Destinasi
Wisata Di Kabupaten Sambas
Kecamatan
Paloh terletak di utara kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan Negeri
Sarawak Malaysia bagian timur, paloh
merupakan kawasan pesisir yang mempunyai garis pantai yang panjangnya ± 63 km
dengan luas wilayah 1.148,84 km² (114.884 ha) atau 17,96 persen dari luas
kabupaten Sambas.
Secara
geografis kecamatan Paloh terletak diantara 1º351 35” Lintang Utara serta 2º051
43” Lintang Utara dan 109º381 56” Bujur Timur
serta 109º281 Kecamatan Paloh
terdiri dari 8 desa yang meliputi Desa Kalimantan, Matang Danau, Tanah
Hitam, Mentibar, Malek, Nibung, Sebubus dan Temajuk. Desa terluas adalah
Sebubus dengan luas ± 326,21 km2 sedangkan Desa terkecil adalah
Mentibar dengan luas ± 13,00 km2.
Setiap desa
yang ada dikecamatan paloh memiliki potensi dan daya tarik tersendiri baik itu
dibidang pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan maupun objek-objek
wisata. Dalam Traveling Pesona Kalbar kali ini akan membahas tentang
potensi wisata di beberapa desa dengan
melihat kondisi alam yang dapat
dikembangkan dan menjanjikan bagi perekonomian masyarakat kedepan, untuk menuju
lokasi wisata yang ada dapat ditempuh dengan jalur darat dengan menggunakan
sepada motor maupun mobil bahkan lewat jalur laut juga bisa.
Gerbang
Pertama Ecowisata Hutan Mangrove
Desa Sebubus memiliki luas wilayah 326,21 Km2 dengan Sungai Paloh berada persis di tengah wilayah Sebubus sebagai
aliran utamanya sehingga secara umum hal ini cukup
mempengaruhi sistem
hidrologi wilayah yang terkena pasang air laut seperti daerah di sempadan pantai dan kawasan di
sekitar muara sungai Paloh, selain letak geografisnya yang berhadapan langsung
dengan laut Natuna, keberadaan sungai
ini sangat membantu sistem drainase di sebubus yang ditunjang dengan adanya
banyak parit / saluran sekunder yang bermuara ke sungai tersebut. Desa ini dapat menjadi gerbang pertama tempat wisata dengan keistimewaan tersendiri memiliki keanekaragaman hayati dan ekosisitem
hamparan hutan mangrove yang cukup luas membentang di sepanjang aliran sungai serta memiliki satwa endemic yang dilindungi. Tempat wisata ini tidak jauh dari jalan raya dan pemukiman penduduk berada di dusun Setingga Asin, yang berdampingan dengan Dusun Setingga dan Jeruju, dengan berjalan kaki ± 350 m menyusuri jalan tanggul maka akan menemukan jembatan dan jalan titian sepanjang 438 m ditambah fasilitas yang ada didalam lokasi walaupun belum memadai seperti wc, tempat duduk dan tempat berteduh semoga kedepan dapat dikembangkan lebih baik lagi dalam fasilitas.
Ketika masuk kelokasi ini kita akan disuguhkan
pemandangan hamparan hutan mangrove yang masih alami tempatnya teduh udaranya
segar ditambah kicauan berbagai jenis burung membuat betah ketika berada
ditempat ini, bagi yang kepengen menjelajah hutan mangrove didaerah ini dapat
sambil mencari kepah, tenkuyung maupun kepiting serta harus siap-siap
berlumpur. Untuk menambah asyik suasana dilokasi ecowisata ini kita juga dapat melihat bekantan alias kera
belanda atau masyarakat setempat menyebutnya kalilaek dengan menyusuri sungai
dengan menyewa perahu motor, bekantan termasuk satwa dilindungi yang
masih ada yang
dapat dilihat di daerah ini pada waktu pagi dan sore hari. Untuk mengabadikan bekantan lewat lensa kamera yang
dibidikkan susah-susah gampang serta harus sabar menunggu dan mencari momen
yang tepat, sebab bekantan yang ada masih liar dihabitatnya untuk ini
diperlukan pemandu yang sudah terbiasa menangani satwa ini dan jika beruntung
kita juga dapat melihat lutung, buaya dan beberapa satwa lainnya. Selain
keindahan flora dan faunanya, kita dapat menikmati berbagai olahan panganan
dari mangrove seperti sirup, minuman segar, teh, selai, dodol, kue isi
selai,
keripik yang mulai dikembangkan serta lainnya tidak ketinggalan ada juga madu
kelulut mangrove yang dapat dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang sambil
menikmati suasana alam yang ada kita juga dapat berpartisifasi dengan menanam pohon
bakau ataupun menjadikan tempat ini sebagai sarana pendidikan dan penelitian.
