Kamis (16/6) sekitar jam 13.00 wib warga yang berjumlah 9 orang pergi kelaut menggunakan perahu motor untuk mengangkat meriam yang berjarak lebih kurang 800 M dengan kedalaman 8 M yang berlokasi di laut Tanjung Kemuning Dusun Ceremai Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.
Sebubus Merupakan salah satu desa di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat Indonesia dengan beragam potensi sumber daya alam, flora dan fauna serta keanekaragaman hayati dan ekosistem.
Friday, June 17, 2016
Menyelam Loobster Dapat Meriam
Kamis (16/6) sekitar jam 13.00 wib warga yang berjumlah 9 orang pergi kelaut menggunakan perahu motor untuk mengangkat meriam yang berjarak lebih kurang 800 M dengan kedalaman 8 M yang berlokasi di laut Tanjung Kemuning Dusun Ceremai Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.
Thursday, March 24, 2016
Harapan Baru Sawah Tadah Hujan
Seiring datangnya musim panas kemilau bulir-bulir padi mulai menguning ini pertanda masa panen sudah tiba, Alhamdulillah kali ini hasil juga memuaskan ketimbang beberapa tahun yang lalu. Sebagai daerah persawahan dengan sistem tadah hujan tentunya tidak mudah dengan dengan kondisi perubahan iklim setiap tahunnya apalagi didaerah pesisir yang berdekatan dengan laut tentunya perlu dilakukan suatu trobosan baru dalam mengelola pertanian.
budidaya padi sawah tadah hujan kawasan perbatasan kabupaten sambas yang dilaksanakan di Dusun Jeruju Desa Sebubus Kecamatan Paloh dan hasilnya pada ( 22/3) 2016 dilaksanakan acara panen padi dilokasi demplot menggunakan peralatan teknologi tepat guna yang dihadiri kepala BPTP Kalbar, Kadis Pertanian dan Perternakan Kab. Sambas, BP3 Paloh, Danramil Paloh, Camat Paloh, Kades Sebubus dan malek, Kadus Jeruju, Gapoktan, Poktan Subur 2 juga masyarakat setempat.
Penanaman benih dimulai pada ( 15/12 ) 2015 oleh kelompok tani subur 2 seluas 1 ha dengan menggunakan bibit impara 3 umur 115 hari dengan jarak tanam jajar legowo 4:1 ( 20x15x40 cm ) dan setiap lubang 5 bibit, dalam sambutannya Djiyanto Kepala BPTP Kalbar memberikan gambaran tentang padi impara 3 yang kenyal dan pulen jadi ketika dimakan bisa tahan lama diperut, selain itu bibit ini cocok dan sesuai dengan kondisi daerah pesisir.
Selain acara panen padi rombongan juga berkesempatan melihat kegiatan percetakan sawah baru yang dilaksanakan untuk kec. Paloh sendiri ada didua lokasi yaitu setingga asin dan
Gencar membina dan mensosialisasikan hal-hal yang baru, mengingat kebiasaan yang ada di masyarakat desa sebubus dan sekitarnya menanam padi 2 kali dalam setahun menggunakan bibit lokal sedangkan jika menggunakan bibit baru seperti impara 3 dapat dilakukan setahun 3 kali hal ini tentunya dapat mendongkrak hasil pertanian masyarakat dan
Namun yang juga perlu diperhatikan adalah sistem irigasi terkait tadah hujan dimana ketika musim curah hujan tinggi air dapat dibuang namun sebaliknya menghadapi musim panas diperlukan sumber-sumber air untuk mengairi sawah hal ini bisa dalam bentuk embung ataupun sumur bor dan jika memungkinkan pendanaan yang cukup besar dapat menggunakan mesin penyuling air asin menjadi air tawar hal ini memungkinkan karena sumber air laut yang ada sangat melimpah.
Sunday, March 20, 2016
MAU PILIH YANG MANA
Bagi masyarakat pengguna jasa anggkutan air yang
menggunakan mobil tentunya mendapat angin segar terutama mengenai tarif yang
lebih murah dari biasanya, jika dilihat perkembangan aktifitas keluar masuk
kendaraan didaerah ini masih terbilang sedikit terutama mobil.
