ir. Soekarno yang menunjuk ke arah batas dengan semboyan

NKRI Harga Mati.



Terbalik Yang Unik

Keindahan Pantai dan alam yang ada ditemajuk juga dilirik oleh para pengusaha untuk mengembangkan objek-objek wisata baru, salah satunya tempat yang tidak begitu jauh dari pasar dan jalan raya ini coba dikembangkan oleh Keven Sukirno (46) warga sekura yang lama tinggal di Jakarta namun sekarang kembali untuk mengembangkan dan membangun daerahnya dengan membuat Resort Camar Bulan . Resort ini terkenal karna keunikan rumah terbaliknya dan tidak hanya rumah termasuk semua jenis perabotan yang ada dipasang serba terbalik, maka dari itu rumah ini khusus digunakan untuk berfhoto ria saja tidak bisa untuk menginap.

Keven menyampaikan konsep yang di buatnya adalah agar temajuk lebih dikenal dan dapat mengangkat ekonomi warga sekitar dengan banyaknya pengunjung yang datang, di resort ini dia juga menyiapkan penginapan seperti rumah pohon, rumah segitiga serta yang terbaru ada rumah warna warni yang bisa dipindah-pindah letaknya jadi para pengunjung tidak perlu khawatir jika mau menginap tentang harga juga bervariasi mulai dari 200-700 ribu keatas. Selain itu fasilitas ditempat ini juga menyediakan ATP, Banana Boat, Snorkling maupun jasa penyewaan perahu motor untuk memancing dan menyelam.


Dalam hal menu makanan yang ditawarkan resort camar bulan juga menarik seperti dikota-kota ada lobster lada hitam, lobster pedas manis saos padang, daging sapi lada hitam, ikan, sayuran dan tak kalah menariknya ada rujak ubur-ubur, sate ubur-ubur, sop ubur-ubur pokoknya pesanan sesuai selara masing-masing. Kedepan Keven berencana menyiapkan hal-hal baru dan lokasi-lokasi baru yang nantinya ditemajuk banyak pilihan untuk tempat berwisata.  

Sunset Dan Sunrise
Setelah dari rumah terbalik kita dapat mengunjungi tempat wisata lainnya seperti Teluk Atong Bahari yang dikenal sebagai tempat wisata pertama ditemajuk yang dikelola masyarakat lokal yaitu Ning Atong begitu
panggilannya sehari-hari, Ning Atong adalah perintis dan cikal bakal tempat-tempat wisata baru yang ada ditemajuk,  sebagai tempat persinggahan terakhir berwisata ke daerah ini

adalah Tanjung Dato untuk melihat mercu suar yang berdampingan dengan Negara tetangga Malaysia. Namun sebelum ke mercu suar sebaiknya kita singgah di teluk malaka sambil cari ikan dan lobster untuk di bakar tentunya asyik dengan pemandangan bebatuan yang banyak diteluk ini. Untuk menuju mercu suar Tanjung Dato kita harus mendaki gunung dengan melewati hutan yang masih asri dengan keindahan tersendiri dan dari ketinggian ± 500 meter dapat memandang lautan lepas yaitu laut Natuna dan laut Cina Selatan, ditempat ini juga kita dapat menyaksikan sunset dan sunrise yang jarang keduanya bisa dilihat disatu tempat. Bagi yang pengen dan penasaran untuk berkunjung kedaerah ini ditunggu kedatangannya sekalian jalan-jalan ke Telok Melano Malaysia, ajak sanak saudara, teman dan kerabat ‘Pesona Kalbar Pesona Daerah’.



































Monday, June 5, 2017

Traveling Pesona Kalbar Bag. I

Destinasi Wisata Di Kabupaten Sambas

Kecamatan Paloh terletak di utara kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan Negeri Sarawak Malaysia bagian timur,  paloh merupakan kawasan pesisir yang mempunyai garis pantai yang panjangnya ± 63 km dengan luas wilayah 1.148,84 km² (114.884 ha) atau 17,96 persen dari luas kabupaten Sambas.
Secara geografis kecamatan Paloh terletak diantara 1º351 35” Lintang Utara serta 2º051 43” Lintang Utara dan 109º381 56” Bujur Timur
serta 109º281 Kecamatan Paloh terdiri dari 8 desa  yang  meliputi Desa Kalimantan, Matang Danau, Tanah Hitam, Mentibar, Malek, Nibung, Sebubus dan Temajuk. Desa terluas adalah Sebubus dengan luas ± 326,21 km2 sedangkan Desa terkecil adalah Mentibar dengan luas ± 13,00 km2.
Setiap desa yang ada dikecamatan paloh memiliki potensi dan daya tarik tersendiri baik itu dibidang pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan maupun objek-objek wisata. Dalam Traveling Pesona Kalbar kali ini akan membahas tentang potensi wisata di beberapa desa dengan
melihat kondisi alam yang dapat dikembangkan dan menjanjikan bagi perekonomian masyarakat kedepan, untuk menuju lokasi wisata yang ada dapat ditempuh dengan jalur darat dengan menggunakan sepada motor maupun mobil bahkan lewat jalur laut juga bisa.

