Tuesday, January 3, 2017

Melirik Potensi Mangrove Sebagai Alternatif Sumber Pangan





Bagian II
Dari hasil penelitian bahwa banyak spesies mangrove yang secara tradisional sudah dikonsumsi oleh masyarakat pesisir, namun pemanfaatan mangrove sebagai bahan pangan hanya bersifat insidentil atau dalam keadaan darurat jika terjadi krisis pangan, sebenarnya ada buah mangrove yang dapat secara spesifik di manfaatkan sebagai sumber pangan kaya karbohidrat yaitu dari spesies (Bruquiera gymnorrhiza) lindur atau tumok. Buah mangrove jenis lindur dapat dieksplorasi menjadi bahan pangan alternative, buah jenis inidapat diolah menjadi tepung kandungan gizinya terutama karbohidrat sangat dominan sehingga bisa di jadikan sumber pangan baru berbasis sumber daya lokal mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga bisa membudidayakan mangrove jenis lindur ini disepanjang garis pantai.
Tepung ini mempunyai derajat putih yang rendah tetapi justru dalam aplikasi untuk pengolahan pangan tidak dibutuhkan pewarna makanan secara alami buah lindur atau tumok        (Bruquiera gymnorrhiza)ini memberikan warna kecoklatan bisa dibentuk menjadi adonan yang kalis dan mempunyai kandungan amilosa hampir sama dengan beras yaitu sekitar 17%.Tepung buah lindur yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria tepung yang bisa dikonsumsi.Kadar air, karbohidrat, abu dan serat sudah memenuhi standar SII untuk tepung. Faktor pembatas buah lindur antara lain tanin dan HCN juga berkurang secara signifikan dengan pengolahan sehingga tepung buah lindur ini aman untuk dikonsumsi.
Buah mangrove jenis lindur (Bruquiera gymnorrhiza) yang secara tradisional diolah menjadi kue, cake, dicampur dengan nasi atau dimakan langsung dengan bumbu kelapa mengandung energi dan karbohidrat yang cukup tinggi, bahkan melampaui berbagai jenis pangan sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi masyarakat seperti beras, jagung singkong atau sagu. Kandungan energi buah mangrove ini adalah 371 kalori per 100 gram, lebih tinggi dari beras (360 kalori per 100 gram), dan jagung (307 kalori per 100 gram). Kandungan karbohidrat buah bakau sebesar 85.1 gram per 100 gram, lebih tinggi dari beras (78.9 gram per 100 gram) dan jagung (63.6 gram per 100 gram).


Selain lindur (Bruquiera gymnorrhiza) masih ada tumbuhan mangrove yang berpotensi dikembangkan menjadi pangan fungsional penurun tekanan darah adalah buah pedada atau gerambang (Sonneratia). Buah pedada merupakan tumbuhan mangrove yang kaya akan kandungan serat dan mineralmaupun vitamin yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia menjadi produk olahan pangankhusus di Sebubus ada dua jenis namun yang digunakan adalah Sonneratia ovate, buah pedada memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dimana di dalam buah pedada terkandung beberapa senyawa bioaktif diantaranya favonoid, luteolin, dan luteolin 7-O-ß-glucoside, steroid, triterpenoid, dan turunan benzenecarboxylic, dan Oleanolic acid, ß-sistosterol-ß-D-glucopyranoside. Dengan demikian, berdasarkan kandungan kimia buah pedada dapat disinyalir berpotensi sebagai antioksidan dan agen hipotensif
Buah pedada mengandung beberapa senyawa bioaktif diantaranya favonoid, luteolin, dan luteolin 7-O-ß-glucoside (Wu et al., 2009), steroid, triterpenoid, dan turunan benzenecarboxylic dan Oleanolic acid, ß-sistosterol-ß-D-glucopyranoside.Ekstrak buah pedada memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan mampu mencegah peroksidasi lipid.Adapun Manfaat Sirup Buah Mangrove jenis pedada atau(Sonneratia ovate) berdasarkan penelitian dengan Nilai keunggulan antara lain adalah memiliki kandungan vitamin C cukup tinggi (50,1 mg/100 gr sirup), dan mengandung iodium dengan kadar 0,68 mg/kg sirup.
Dalam tubuh vitamin C berfungsi sebagai antioksidan 28,67 (EC50) µg/ml)serta Peroksidasi Lipid 15,49(IC50) µg/ml, sedangkan Iodium untuk sistesis hormon tiroksin, yaitu suatu homon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan. sirup “ Mangrove” telah layak dan aman untuk dikonsumsi karena bebas dari bahan berbahaya dan beracun, sehingga aman untuk dikonsumsi dan diproduksi secara berkelanjutan.Sirup buah pidada Mangrove yang memiliki rasa dan aroma yang khas, serta beriodium dan bervitamin C, B1, B2, A.
Berdasar uraian diatas berbagai jenis buah mangrove yang ada cocok untuk dikembangkan sebagai sumber pangan lokal baru, terutama di Kecamatan Paloh sebagai daerah pesisir yang memiliki mangrove yang luas serta kondisinya masih bagus.Tentunya dengan segala potensi yang ada perlu adanya dukungan dari segala pihak dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan pengembangan ekonomi produktif masyarakat.
Dari berbagai sumber