Selama ini jasa
angkutan air non pemerintah khusus mobil awalnya hanya satu yaitu berupa perahu
bangkong yang terbuat dari kayu sebagai perintis dalam melayani jasa
penyebrangan namun belakangan ini sudah ada lagi yang baru terbuat dari besi yang
menimbulkan pertanyaan terutama perizinan, yang lama saja belum beres apalagi
yang baru hal ini dikemukakan dari dinas perhubungan sambas dan jika di tambah
milik pemerintah jumlahnya menjadi tiga sehingga timbul pemikiran apakah
pertanda daerah ini akan maju.
hal senada juga disampaikan Rusiadi warga
masyarakat menyatakan bahwa penyebrangan dipaloh luar biasa, di sekura saja
yang ramai akan aktifitas hanya ada satu ferry.
Dengan kondisi seperti ini pemerintah
serta instansi terkait hendaknya harus segera mengantisifasi agar tidak timbul hal-hal
yang tidak diinginkan terjadi dilapangan dan mencari solusi jalan terbaik dalam
menyikapi terhadap hal ini.
Ferry Pemerintah |
Armada Penyebrangan Baru |
Armada Penyebrangan Perintis |
Monday, September 21, 2015
Mentari Mulai Menampakkan Sinar Hangatnya
Kondisi kabut asap dari kebakaran banyak membuat dampak lingkungan yang buruk seperti mengganggu jarak pandang, mengganggu aktifas belajar disekolah, menyebabkan penyakit ispa maklum yang dihirup bukan lagi oksigen tapi karbon dioksida, udarapun menjadi
Menyikapi hal ini yang kerap terjadi setiap tahunnya tentunya semua pihak harus tanggap terhadap bencana dan perubahan iklim dengan melakukan berbagai upaya pencegahan. Tebentuknya Masyarakat Peduli Api ( MPA ) ditingkat desa sampai dusun merupakan solusi yang baik namun dalam hal ini tentunya pembinaan, pelatihan dan pembekalan akan penanganan kebakaran juga perlu ditingkatkan akan tetapi yang paling penting adalah peralatan pemadan kebakarannya dan bukan hanya sekedar dibentuk.
Tentunya diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, instansi terkait pihak swasta dan masyarakat dengan tidak bosan-bosannya menghimbau dan mensosialisasikan tentang menjaga lingkungan dengan tidak membakar lahan yang akan digunakan untuk perkebunan. Siap siaga dan tanggap akan bencana dan perubahan iklim juga harus menjadi prioritas apalagi paloh merupakan daerah pesisir, tentunya penegakan hukum bagi pelaku pembakaran lahan serta perusak lingkungan harus dilakukan demi kepentingan bersama.
Penyebrangan Perintis Menuju Perbatasan Paloh

Awalnya penyebrangan ini hanya mengangkut sepeda motor dan jumlah tidak begitu banyak sesuai dengan jumlah penduduk yang ada
Menyikapi kondisi ini masyarakat cermai mulai merancang perahu bangkong yang lebih besar untuk dapat mengangkut mobil dan alat transportasi yang terbuat dari kayu ini mulai beroperasi pada akhir tahun 2011 dengan mesin tempel 40 pk yang merupakan bantuan dari Pangdam namun kondisi mesin yang digunakan sering rusak dan jika hal ini terjadi maka transfortasi jadi terganggu untuk mengatasi hal ini Bupati Sambas yang sering berkunjung ketemajuk memberikan bantuan berupa mesin 40 pk melalui Dinas Perhubungan untuk membantu memperlancar transportasi ini mengingat selain masyarakat, pengusaha maupun pejabat menggunakan jasa penyebrangan ini.
untuk pandai dalam melihat peluang apalagi menyangkut tentang tanah jangan sampai yang masih ada dijual sehingga dengan semakin berkembangnya daerah perbatasan masyarakat dapat mengelola tanahnya untuk kesejahteraan. Tentunya kedepan perahu ini dapat berdampingan dengan program pemerintah yang sedang membangun dermaga yang akan dilengkapi dengan Feri penyebrangan mengingat perahu perintis yang berperasi selama ini juga memiliki andil dalam membantu pembangunan dengan masuk keluarnya barang didaerah ini.
