
Selain itu laut paloh yang berbatasan dengan laut natuna
dan laut cina selatan merupakan jalur lalu lintaskapal internasional yang
sangat strategis, dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2018 ini banyak
ditemukan penyu yang mati dilaut belasan sampai puluhan ekor dengan kondisi
yang sudah membusuk kemudian terdampar di pantai paloh dan juga ada ditemukan satu
ekor di pantai jawai laut. Berdasarkan hasil penelitian penyu yang mati ini
diakibatkan memakan sampah plastikdanaspal, jika menyangkut sampah plastik
pantai paloh merupakan langganan pendaratan berbagai jenis plastik bahkan botol
kaca setiap tahunnya yang terbawa ketika musim gelombang kuat dari berbagai
negara dan tentunya dari daerah kita juga ada. Pada waktu tahun-tahun sebelumnya
penyu yang mati karena memakan plastik, tersangkut jaring maupun dibunuh untuk
diambil telurnya, namun kali ini yang jadi perhatian dan hal baru adalah
tentang asal usul aspal yang tumpah atau terbuang kelaut
sehingga termakan oleh penyu.
Matinya penyu yang mulai heboh dibicarakan ini tentunya
menjadi perhatian dan perlu diperhatikan sehingga diperlukan keseriusan dari Pemerintah,
Instansi Terkait dan berbagai pihak untuk saling berkerjasama dalam
menangani keanekaragaman hayati dan
ekosisitem yang ada agar tetap terjaga dan lestari, denganbahu membahu dalam
pengawasan dan menjaga keberadaan satwa-sarwa langka yang ada di daerah kita
tercinta dengan menghilang ego sektoral masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana niat dan tujuan
konservasi dapat tercapai dengan meciptakan terobosan kedepan dengan melibatkan
peran aktif masyarakat seperti membuat UPT yang berdekatan dengan lokasi
Tumbuhan Satwa Liar yang kebanyakan berada di Areal Penggunaan Lain (APL),
Konservasi Berbasis Masyarakat, Membangun Ecowisata berbasis lingkungan dengan
sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat mengalihkan aktivitas ekonomi
yang memperdagangkan TSL.
![]() |
ilustrasi penyu mati dipantai jawai laut |