Gerbang Pertama Ecowisata Hutan Mangrove
Desa Sebubus memiliki luas wilayah 326,21 Km2  dengan Sungai Paloh berada persis di tengah wilayah Sebubus sebagai aliran utamanya sehingga secara umum hal ini cukup
mempengaruhi sistem hidrologi wilayah yang terkena pasang air laut seperti  daerah di sempadan pantai dan kawasan di sekitar muara sungai Paloh, selain letak geografisnya yang berhadapan langsung dengan laut  Natuna, keberadaan sungai ini sangat membantu sistem drainase di sebubus yang ditunjang dengan adanya banyak parit / saluran sekunder yang bermuara ke sungai tersebut.

Desa ini dapat menjadi gerbang pertama tempat wisata dengan keistimewaan tersendiri memiliki keanekaragaman hayati dan ekosisitem

hamparan hutan mangrove yang cukup luas membentang di sepanjang aliran sungai serta memiliki satwa endemic yang dilindungi. Tempat wisata ini tidak jauh dari jalan raya dan pemukiman penduduk berada di dusun Setingga Asin, yang berdampingan dengan Dusun Setingga dan Jeruju, dengan berjalan kaki ± 350 m menyusuri jalan tanggul maka akan menemukan jembatan dan jalan titian sepanjang 438 m ditambah fasilitas yang ada didalam lokasi walaupun belum memadai seperti wc, tempat duduk dan tempat berteduh semoga kedepan dapat dikembangkan lebih baik lagi dalam fasilitas. 

Ketika masuk kelokasi ini kita akan disuguhkan pemandangan hamparan hutan mangrove yang masih alami tempatnya teduh udaranya segar ditambah kicauan berbagai jenis burung membuat betah ketika berada ditempat ini, bagi yang kepengen menjelajah hutan mangrove didaerah ini dapat sambil mencari kepah, tenkuyung maupun kepiting serta harus siap-siap berlumpur. Untuk menambah asyik suasana dilokasi ecowisata ini  kita juga dapat melihat bekantan alias kera belanda atau masyarakat setempat menyebutnya kalilaek dengan menyusuri sungai dengan menyewa perahu motor, bekantan termasuk satwa dilindungi yang
masih ada yang dapat dilihat di daerah ini pada waktu pagi dan sore hari. Untuk mengabadikan bekantan lewat lensa kamera yang dibidikkan susah-susah gampang serta harus sabar menunggu dan mencari momen yang tepat, sebab bekantan yang ada masih liar dihabitatnya untuk ini diperlukan pemandu yang sudah terbiasa menangani satwa ini dan jika beruntung kita juga dapat melihat lutung, buaya dan beberapa satwa lainnya. Selain keindahan flora dan faunanya, kita dapat menikmati berbagai olahan panganan dari mangrove seperti sirup, minuman segar, teh, selai, dodol, kue isi
selai, keripik yang mulai dikembangkan serta lainnya tidak ketinggalan ada juga madu kelulut mangrove yang dapat dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang sambil menikmati suasana alam yang ada kita juga dapat berpartisifasi dengan menanam pohon bakau ataupun menjadikan tempat ini sebagai sarana pendidikan dan penelitian.
Selanjutnya tidak jauh dari lokasi ini terdapat Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Belimbing atau yang lebih dikenal dengan nama Selimpai, untuk menuju selimpai dibutuhkan waktu ± 15 menit dengan menyebrangi sungai paloh menggunakan perahu motor dan akan
menjumpai susunan pohon cemara laut atau aruk yang tersusun rapi secara alami selain itu kita dapat menjumpai tempat penangkaran penyu. Selimpai ini dikelola oleh BKSDA yang saat sekarang ini sedang dilakukan penataan blok mana yang akan dijadikan zona pemanfaatan dan zona lindung.  Selain itu laut maupun sungai yang ada di desa sebubus terdapat beraneka jenis ikan maupun udang yang dapat dijadikan tempat pemancingan, dengan menyusuri sungai paloh sampai ke hulu kita dapat menjumpai tempat wisata spiritual batu bejamban yang terletak di Dusun Sungai Tengah.
 