Tuesday, July 14, 2015
PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR TANGGUH
Kawasan pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok yaitu tingginya tingkat kemiskinan masyarakat, tingginya kerusakan sumberdaya pesisir, rendahnya kemandirian organisasi dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal, minim dan rendahnya kualitas dan kesehatan lingkungan pemukiman. Persoalan ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang culup tinggi pada kawasan pesisir.
Pada tahun 2012 – 2014 Kementrian Kelautan dan Perikanan ( KKP ), telah melaksanakan Program Desa Pesisir Tangguh ( PDPT ) dan hal ini telah terbukti meningkatkan ketangguhan desa pesisir yang melaksanakan kegiatan, dengan penyesuaian kondisi ini PDPT berakselerasi menjadi Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh ( PKPT ) yang diharapkan mampu member daya dorong bagi kemajuan kawasan pesisir Indonesia.
PKPT merupakan Implementasi Pengelolaan Pesisir Terpadu skala kecil dengan lokasi kegiatan di 22 kabupaten atau kota pada kawasan pesisir yang meliputi 3 desa dan terletak pada satu hamparan yang pelaksanaannya dilakukan selama 3 tahun. Kabupaten Sambas merupakan salah satu yang ditunjuk sebagai pelaksana PKPT, adapun yang menjadi sasaran kawasan pesisir diprogram ini adalah Desa Sebubus, Desa Nibung, Desa Malek Kecamatan Paloh.
Tujuan dari PKPT ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dan perubahan iklim, meningkatkan kualitas lingkungan hidup dikawasan pesisir, memfasilitasi kegiatan pembangunan dan pengembangan sarana prasarana sosial ekonomi dikawasan pesisir, mengembangkan kelembagaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan secara partisifatif oleh masyarakat dengan melibatkan peran serta perempuan.
Untuk mewujudkan ketangguhan diperlukan kebijakan berupa pengembangan kegiatan yang berorientasi pada penyelesaian persoalan-persoalan pokok yang dihadapi masyarakat, adapun fokus kegiatan PKPT ada lima Program yaitu Bina Manusia, Bina Usaha, Bina Sumberdaya, Bina Lingkungan dan Infrastruktur, Bina Siaga Bencana dan Perubhan Iklim.
Keberhasilan kelima program tersebut sangat tergantung peran aktif kelembagaan sehingga penguatan kelembagaan sangat perlu ditingkatkan.
Kegiatan PKPT ini tak hanya dilakukan oleh laki-laki tetapi Perempuan juga ikut serta hal ini adalah srtategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki.Tentunya program-program yang akan dijalankan mengacu pada RKPDES yang ada dan adanya penambahan program yang belum masuk di RKPDES sampai penyusunan RKK dan pelaksanaan kegiatan yang dibantu oleh tim yang sudah dibentuk dengan harapan agar masyarakat desa terkait dapat lebih meningkat dan maju ditahun-tahun berikutnya,salam tangguh.
Sunday, May 24, 2015
KEMBANGKAN POTENSI DESA
Nama Kalimantan tak hanya dikenal sebagai sebuah Pulau yang ada di Indonesia, namun juga menjadi nama suatu desa yaitu desa Kalimantan.
Desa ini terletak didaerah
pesisir Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, dan ternyata daerah ini memiliki
potensi yang terserselubung yaitu tanaman kacang hijau. Walaupun tidak masuk
kategori program andalan seperti padi atau kedelai, namun
Hal ini disampaikan oleh Ardiani Manager PT.
Syigenta Indonesia untuk wilayah Kabupaten Sambas dalam acara panen raya Kacang
hijau untuk pertama kalinya, bahwa untuk Kalbar tidak ada yang menanam kacang
hijau seluas yang ada didesa kalimantan sekitar 95 % lahan yang ada ditanami
kacang hijau oleh masyarakat dan lebih kurang 600 Hektar.