‘Wisata Malam’
Tempat wisata berikutnya berada di Dusun Ceremai dengan melewati pelabuhan sungai sumpit ceremai dengan jarak tempuh ± 12 km dari tempat ecowisata mangrove kita akan menjumpai pantai dengan hamparan pasir putih yang landai menjorok kearah laut, bagi yang mau berpetualang untuk menikmati pantai yang panjang dan indah ini dapat menyusurinya dengan menggunakan sepeda motor dimulai dari Pantai Mutusan, Kampak, Tanjung Kemuning, Tanjung Api, Sungai Belacan, Sungai Gelam Sampai keperbatasan desa temajuk yaitu
Sungai Ubah. Keistimewaan pantai ini adalah sebagai tempat peneluran penyu hijau dan sisik yang biasanya penyu-penyu ini naik kepantai untuk bertelur dengan musim puncak dimulai pada bulan mei sampai oktober. Seekor penyu bisa bertelur dalam satu musim 4-6 kali, penyu bertelur pada saat malam hari dan jika beruntung pagi hari juga dapat melihatnya. untuk melihat satwa endemic yang terkenal jago berenang ke berbagai samudra ini tidak boleh sembarangan karna penyu sangat sensitive terhadap cahaya lampu terutama cahaya lampu sepeda motor dan senter yang biasa digunakan untuk menyusuri pantai pada malam hari, hal ini dirasakan dapat menggangu pada saat akan naik kepantai ataupun saat mau bertelur sehingga dalam hal ini diperlukan jasa pemandu untuk dapat menjelaskan tata cara saat berada dilokasi.
Selain itu ditempat ini juga terdapat beberapa tempat penangkaran penyu berupa tempat penetasan dan pembesaran anak penyu atau tukik yang dikelola oleh beberapa komunitas masyarakat. Sambil melihat penyu bertelur kita juga disuguhkan dengan pemandangan kerlap kerlip lampu perahu nelayan yang sedang mencari ikan dilaut apalagi langit diterangi oleh bulan dan bintang-bintang sungguh pemandangan yang menakjubkan, tentunya masih banyak daya tarik wisata Desa Sebubus yang dapat dikunjungi cocok untuk liburan maupun kunjungan.
Selanjutnya tidak jauh dari lokasi ini terdapat Taman
Wisata Alam (TWA) Tanjung Belimbing atau yang lebih dikenal dengan nama
Selimpai, untuk menuju selimpai dibutuhkan waktu ± 15 menit dengan menyebrangi
sungai paloh menggunakan perahu motor dan akan
menjumpai susunan pohon cemara
laut atau aruk yang tersusun rapi secara alami selain itu kita dapat menjumpai
tempat penangkaran penyu. Selimpai ini dikelola oleh BKSDA yang saat sekarang
ini sedang dilakukan penataan blok mana yang akan dijadikan zona pemanfaatan
dan zona lindung. Selain itu laut maupun
sungai yang ada di desa sebubus terdapat beraneka jenis ikan maupun udang yang
dapat dijadikan tempat pemancingan, dengan menyusuri sungai paloh sampai ke hulu
kita dapat menjumpai tempat wisata spiritual batu bejamban yang terletak di
Dusun Sungai Tengah.Tempat wisata berikutnya berada di Dusun Ceremai dengan melewati pelabuhan sungai sumpit ceremai dengan jarak tempuh ± 12 km dari tempat ecowisata mangrove kita akan menjumpai pantai dengan hamparan pasir putih yang landai menjorok kearah laut, bagi yang mau berpetualang untuk menikmati pantai yang panjang dan indah ini dapat menyusurinya dengan menggunakan sepeda motor dimulai dari Pantai Mutusan, Kampak, Tanjung Kemuning, Tanjung Api, Sungai Belacan, Sungai Gelam Sampai keperbatasan desa temajuk yaitu
Sungai Ubah. Keistimewaan pantai ini adalah sebagai tempat peneluran penyu hijau dan sisik yang biasanya penyu-penyu ini naik kepantai untuk bertelur dengan musim puncak dimulai pada bulan mei sampai oktober. Seekor penyu bisa bertelur dalam satu musim 4-6 kali, penyu bertelur pada saat malam hari dan jika beruntung pagi hari juga dapat melihatnya. untuk melihat satwa endemic yang terkenal jago berenang ke berbagai samudra ini tidak boleh sembarangan karna penyu sangat sensitive terhadap cahaya lampu terutama cahaya lampu sepeda motor dan senter yang biasa digunakan untuk menyusuri pantai pada malam hari, hal ini dirasakan dapat menggangu pada saat akan naik kepantai ataupun saat mau bertelur sehingga dalam hal ini diperlukan jasa pemandu untuk dapat menjelaskan tata cara saat berada dilokasi.
Selain itu ditempat ini juga terdapat beberapa tempat penangkaran penyu berupa tempat penetasan dan pembesaran anak penyu atau tukik yang dikelola oleh beberapa komunitas masyarakat. Sambil melihat penyu bertelur kita juga disuguhkan dengan pemandangan kerlap kerlip lampu perahu nelayan yang sedang mencari ikan dilaut apalagi langit diterangi oleh bulan dan bintang-bintang sungguh pemandangan yang menakjubkan, tentunya masih banyak daya tarik wisata Desa Sebubus yang dapat dikunjungi cocok untuk liburan maupun kunjungan.