DIANGGAP HAL BIASA SEKARANG JADI PILIHAN

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya tempat aktifitas masyarakat sehari-hari  di hutan mangrove untuk mencari kepiting, kuyung, kepah sebagai sumber penghasilan yang dianggap hal biasa sekarang menjadi ramai dikunjungi warga dari berbagai wilayah, begitu juga dengan istilah mangrove mulai dikenal oleh masyarakat luasyang biasanya hanya dikenal dengan namanya bakau. Terobosan baru bagi daerah ini menjadi tujuan wisata semenjak selesai dibangunnya jembatan dan jalan titian atau track dimangrove Dusun Setingga Asin yang berdampingan dengan Dusun Setingga Desa Sebubus Kecamatan Paloh pada akhir Nopember 2016 perlu jadi acuan untuk pengembangan kedepan dan tidak hanya sebagai tempat wisata lokasi ini bisa jadi sarana pendidikan maupun penelitian.


Walaupun masih tergolong baru namun antusias pengunjung yang penasaran mengenai ecowisata mangrovemembawa mereka ketempat ini, setiap hari selalu ada yang datang berkunjung apalagi hari minggu.Suasana hutan mangrove yang masih alami dengan suasana teduh, sejuk dan indah dengan kicauan suara burung membuat pikiran menjadi tenang dan ditambah denganadanya satwa endemik Kalimantan bekantan yang sering terlihat dipinggir-pinggirsungai membuat tempat ini dapat menjadi alternative tujuan wisata. Bagi anak-anak muda yang senang dengan foto  kreasi untuk menghiasi profil mereka dengan latar belakang pepohonan membuat suasana hutan mangrove ini menjadi ceria dan hidup didunia maya.


Pada awal tahun baru 2017 minggu (1/1) jumlah pengunjung yang datang membludak sampai ribuan orang, terlihat dari kendaraan diparkiran sampai track yang penuh sesak sampai-sampai untuk berselisih jalan juga kesulitan sakingramainya orang yang datang apalagi ada yang selfi didepan disaat ramai bakalan macet jalan track, hal ini dikarenakan track yang digunakan baru satu jalur dengan ukuran panjang  438 Mlebar    1,30 M ditambah stagher kecil di ujung track menuju sungai  sehingga pengunjung hanya bolak balik. Melihat kondisi ini perlu peningkatan dan pengembangan lebih lanjut dengan memperpanjang track untuk mengelilingi pulau, gazebo, warung makanan, moshola, perahu wisata, outbound dan yang tak kalah pentingnya adalah wc.

Bagaimana tidak bagi pengunjung yang sudah tidak tahan lagi mau buang air besar atau kecil harus turun kelumpur hutan mangrove tak bisa terbayangkan bagaimana jadinya, kalau lelaki mungkin bisa bagaimana jika perempuan waduh bisa gawat urusannya. Hal ini sudah dipikirkan pengelola dan tentunya juga perlu perhatian dari segala pihak, terutama Pemerintah harus segera turun tangan untuk membantu mengatasi hal ini, masyarakat sudah berbuat sesuai kemampuan dan perlu didukung dalam membangun sarana dan prasarana untuk mengembangan daerah ini. Dengan semakin baiknya fasilitas ecowisata ini diharapkan pengunjung lebih betah dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat dengan menjual beraneka panganan ala mangrove, souvenir, home stay, rumah makan, jasa angkutan sungai dan sebagainya.


Bagi para pengunjung juga harus memperhatikan himbauan yang disampaikan KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA SEKTOR PALOH tentang :

1.   Menjaga Keamanan dan Ketertiban masyarakat.
2.  Tidak membawa Miras, Senjata Tajam, Senpi, Narkoba, maupun hal-hal yang dapat merusak dan menimbulkan gangguan Keamanan dan Ketertiban masyarakat (kamtibmas).

3.  Tidak menyalah gunakan tempat ecowisata mangrove pada malam hari yang dapat menimbulkan gangguan Keamanan dan Ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Selain itu pengelola juga menyampaikan himbauan agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan, mematahkan dahan dan ranting pohon yang ada di lokasi Ecowisata Mangrove.Jika kedapatan melakukan hal tersebut diberikan sanksimenanam pohon mangrove minimal 2 pohon.Mari dukung gerakan pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.