Memberikan penyuluhan
mengenai pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kepada masyarakat
sangatlah penting, standar biasanya panen kacang hijau 3-4 kali
namun dengan menggunakan pruduk-produk dari Sygenta bisa 6-8 kali panen.
Hasil yang didapat 1 Ha rata-rata 1,3 Ton dengan harga ditingkat lokal Rp.
14.000/Kg.
Hal senada juga disampaikan Uwing selaku kades Kalimantan kenapa
masyarakat lebih memilih menanam kacang hijau dibandingkan padi atau kedelai
karena selisih hasil yang didapat juga lumayan sekitar 1 Juta perborong (0.16 Ha).
Panen raya kacang hijau
ini dilaksanakan pada (18/5) yang dihadiri oleh Bupati Sambas beserta steakholder
Sambas, TNI, POLRI, Camat Paloh dan Perangkatnya, Penyuluh, KUA Paloh, Kades
Sekecamatan Paloh, , Ibu-Ibu PKK, Tokoh Masyarakat dan Kelompok Tani. Bupati
Sambas dr. Djuliarti Djuhardi Alwi Mph mengungkapkan dengan panen ini tentunya masyarakat
harus mensyukuri Rahmat Allah agar hasil yang didapat lebih baik lagi, dengan
meningkatnya penghasilan masyarakat sehingga kedepan tidak ada lagi raskin,
gizi buruk dan anak-anak menjadi pintar.
Selain itu kacang hijau mengandung
vitamin b, walupun dimasak berkalili-kali kandungan vitaminnya tidak berkurang
dan masyarakat harus cerdas menilai pasar dengan memilih komoditi unggulan
untuk desanya masing-masing. Mengingat kecamatan paloh memiliki delapan desa
dengan sumberdaya alam yang melimpah dengan karekteriktik yang berbeda-beda
jika dikembangkan dengan baik akan menjadi daerah yang maju dikemudian hari,
Bupati Sambas dalam kesempatan ini mencanangkan desa Kalimantan menjadi lumbung
atau sentra kacang hijau.
Tentunya untuk meningkatkan efisien waktu dan tenaga
dalam memisah kacang hijau dari kulitnya masyarakat meminta bantuan berupa
mesin perontok kacang, selain itu melalui pemerintah dan instansi terkait untuk
membantu dalam menjaga kestabilan harga pasar.
Cerita Dari Kampung
Setelah
menunggu sekitar tiga bulan akhirnya Program Indonesia Bagus episode paloh
ditayangkan pada Minggu (17/5) jam 2
siang di NET TV.
Pengambilan gambar pada pebruari 2015 di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang berlokasi ditiga Dusun yaitu Setingga (Cermai), Setingga Asin dan Jeruju, tayangan yang mengangkat tentang sumber daya alam, flora dan fauna, keanekaragaman hayati dan ekosistem, budaya maupun aktifitas masyarakat setempat.
Lagi asik
menyaksikan tayangan ini waktu
dipertengahan tiba-tiba bleb listrik mati sekitar 30 menit baru hidup
lagi
tayanganpun sudah selesai, walaupun sedikit kecewa tidak bisa menonton
sampai
akhir namun masyarakat sudah senang daerahnya sudah dikenalkan.
Listrik juga menjadi suatu sorotan bagi daerah ini yang kerap kali mati, bagi masyarakat yang belum terjangkau jaringan listrik PLN mereka menggunakan Listrik Tenaga Surya ataupun Genset.
Untuk menutup rasa kekecewaan tersebut tayangan Indonesia Bagus sekarang juga bisa dilihat maupun didownload lewat yuotube dengan kata kuncinya Indonesia Bagus Kebanggaan dari Sambas.
Dalam mengenalkan suatu daerah apalagi yang berkaitan dengan perbatasan sangat perlu untuk diangkat dan dipublikasikan melalui media, sehingga dapat lebih dikenal dengan segala potensinya tidak hanya cerita patok batas negara saja tentunya hal ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan program-program yang lain kedepan.