Wisata Malam’         
Tempat wisata berikutnya berada di Dusun Ceremai dengan melewati pelabuhan sungai sumpit ceremai dengan jarak tempuh ± 12 km dari tempat ecowisata mangrove kita akan menjumpai pantai dengan hamparan pasir putih yang landai menjorok kearah laut, bagi yang mau berpetualang untuk menikmati pantai yang panjang dan indah ini dapat menyusurinya dengan menggunakan sepeda motor dimulai dari Pantai Mutusan, Kampak, Tanjung Kemuning, Tanjung Api, Sungai Belacan, Sungai Gelam  Sampai keperbatasan desa temajuk yaitu
Sungai Ubah. Keistimewaan pantai ini adalah sebagai tempat peneluran penyu hijau dan sisik yang biasanya penyu-penyu ini naik kepantai untuk bertelur dengan musim puncak dimulai pada bulan mei sampai oktober. Seekor penyu bisa bertelur dalam satu musim 4-6 kali, penyu bertelur pada saat malam hari dan jika beruntung pagi hari juga dapat melihatnya.  untuk melihat satwa endemic yang terkenal jago berenang ke berbagai samudra ini tidak boleh sembarangan karna penyu sangat sensitive terhadap cahaya lampu terutama cahaya lampu sepeda motor dan senter yang biasa digunakan untuk menyusuri
pantai pada malam hari, hal ini dirasakan dapat menggangu pada saat akan naik kepantai ataupun saat mau bertelur
 sehingga dalam hal ini  diperlukan jasa pemandu untuk dapat menjelaskan tata cara saat berada dilokasi.  
Selain itu ditempat ini juga terdapat beberapa tempat penangkaran penyu berupa tempat penetasan dan pembesaran anak penyu atau tukik yang dikelola oleh beberapa komunitas masyarakat. Sambil melihat penyu bertelur kita juga disuguhkan dengan pemandangan kerlap kerlip lampu perahu nelayan yang sedang mencari ikan dilaut apalagi langit diterangi oleh
bulan dan bintang-bintang sungguh pemandangan yang menakjubkan, tentunya masih banyak daya tarik wisata Desa Sebubus yang dapat dikunjungi
cocok untuk liburan maupun kunjungan.
 




 




Tuesday, March 14, 2017

63 KM KEBANGGAAN SAMBAS

Indonesia terkenal banyak memiliki pulau-pulau dan pantai yang panjang, salah satunya terdapat di Kabupaten Sambas tepatnya berada di Kecamatan Paloh dengan panjang garis pantai 63 KM mulai dari Desa Sebubus sampai Desa Temajuk yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Kilauan zircon yang diterpa sinar matahari dipantai berpasir putih ini membuat pantai ini menjadi lebih unik dipandang mata belum lagi ditambah dengan hamparan bebatuan serta hutan cemara atau aruk yang tersusun rapi di tanjung belimbing atau yang lebih dikenal
oleh masyarakat luas dengan nama selimpai menambah indahnya panorama alam yang ada didaerah ini. Pantai yang berbatasan dengan laut natuna dan laut cina selatan ini memiliki nilai yang sangat strategis serta tidak kalah menarik dengan pantai-pantai didaerah lain, selain ikan dan lobster ada juga ubur-ubur yang menjadi nilai tambah bagi ekonomi masyarakat sekitar pada saat gelombang laut tidak bergejolak lagi. Terbukanya akses jalan membuat lahan-lahan disekitar pantai menjadi incaran banyak orang apalagi pada tahun 2016 paloh ditetapkan
sebagai pencanangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), tentunya dalam hal ini banyak yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten maupun Pemerintahan Desa untuk pencegahan sebelum terjadi kerusakan maupun abrasi menyangkut vegetasi hutan pantai maupun tempat peneluran satwa endemic penyu yang terancam punah . Hutan pantai maupun penyu tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan local, domestic maupun manca negara yang berkunjung dipantai paloh, walaupun sudah ada
beberapa organisasi lingkungan yang berperan serta dalam hal ini tentunya perlu diperkuat dan dipertegas oleh Pemerintah tentang tata ruang kawasan maupun perlindungan sehingga keberadaan satwa maupun keindahan alam ini dapat terjaga serta membawa manfaat bagi masyarakat. Pembangunan tempat-tempat wisata, rumah peristirahatan pribadi maupun aktivitas usaha seperti kilang-kilang ditepi pantai hendaknya memperhatikan aturan-aturan yang berlakung tentang daerah sempadan pantai serta berkoordinasi terlebih dahulu sebelum
melakukan aktivitas sehingga tidak menimbulkan permasalahan dikemudian.