Sunday, December 25, 2016

Melirik Potensi Mangrove Sebagai Alternatif Sumber Pangan

Bagian I

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang hakiki dan pemenuhan kebutuhan pangan harus dilaksanakan secara adil dan merata berdasarkan kemandirian dan tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat seperti yang diamanatkan oleh UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. Upaya pemenuhan kebutuhan pangan harus terus dilakukan mengingat peran pangan sangat strategis, yaitu terkait dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia, ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional sehingga ketersediaanya harus dalam
jumlah yang cukup, bergizi, seimbang, merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Saat ini jumlah penduduk Indonesia telah mencapai lebih dari 252 juta jiwa yang mengakibatkan kebutuhan pangan terus meningkat, pemenuhan kebutuhan pangan bagi penduduk di seluruh wilayah pada setiap saat sesuai dengan pola makan dan keinginan bukanlah pekerjaan yang mudah karena pada saat ini fakta menunjukkan bahwa pangan pokok penduduk Indonesia bertumpu pada satu sumber
karbohidrat yang dapat melemahkan ketahanan pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaannya. Masalah pangan dalam negeri tidak lepas dari beras dan terigu yang ternyata terigu lebih adoptif daripada pangan domestik seperti gaplek, beras jagung, sagu atau ubijalar, meskipun di beberapa daerah penduduk masih mengkonsumsi pangan tradisional tersebut.
Potensi sumber daya wilayah dan sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia memberikan sumber pangan yang beragam, baik bahan pangan sumber karbohidrat, protein maupun lemak sehingga strategi pengembangan pangan
perlu diarahkan pada potensi sumberdaya wilayah dan sumber pangan spesifik. Indonesia sebagai negara kepulauan terbanyak di dunia memiliki 13,466 pulau dengan garis pantai sepanjang 99,093 kilometer terpanjang nomor dua terpanjang didunia setelah Kanada dengan memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan yang sangat besar.


Belum banyak pengetahuan tentang potensi dan manfaat mangrove sebagai sumber pangan, dari hasil beberapa penelitian yang dilakukan bahwa masyarakat telah memanfaatkan buah mangrove
untuk dimakan terutama jenis Bruguiera gymnorrhiza yang buahnya dibuat tepung dan diolah menjadi kue. Penduduk yang tinggal di daerah pesisir pantai atau sekitar hutan mangrove seperti di Muara Angke Jakarta dan teluk Balikpapan secara tradisional juga telah mengkonsumsi beberapa jenis buah mangrove sebagai sayuran, seperti Rhizopora mucronata, Acrosticum aerum (kerakas) dan Sesbania grandiflora (turi). Bruguiera gymnorrhiza yang biasa disebut Lindur atau tumok dikonsumsi dengan cara mencampurkannya dengan nasi sedangkan buah Avicennia alba (api-api) dapat
diolah menjadi keripik dan kue. Buah Sonneratia alba (pedada) diolah menjadi sirup, dodol, selai dan permen. Begitu pula di sebagian wilayah Timor barat, Flores, Sumba, Sabu dan Alor, masyarakat menggunakan buah mangrove ini sebagai pengganti beras dan jagung pada waktu terjadi krisis pangan. Masyarakat di kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, sudah terbiasa mengkonsumsi buah mangrove dan kacang hutan sebagai pangan lokal pada waktu tertentu.

Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas sebagai daerah pesisir yang memiliki hutan mangroveyang cukup luas namun potensi ini belum termanfaatkan dengan baik selama ini, pada tahun 2016 ini baru diperkenalkan berbagai macam olahan buah mangrove dengan pelatihan melalui Pogram Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) dari Kementrian KKP dan Pelaksana kegiatan DKP Kab. Sambas bersama Tim Teknis SKPD Sambas ditiga Desa yaitu Sebubus, Nibung dan Malek menunjukkan hasil yang baik. Walaupun masih tergolong baru Alhamdulilah Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) bentukan PKPT ini yang diberi nama “Gerambang Lestari” yang diketuai oleh Ibu Wajjah di Dusun Jeruju Desa Sebubus sudah dapat memproduksi olahan buah mangrove seperti Buah Sonneratia jenis ovata yang terdapat didaerah ini dibuat sirup, minuman segar yang dikemas menggunakan gelas plastik, dodol, selai dll serta sudah dipasarkan terutama di lokasi ecowisata mangrove. Bersambung..........

Wednesday, December 21, 2016

Hutan Mangrove Sebagai Pertahan Terakhir

Bicara tentang Hutan yang ada di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas tidaklah jauh berbeda dengan tempat lain, hutan yang merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan kondisinya sekarang memprihatinkan.
Paloh yang dikenal sebagai daerah perbatasan dengan memiliki pantai yang indah dan tanah yang subur seperti seorang gadis yang cantik yang mulai dilirik dan diperebutkan dari berbagai penjuru daerah, lahan-lahan yang ada diperjual belikan tidak peduli itu kawasan hutan yang disebut sebagai wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Para pemain lahan tidak peduli itu kawasan hutan produksi, hutan lindung maupun taman wisata alam juga diperjual belikan yang penting urusan kampung tengah alias perut terselesaikan, maklum saja siapa yang tidak tertarik mengenai lahan berhektar-hektar dengan harga murah hitung-hitung hanya beli hutan dan hal ini dimanfaatkan bagi yang punya uang untuk menguasai lahan sebanyak-banyaknya.
Hutan yang sudah dibeli kemudian dibabat untuk dijadikan perkebunan, tentunya hal ini membuat permasalahan baru seperti para mafia lahan versuspara pekerja kayu.Kita sama-sama mengetahui bahwa kayu masih sangat diperlukan dalam hal pembangunan, pekerja kayu selama ini mencari kayu dengan tebang pilih berbeda dengan pembukaan lahan perkebunan dengan membabat habis kayu-kayu pada lahan yang dikuasainya. Namun yang jadi sorotan dan dipersalahkan selama ini yang merusak hutan adalah pekerja kayu, seharusnya para mafia lahanlah yang jadi sorotan.

Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah memberikan solusi bagi bagi masyarakat yang beraktifitas didalam kawasan hutan maupun sekitar hutan dengan program Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa maupun Hutan Tanaman Rakyat  namun ketika mencoba mengusulkan berbenturan dengan para penguasa lahan yang sudah mengantongi surat menyurat seperti SKT atau SPT yang seharusnya dihutan kawasan ini  tidak ada kepemilikan surat menyurat dalam hal ini perlu penanganan khusus. 
Wilayah pesisir  Kecamatan Paloh merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut dengan ekosistem pesisir yang merupakan kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, organisme dan non organisme lain serta proses yang menghubungkannya dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas serta bentang alam yang berada di dalam satu hamparan kesatuan ekologis yang ditetapkan oleh batas-batas alam, seperti daerah aliran sungai, teluk, dan arus (Bioekoregion).
Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang ada memiliki  sumber daya hayati, sumber daya nonhayati, sumber daya buatan, jasa-jasa lingkungan, sumber daya hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun, mangrove dan biota laut lain, sumber daya nonhayati membuat wilayah pesisir ini menjadi penting.
Melihat kondisi hutan daratan saat ini yang semakin
tipis, hanya tinggal hutan di wilayah pesisir yang masih tersisa yaitu hutan mangrove bisa dibilang sebagai pertahanan terakhir ini, namun keberadaan hutan ini juga sangat rawan jika tidak diantisifasi bisa rusak dan hancur seperti adanya alih fungsi lahan, eksploitasi hutan mangrove dan penebangan liar belum lagi ditambah pencemaran limbah domestik/pencemar sehingga tingkat sedimentasi dan abrasi yang tidak terkendali.
Jika hal ini terjadi sungguh sebuah ancaman yang sangat besar bagi penduduk di daerah pesisir ini, tentunya kita sama-sama mengetahui fungsi danperanan penting hutan mangrove yang secara fisik sebagai penyerap karbon, penahan abrasi, penahan angin, penahan intrusi air laut serta secara biologi sebagai tempat berkembang biaknya biota laut maupun tempat hidup berbagai satwa dan tempat wisata alam. Yang tidak kalah pentingnya adalah secara ekonomi sebagai tempat mata pencaharian masyarakat dengan adanya adanya kepiting, kuyung, kepah dan sebagainya dapat menambah penghasilan.
Salah satu yang mulai dikembangkan didaerah ini khususnya di Dusun Setingga Asin dan Setingga Desa Sebubus dimana terdapat hutan mangrove berbentuk pulau yang dijadikan tempat ecowisata berupa track dimangrove dengan panjang ± 438 M yang baru saja diresmikan keberadaannya pada (7/12) oleh H. Arsyad, SH, M.Si mewakili Bupati dan Wakil Bupati Sambas, tempat ecowisata ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah melalui Kementrian Kelautan Dan Perikanan maupun Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Sambas
Tentunya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diperlukan kerjasama dari segala pihak mulai dari proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, pengendalian, perlindungan, pengamanan dan pelestarian tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi dengan kerjasama antar sektor, antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Jangan biarkan hutan mangrove di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang masih tersisa ini juga terancam kerusakan, mari bersama menjaga,
melindungi dan melestarikannya sebagai pertahanan terakhir untuk masa depan yang lebih baik.



Tuesday, December 20, 2016

Mengenal Lebih Dekat Bekantan Sihidung Mancung

Keberadaan Bekantan Satwa Endemik Kalimantan yang ada di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas saat mulai di kenal oleh masyarakat luas, bekantan ini masih dapat ditemukan dibeberapa titik dihutan mangrove. Salah satunya adalah yang sekarang dijadikan tempat ecowisata yang dekat dengan jalan raya dan pemukiman penduduk.

Bagi pengunjung yang penasaran maumelihat bekantan ini tentunya dapat menanyakan informasi langsung kepada komunitas kalilaek yang berkecimpung dalam hal ini agar tidak salah persepsi saatber kunjung kelokasi ini, bekantan tidak serta merta dapat dilihat di sekitar track ini kecuali putaran makanannya berada disekitar track apalagi jika terdapat banyak orang pastinya langsung kabur dia dan menjauh.