Lewat tayangan ini juga sekaligus untuk mengenalkan para blogger yang ada diperbatasan melalui tulisan kecil mereka dapat menyampaikan informasi tentang kampungnya.
Pengambilan gambar pada pebruari 2015 di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang berlokasi ditiga Dusun yaitu Setingga (Cermai), Setingga Asin dan Jeruju, tayangan yang mengangkat tentang sumber daya alam, flora dan fauna, keanekaragaman hayati dan ekosistem, budaya maupun aktifitas masyarakat setempat.

Listrik juga menjadi suatu sorotan bagi daerah ini yang kerap kali mati, bagi masyarakat yang belum terjangkau jaringan listrik PLN mereka menggunakan Listrik Tenaga Surya ataupun Genset.
Untuk menutup rasa kekecewaan tersebut tayangan Indonesia Bagus sekarang juga bisa dilihat maupun didownload lewat yuotube dengan kata kuncinya Indonesia Bagus Kebanggaan dari Sambas.
Dalam mengenalkan suatu daerah apalagi yang berkaitan dengan perbatasan sangat perlu untuk diangkat dan dipublikasikan melalui media, sehingga dapat lebih dikenal dengan segala potensinya tidak hanya cerita patok batas negara saja tentunya hal ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan program-program yang lain kedepan.
Lewat tayangan ini juga sekaligus untuk mengenalkan para blogger yang ada diperbatasan melalui tulisan kecil mereka dapat menyampaikan informasi tentang kampungnya.
Friday, January 2, 2015
PEMBANGUNAN SARANA PARIWISATA ALAM DI TWA

Kekayaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang terdiri atas sumber daya alam hewani, sumber daya alam nabati beserta ekosistemnya ataupun segala keunikan alam dan keindahan alam lainnya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Potensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya tersebut perlu dikembangkan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besar kesejahteraan rakyat melalui upaya konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, sehingga tercapai keseimbangan antara perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari. Ini merupakan salah satu upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya ditempuh melalui penetapan sebagian kawasan hutan dan/atau kawasan perairan menjadi suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam yang salah satu fungsinya adalah sebagai objek dan daya tarik
wisata alam untuk dijadikan pusat pariwisata dan kunjungan wisata alam. Adapun Tujuan Sosialisasi Taman Wisata Alam ini yang dilaksanakan oleh BKSDA Seksi Wilayah III Singkawang pada (17/12) di Aula DKP Sambas Upaya sistematis dalam rangka penyadartahuan, pemahaman, penyatuan persepsi terkait dengan pengelolaan dan pembangunan sarana pariwisata alam di Taman Wisata Alam yang ada di Kab. Sambas serta untuk mendorong para pihak/steakholder dalam rangka Sinergitas Pengelolaan dan Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Kawasan Pelestarian Alam (KPA) dan di Luar Kawasan Taman Wisata Alam. Sosialisasi ini dihadiri oleh SKPD Sambas, Camat Paloh, Sekdes Sebubus, LSM Kalilaek Paloh, WWF, yang dibuka oleh Kadis Hutbun Sambas Ir. E. Yayan dan penyampaian materi oleh P. Samosir Kepala BKSDA Wil. III serta Kabit Kawasan Kehutanan Sambas Khazarudin, adapun TWA yang dipaparkan dengan segala potensinya adalah sebagai berikut ; Taman Wisata Alam Gunung Asuansang Luas 4.464 Ha,Taman Wisata,Alam Gunung Dungan Luas 1.142 Ha, Taman Wisata Alam Sungai Liku, Luas 821, Taman Wisata Alam Gunung Melintang Luas 22.171,60 Ha, Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing, Luas 810,30 Ha. Pembangunan nasional di berbagai sektor telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat, disamping telah meningkatkan kegiatan masyarakat diberbagai bidang, sehingga menimbulkan perubahan pola kehidupan masyarakat yang menuntut kebutuhan hidup yang semakin beragam. Kedua aspek tersebut ditambah dengan meningkatnya minat kembali ke alam terutama bagi masyarakat perkotaan, menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan wisata alam. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pariwisata alam, maka suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam, yang memiliki keunikan alam, keindahan alam, dan lain-lain, sangat potensial untuk dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik wisata alam disamping sebagai wahana penelitian, pendidikan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Agar obyek dan daya tarik wisata alam tersebut dapat dimanfaatkan secara nyata diperlukan modal dan teknologi. Untuk itu, modal masyarakat dan teknologi yang sesuai, perlu diikut sertakan dalam kegiatan pengusahaan pariwisata alam. Pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam memberikan dampak positif dalam menciptakan perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan pendapatan Negara dan pemasukan devisa. Selain itu pula untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa, pemerataan pembangunan dan pengembangan wilayah serta meningkatkan ketahanan nasional.
