Oleh : Darmawan
Permasalahan dinegeri ini datang silih berganti, belum tuntas satu datang yang baru apalagi menyangkut kebutuhan yang di perlukan sehari-hari.
Kali ini mengenai gula pasir bahan pemanis yang digunakan mulai sulit dijumpai ditoko-toko yang ada di daerah perbatasan Paloh dan sekitarnya, hal ini terjadi karena adanya razia gula yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.
Gula ini didapat dari Negeri tetangga Malaysia melewati border aruk Kec. Sajingan dan Teluk Melano yang dibawa para cangkau menggunakan sepeda motor maupun mobil.
Dari dulu sampai sekarang masyarakat sudah terbiasa menggunakan gula dari negeri tetangga tersebut karena mudah didapat dibandingkan dengan gula dari dalam negeri tercinta ini yang selalu kekurangan pasokan, apalagi mendekati hari raya Idul Adha masyarakat biasanya merayakan dengan membuat berbagai macam kue seperti lebaran Idul Fitri, belum lagi para penikmat minuman terasa sekali tanpa gula.
Dari dulu sampai sekarang masyarakat sudah terbiasa menggunakan gula dari negeri tetangga tersebut karena mudah didapat dibandingkan dengan gula dari dalam negeri tercinta ini yang selalu kekurangan pasokan, apalagi mendekati hari raya Idul Adha masyarakat biasanya merayakan dengan membuat berbagai macam kue seperti lebaran Idul Fitri, belum lagi para penikmat minuman terasa sekali tanpa gula.
Bagi masyarakat yang sering berkumpul diwarung kopi contohnya ketika biasanya memesan kopi hitam dikarenakan tak ada gula akhirnya harus menggunakan kopi sashet. Mengingat NKRI sangat luas dengan tanah yang subur seharusnya permasalahan seperti ini bisa diatasi dengan cepat dan sigap, tinggal bagai mana mengelolanya saja.