Hal ini dikarenakan para bekantan belum terbiasa dengan ramainya, namun tidak menutup kemungkinan suatu saat dapat dilihat dengan mudah seperti di kabupaten-kabupaten lain di Kalimantan  yang terdapat bekantan yang sudah maju dalam pengelolaan ecowisata mangrove dan bekantannya. Beberapa bukti contoh bekantan ini dapat dilihat disekitar track seperti saat bersama teman-teman Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK), Pemuda Peduli Lingkungan, Sekcam Paloh beserta perangkatnya juga melihat keberadaan bekantan ini bahkan saat peresmian track bersama Staf Ahli yang mewakili Bupati dan WakilBupati, SKPD Sambas, Muspika Paloh beserta tamu undangan dapat melihat secara langsung satwa endemik ini.

Begitu juga saat mempromosikan ecowisata ini lewat jalur sungai secara gratis bagi para pengunjung dalam dua hari ini, sudah banyak yang melihat bekantan. Sedikit info tentang bekantan berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan komunitas kalilaek:
1.   Waktu yang baik untuk melihat bekantan adalah pada pagi hari saat mencari makanan atau sore saat para bekantan ini akan tidur dipohon mangrove pinggiran sungai dengan menggunakan perahu motor.
2.   Makanan bekantan pagi hari adalah pucuk-pucuk daun mangrove, siang hari berada dibawah pohon makan pucuk-pucukkan seperti pakis maupun tumbuhan merambat beberapa bibi-bijian dan buah-buahan yang ada dihutan mangrove dan pada sore harinya para bekantan ini makan pucuk daun mangrove lagi. 
3.   Pola makan bekantan tergantung pada pucuk-pucuk daun mangrove, ketika sudah habi spucuk disuatu tempat bekantan ini akan berpindah ketempat lain untuk mencari pucuk-pucuk baru bahkan dengan menyebrang sungai namun tidak jauh dari lokasi ecowisata.

Bagi yang sudah terbiasa beradadi hutan mangrove dengan mencium baunya bekantan yang terbawa angin sudah dapat mengetahui posisi dimana mereka berada, nah untuk mengenal lebih dekatdengan satwa yang satu ini ada beberapa reverensi yang perlu diketahui seperti :

APA ITU BEKANTAN
Bekantan merupakan satwa endemik ( asli ) Pulau Kalimantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey di beberapa daerah disebut dengan beberapa nama seperti Bangkatan, Neusaap, Kera Belanda, Pika, Bahara, Bentangan, Raseng, Kahau dan di Sambas sendiri disebut Kalilaek atau klaek.

 CIRI-CIRI BEKANTAN
Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunya iciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambu tatau bulu berwarna coklat kemerahan dan putih dengan ekor berwarna putih.
Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalislarvatus) hanya dimiliki oleh pejantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun dengan hidungnya yang besar tidak mempengaruhi dalam mengunyah makanan hal ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Bekantan betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya.

UKURAN DAN BERAT BADAN
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Kera Bekantan betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar (buncit). Perut buncit ini sebagai akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanan buah-buahan, biji-bijian dan dedaunan yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.

KEHIDUPAN BEKANTAN
Bekantan (Nasalislarvatus) hidup secara berkelompok masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor Bekantan jantan yang besar dan kuat. Biasanya dalam satu kelompok berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor bahkan lebih.
Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan yang menginjak remaja yang keluar dari kelompok one-male.
Seekor Bekantan betina mempunyai masa kehamilan sekitar 66 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu) ekor anak dalam sekali masa kehamilan. Anak Bekantan ini akan bersama induknya hingga menginjak dewasa (berumur 4-5 tahun).

Bekantan juga dapat  berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau kepulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaput. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup. Satwa yang dilindungi ini lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon.

BEKANTAN TERANCAM PUNAH
Keberadaan bekantan yang hanya bisa hidup dan tergantung pada kawasan hutan mangrove menyebabkan kelestariannya sangat terancam karena tidak punya pilihan lain untuk melarikan diri saat habitatnya dibuka untuk berbagai aktifitas manusia. Ancaman bagi habitat bekantan itu karena terus terjadi pembukaan lahan untuk berbagai aktifitas manusia misalnya pembukaan lahan tambak intensif, pertanian, perkebunan dan industri di kawasan pesisir serta ada yang memburu bekantan untuk dimakan. Ancaman serius bagi satwa ini adalah karena habitatnya, yakni hamparan mangrove adalah kawasan  hutan di Indonesia yang paling cepat musnah karena daerah pesisir dan sungai adalah daerah pertama yang akan dihuni oleh orang-orang.

“Berbeda dengan primata lain, bekantan tidak bisa hidup pada kawasan hutan ‘Dipterocarp’ (jenis meranti) yang luas dan jauh kepedalaman di Kalimantan. Selain itu ada anggapan keliru bahwa bekantan dengan mudah dapat makanan di hutan mangrove padahal satwa ini hanya memakan daun muda, buah-buahan dan biji-bijian mentah. Mereka bisa mendapatkan daun di hutan bakau, tetapi hampir tidak ada buah-buahan dan biji dapat dimakan di hutan mangrove,”Bekantan harus meninggalkan hutan mangrove secara teratur untuk mencari makanant ambahan di hutanjenis lain sehingga jika hutan mangrove terus berkurang maka bekantan akan mati kelaparan.