Penyelenggaraan pengusahaan pariwisata alam dilaksanakan dengan
memperhatikan:
- konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
- kemampuan untuk mendorong dan meningkatkan perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial budaya;
- nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat;
- kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup;
- kelangsungan pengusahaan pariwisata alam itu sendiri; dan
- keamanan dan ketertiban masyarakat.
LANDASAN HUKUM
1.
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata
Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata
Alam.
2. Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.48/Menhut-II/2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam
di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata.
3. Peraturan
Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor :
P.02/IV-SET/2012 tentang Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Taman Nasional,
Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
PENGERTIAN
- Pariwisata
Alam adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk usaha pemanfaatan obyek dan daya
tarik serta usaha-usaha yang terkait dengan wisata alam.
- Pengusahaan
Pariwisata Alam adalah suatu
kegiatan untuk menyelenggarakan usaha pariwisata alam di suaka margasatwa,
taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam berdasarkan rencana
pengelolaan.
- Usaha
Pariwisata Alam adalah
keseluruhan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang
diperlukan oleh wisatawan/pengunjung dalam pelaksanaan kegiatan wisata alam,
mencakup usaha obyek dan daya tarik, penyediaan jasa, usaha sarana, serta usaha
lain yang terkait dengan wisata alam.
- Wisata
Alam adalah kegiatan
perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela
serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di
kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata
alam.
- Izin
Pengusahaan Pariwisata Alam adalah
izin usaha yang diberikan untuk mengusahakan kegiatan pariwisata alam di areal
suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
- Izin
Usaha Penyedian Jasa Wisata Alam yang selanjutnya disebut IUPJWA adalah izin usaha yang diberikan
untuk penyediaan jasa wisata alam pada kegiatan pariwisata alam.
- Izin
Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam yang selanjutnya disebut IUPSWA adalah izin usaha yang diberikan
untuk penyediaan fasilitas sarana serta pelayanannya yang diperlukan dalam
kegiatan pariwisata alam.
- Blok
Pemanfaatan adalah bagian dari
kawasan taman wisata alam dan taman hutan raya yang dijadikan tempat pariwisata
alam dan kunjungan wisata.
- Rencana
Pengelolaan adalah suatu
rencana makro yang bersifat indikatif strategis, kualitatif, dan kuantitatif
serta disusun dengan memperhatikan partisipasi, aspirasi, budaya masyarakat,
kondisi lingkungan dan rencana pembangunan daerah/wilayah dalam rangka
pengelolaan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.
Dengan sosialisasi dan perencanaan tapak
ditahun 2015 yang disampaikan tentunya dapat membuka pengetahuan dan wawasan
serta menghilangkan salah persepsi yang berkembang selama ini bahwa TWA yang
ada khususnya di kab. Sambas yang tidak bisa dikelola ternyata bisa dan
tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1 Milyar Pohon
Pemanasan global bukan merupakan fenomena alam semata, namun merupakan akibat dari aktifitas manusia yang tidak terkendali sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca di atmosfer sehingga meningkatnya suhu bumi.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak pemanasan global adalah dengan aksi nyata dengan menanam dan memelihara pohon secara masal serta menjaga pohon yang ada dialam dapat
dilakukan oleh setiap komponen bangsa.