Alasan itu menyebabkan IUCN (World Conservation Union) mengklasifikasikan bahwa bekantan termasuk satwa langka yang sangat terancam kelestariannya, sekarang tinggal bagaimana kita adakah Simpati dan Empati terhadap keberadaan Bekantan diHutan Mangrove yang masih ada ini,   “ Save Flora & Fauna Di Bumi Paloh ”

Thursday, September 15, 2016

Taukah anda Paloh Jadi Perkampungan Kelulut ???

Lebah kelulut atau Klenceng ( Trigona ) adalah lebah tidak bersengat yang menghasilkan madu sama seperti lebah madu, terdapat hampir 500 spesis kelulut terdapat di seluruh dunia. Lebah kelulut dapat dijumpai pada daerah tropika dunia, seperti Australia, Afrika, Asia tenggara, Amerika untuk dikalimantan banyak ditemukan dihutan belantara sedangkan dipaloh sendiri banyak dijumpai pada hutan mangrove ditepian sungai terutama di kayu nyirih (Xylocarpus granatum).

Kelulut menyimpan madu di dalam tempayan kecil yang dilapisi propolis kaya dengan antioksidan yang berfungsi sebagai antikulat, antifungus, antibakteria dan antiradang yang biasanya digunakan sebagai bahan aktif dalam kosmetik, krim dan tablet. Propolis terbentuk dari bahan resin yang diambil kelulut dari pohon yang mengandung getah kemudian memprosesnya sehingga membentuk propolis, bahan yang berwarna hitam, kuning atau coklat tua di sarang lebah kelulut.

Propolis mampu merawat ulser dan mencuci buah pinggang serta berkesan untuk mencegah pembiakan sel kanker sedang Antioksidan ini pula banyak fungsinya terutama dalam masalah penyakit kanker. Adapun kandungan vitamin dan mineral madu kelulut (trigona) antara lain :
1.  Vitamin:Thiamin (Vit. B1), Riboflavin (Vit. B2), Piridoksin (Vit. B6), Asam Askorbat (Vit. C), α-tokoferol (Vit. E), Niasin, Asam pantotenat, Biotin, Asam folat dan Flavonoid (Vit. K). Mineral : Natrium (Na), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Alumunium (Al), Besi (Fe), Fosfor dan Kalium (K), Seng (Zn), Potassium, Sodium Klorin, Sulfur.

2.  Madu Kelulut (Trigona) mengandung enzim-enzim penting yang diperlukan oleh tubuh seperti diastase, peroksidase, dan oksidase yang mampu memecah karbohidrat dan glukosa serta menghasilkan energi instan.
3.  Madu Kelulut (Trigona) dapat menyatu dengan aliran darah hanya dalam waktu 7 menit.

Madu Kelulut (Trigona) juga cocok bagi penderita diabetes melitus, sebagai pengganti insulin, menormalkan kadar gula, mengatasi lemah syahwat, menormalkan fungsi alat vital, serta penyeimbang metabolisme dalam tubuh.

Kecamatan Paloh sendiri mulai gencar mengembangkan madu jenis ini, hampir disetiap rumah warga terutama di Desa Sebubus memiliki madu kelulut yang sudah dibudidayakan didalam kotak, Ramli (41) Kadus Setingga Asin juga menyampaikan lama-lama desa kami bisa menjadi  perkampungan kelulut dan berhati-hati nanti didatangi beruang madu celotehnya mengenai harga yang ditawarkan juga bervariasi 1 kg dibandrol 180.000 jika dijual dalam kemasan botol 625 ml seharga 150-200 rb.


Pada umumnya konsumen meyakini bahwa madu trigona mempunyai kualitas yang lebih baik, terutama fruktosa dan glukosanya dibanding madu lebah lain. Alasan kedua adalah jumlah produksinya masih sangat sedikit, baik secara keseluruhan maupun per koloni. Sebagai bandingan, madu dari jenis Apis mellifera mampu menghasilkan sekitar 10 kilogram madu per koloni tiap tahun, sementara Apis trigona hanya 1-2 kilogram per koloni tiap tahun.

Bagi mereka yang belum mahir membedakan madu trigona dan madu apis, memang sulit membedakannya. Baik mengenai warna atau kekentalannya, namun mengenai rasa madu trigona memiliki rasa khas agak masam. Bahkan, juga sulit membedakan ” madu gula” dengan “madu asli”. Madu gula adalah madu lebah yang dihasilkan karena diberi makan gula/tetes, sedangkan madu asli dihasilkan oleh lebah yang mencari makan pada jenis bunga-bunga dan tumbuhan.

Di pasaran konsumen juga sering menemukan madu kopi, madu karet, madu lengkeng, madu rambutan, atau madu mixflower atau multiflora, dan sebagainya. Perbedaan itu berdasarkan jenis bunga yang diisap lebah, dan masing-masing jenis memiliki kelebihan
maupun kekurangannya. Mahal-murahnya harga tidak selalu berhubungan dengan khasiatnya, tetapi lebih sering ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran bahwa madu mempunyai berbagai khasiat untuk kesehatan manusia.

Madu merupakan hasil yang paling maksimal dan bagus yang dikumpulkan dari lebah pekerja penghasil madu, madu trigona merupakan madu yang paling istimewa diantara banyak madu-madu lainnya. Madu trigona ini masih sulit di dapat karena masih sangat sedikit yang membudidayakan, dan mencarinya hanya di tengah hutan belantara maka
harganya lebih mahal dari harga madu lain.

Karakteristik Madu Kelulut (Trigona) dan Cara Membedakan Madu Asli,Palsu atau Campuran : Rasa Madu Kelulut (Trigona)  sangat unik dan berubah-ubah sesuai dengan sumber pakan dan musim manis, agak kecut dan agak asam namun tetap terasa menyegarkan di tenggorokan dan tidak membahayakan bagi kesehatan lambung bahkan memberikan manfaat bagi pemulihan lambung yang bermasalah.

Warna Madu Kelulut (Trigona) bermacam-macam mulai dari kuning tua, merah, kecokelatan hingga kehitam-hitaman karena adanya perubahan warna madu dipengaruhi oleh sumber pakan, umur madu dan perubahan cuaca.

Meneteskan Madu di Air Di Dalam Piring / Mangkok Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur akan membentuk seperti sarang lebah, semakin lama bentuk segi nya bertahan berarti semakin bagus baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias madu asli. Jika semakin cepat bentuk segi itu memudar maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisi sudah jauh berkurang salah satu ciri madu asli adalah ketika dimasukkan ke dalam air maka madu tersebut tetap solid dan berbetuk segi, terkecuali di aduk rata maka air akan keruh.

Madu Kelulut (Trigona) yang asli akan dikerubungi semut karena :
-  Semut  merupakan salah satu musuh alami lebah trigona di alam aslinya.
-  Semut sangat menyukai madu kelulut (trigona) karena nektar dan sumber nektar yang diambil oleh lebah kelulut (trigona) juga disenangi oleh kawanan semut.

Memutar Optik Madu asli mempunyai kandungan gula yang spesifik yang dapat mengubah sudut putaran cahaya terpolarisasi. Higroskopis Madu asli bersifat menyerap air, jika madu dibiarkan terbuka pada tempat dengan kelembaban udara tinggi maka madu akan bertambah encer.

Tidak Mudah Mencampur Dengan Air Madu asli jika dituangkan ke dalam air hangat tidak akan pecah atau air akan tetap jernih sebelum diaduk merata dan bagi madu yang sudah tercampur dengan air biasanya air akan menjadi keruh.

Membeku Jika Di Freezer Cara ini tidak 100% benar, seasli-aslinya madu terdiri dari mineral dan nutrisi, kandungan air rata-rata 17,4% dan tentu saja yang namanya air pasti membeku kalo di dalam Freezer. Dan ada beberapa madu yang memiliki sifat mengkristal seperti madu Kaliandra.

Mencampurnya Dengan Kuning Telur Cara ini tidak 100% benar, campurkan dua sendok makan madu dengan kuning telur lalu kocok jika kuning telur tampak mengkristal dan kelihatan matang maka madu anda asli. Yang sebenarnya terjadi adalah penggumpalan atau koagulasi hal ini karena madu adalah asam dan kuning telur adalah protein. Protein yang dicampur dengan asam akan menggumpal sehingga telur akan terlihat matang yang sebenarnya ter-koagulasi, namun tidak semua jenis madu memiliki kadar asam amino yang tinggi.

Kocok Madu Dalam Botol Madu asli jika di kocok akan berbusa, busa dan udara yang terbentuk akan naik dan menekan tutup botol serta menjadi gas ketika tutup botol dibuka akan terdengar suara letupan kecil, apalagi tergantung suhu penyimpanan yang panas dan usahakan penyimpanan dalam suhu sejuk atau di Frezeer.

Teteskan Madu Pada Kertas / Koran Cara ini tidak 100% benar, jika madu yang Anda miliki adalah madu asli pasti tidak mudah diserap kertas atau koran karena kadar air yang terkandung di dalam madu asli lebih rendah dibandingkan madu palsu.

Menggunakan Korek Api Cara ini tidak 100% benar batang korek api yang dimasukkan atau dicelupkan dalam larutan madu beberapa detik, sesudah itu kita ambil dan korek tersebut kita pantikkan dengan kotak korek. Kalau korek tersebut masih bisa menyala maka madu yang kita uji adalah asli. Cara ini banyak dipakai penjual madu di pasar-pasar dan cara ini belum teruji secara nyata karena sampai saat ini banyak yang belum menemukan hasil penelitian yang merekomendasikan cara tersebut.