Pelaksanakan Penanaman Satu Milyar Pohon dan Bulan Menanam Nasional kali ini dilaksanakan di Kabupaten Sambas pada (16/12) untuk penanaman pohon secara simbolis berlokasi ditaman kota yang tak jauh dari Kantor Bupati Sambas dengan tema “ HUTAN LESTARI MENDUKUNG KEDAULATAN EKONOMI DAN KEMANDIRIAN PANGAN, AIR DAN ENERGI TERBARUKAN “ yang hadir dalam kegiatan ini Sekda
Provinsi Kal-Bar, Waka Polda Kal-Bar, Dandim 1202 Singkawang, Bupati Sambas beserta SKPD serta beberapa bupati dari kab yang ada di Kal-Bar , DPRD Sambas, Kapolres Sambas, Dinas Hutbun dan BLH Prov maupun Kab, BPDAS, BKSDA, Mahasiswa, Pelajar SMP dan SMA, Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan dan LSM.
Diselenggarakannya gerakan penanaman ini dimaksudkan adalah sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemamndiriana seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan yang rusak. Hal ini bertujuan untuk menambah lahan tutupan untuk mencegah terjadinya bencana banjir, longsor ,kekeringan, kebakaran , sebagai konservasi satwa, keanekaragaman hayati dan ekosisitem, penyerapan karbon dioksida serta berpartisifasi terhadap kebituhan pangan, energy dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam mensukseskan kegiatan ini perlu adanya langkah-langkah yang diambil dengan mensinergiskan program penanaman pohon secara lintas sektor dengan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan memberikan penyuluhan penyadartahuan akan pentingnya menanam, memelihara dan menjaga pohon lewat sosialisasi, kampanye, lomba dan pemberian penghargaan sebagai motivasi dalam pelestarian alam. Untuk penghargaan dalam penanaman satu milyar pohon tahun 2014 ini diberikan kepada Desa/Kab yang peduli terhadap penanaman dan pemeliharaan ,Penyuluh Dinas dan Non Dinas , LSM/Kelompok Masyarakat. Untuk di kab. sambas sendiri ada tiga organisasi yang mendapat penghargaan seperti LSM Kalilaek Paloh dibidang merehabilitasi hutan mangrove dan pelestarian bekantan, Mangrove Center Foundation (MCF) Pemangkat dan Kelompok Masyarakat di Salatiga penghijauan dilahan kritis.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak pemanasan global adalah dengan aksi nyata dengan menanam dan memelihara pohon secara masal serta menjaga pohon yang ada dialam dapat


Diselenggarakannya gerakan penanaman ini dimaksudkan adalah sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemamndiriana seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan yang rusak. Hal ini bertujuan untuk menambah lahan tutupan untuk mencegah terjadinya bencana banjir, longsor ,kekeringan, kebakaran , sebagai konservasi satwa, keanekaragaman hayati dan ekosisitem, penyerapan karbon dioksida serta berpartisifasi terhadap kebituhan pangan, energy dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam mensukseskan kegiatan ini perlu adanya langkah-langkah yang diambil dengan mensinergiskan program penanaman pohon secara lintas sektor dengan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan memberikan penyuluhan penyadartahuan akan pentingnya menanam, memelihara dan menjaga pohon lewat sosialisasi, kampanye, lomba dan pemberian penghargaan sebagai motivasi dalam pelestarian alam. Untuk penghargaan dalam penanaman satu milyar pohon tahun 2014 ini diberikan kepada Desa/Kab yang peduli terhadap penanaman dan pemeliharaan ,Penyuluh Dinas dan Non Dinas , LSM/Kelompok Masyarakat. Untuk di kab. sambas sendiri ada tiga organisasi yang mendapat penghargaan seperti LSM Kalilaek Paloh dibidang merehabilitasi hutan mangrove dan pelestarian bekantan, Mangrove Center Foundation (MCF) Pemangkat dan Kelompok Masyarakat di Salatiga penghijauan dilahan kritis.
Subscribe to:
Posts (Atom)