Menggunakan Alat Polarimeter Cara ini tidak 100% benar madu asli secara optis akan memutar ke kiri, sedangkan madu palsu akan memutar ke kanan. Tips untuk membedakan madu dengan cara mudah seperti di atas tidak selamanya benar 100% karena dalam setiap pemanenan mengandung kadar air yang berbeda-beda, misalkan ketika panen pada musim hujan, maka madu akan banyak mengandung air selain menyebabkan lebih cair, air hujan juga akan menyebabkan madu terodaksi udara maka madu akan menjadi lebih masam ( INGAT AIR HUJAN BERSIFAT ASAM ).

Meledak Madu asli tidak akan selalu meledak karena setiap madu memiliki tingkat pH berbeda-beda, maka kemungkinan untuk meledak juga berbeda-beda seperti MADU KELULUT Memiliki pH yang tinggi apabila di taruh pada suhu yang tinggi atau di bawah terik matahari maka akan meledak, makanya untuk MADU KELULUT disarankan untuk di simpan dalam Freezer atau simpan di tempat yang sejuk.

Madu kelulut secara ekonomis dapat meningkatkan penghasilan tambahan bagi warga dengan cara budidaya dapat madu kemudian dijual tentunya hal ini jika berkesinambungan akan memperoleh hasil yang lebih baik, namun disayangkan ada juga yang mendapatkan uang dengan menjual sarang kelulut yang masih didalam potongan kayu sampai keluar keluar daerah. Dengan maraknya budidaya madu kelulut tentunya harus didukung dengan ilmu pengetahuan dengan cara pelatihan budidaya yang baik dan benar seperti memisah koloni kelulut yang sudah ada menjadi koloni-koloni baru, sehingga pohon mangrove jenis nyirih tempat yang disenangi kelulut untuk bersarang tidak habis ditebang dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang ada dapat berguna bagi masyarakat banyak dan tetap memperhatikan aspek lestari.

Bangun SDM Dengan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Pengembangangan Kawasan Pesisir Tangguh ( PKPT ) 2016 memasuki tahun kedua, kegiatan ini adalah program dari kementrian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) yang dilaksanakan di Sebubus, Nibung dan Malek merupakan Desa pesisir yang ada di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.

Kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan RPKP yang merupakan dasar pelaksanaan pengembangan wilayah pesisir selama lima ( 5 ) tahun yang ditetapkan melalui Peraturan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sambas dengan membentuk tim gabungan yaitu Pemkab
Sambas, DKP, PU, Bappeda, BLH, Kehutanan, penyusunan RPKP dilaksanakan secara partisipatif antar desa melalui pendampingan dengan mempertimbangkan antara lain profil desa, hasil Musrembangdes yang tertuang dalam RPJMDes, Rencana Tata Ruang Wilayah serta kebijakan pengelolaan wilayah pesisir lainnya.

Ketangguhan program ini telah terbukti dengan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan seperti : Bina manusia, Bina Usaha, Bina Sumber
Daya, Bina Lingkungan dan Infrastruktur, Bina Siaga Bencana dan perubahan Iklim dan Bina Kelembagaan, pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan membentuk Kelompok Masayarakat Pesisir ( KMP ) yang disesuaikan dengan karekteristik desa masing –masing.

Kegiatan yang tak kalah pentingnya adalah memberikan pelatihan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pesisir ( Kelembagaan Kelompok ) yang disampaikan oleh Suriawan SST, MT berupa tujuan, struktur,
fungsi tugas, mengembangkan dan membina,kekompakan, suasana, efektifitas dan administrasi kelompok sehingga kedepan masyarakat dapat mengelola kelompoknya dengan lebih baik dan profesional.

Selain itu ada juga pelatihan keterampilan untuk kelompok perempuan dengan bahan baku yang banyak ditemukan disekitar pemukiman masyarakat yang belum termanfaatkan dan kegiatan ini di sampaikan oleh Darmawan seperti membuat dan mengolah hasil buah mangrove menjadi beraneka panganan seperti sirup, dodol, tepung dll menjadi sumber bahan pangan serta membuat keterampilan beraneka ragam hiasan dari kerang yang biasanya limbah kerang ini hanya dibakar untuk dibuat kapur apalagi dengan pantai yang panjang sangat mudah menemukan kerang-kerang ini.

Dengan bertambahnya informasi dan praktek secara langsung tentunya dapat memotifasi masyarakat untuk dapat membuat suatu karya dengan menggunakan apa yang ada disekitar mereka, dalam hal ini kerjasama tim dilapangan seperti pendamping, fasilitator dan pemberdayaan adalah hal yang terpenting sehingga kesuksesan Program PKPT benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sehingga dapat terus
berlanjut pada tahun berikutnya dan dapat dicontoh untuk program-program yang lain. Salam tangguh.