Friday, January 2, 2015

PEMBANGUNAN SARANA PARIWISATA ALAM DI TWA


Kekayaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang terdiri atas sumber daya alam hewani, sumber daya alam nabati beserta ekosistemnya ataupun segala keunikan alam dan keindahan alam lainnya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Potensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya tersebut perlu dikembangkan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besar kesejahteraan rakyat melalui upaya konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, sehingga  tercapai keseimbangan antara perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari. Ini merupakan salah satu upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya ditempuh melalui penetapan sebagian kawasan hutan dan/atau kawasan perairan menjadi suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam yang salah satu fungsinya adalah sebagai objek dan daya tarik
wisata alam untuk dijadikan pusat pariwisata dan kunjungan wisata alam. Adapun Tujuan Sosialisasi Taman Wisata Alam ini yang dilaksanakan oleh BKSDA Seksi Wilayah III Singkawang pada (17/12) di Aula DKP Sambas Upaya sistematis dalam rangka penyadartahuan, pemahaman, penyatuan persepsi terkait dengan pengelolaan dan pembangunan sarana pariwisata alam di Taman Wisata Alam yang ada di Kab. Sambas serta untuk mendorong para pihak/steakholder dalam rangka Sinergitas Pengelolaan dan Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Kawasan Pelestarian Alam (KPA) dan di Luar Kawasan Taman Wisata Alam. Sosialisasi  ini dihadiri oleh SKPD Sambas, Camat Paloh, Sekdes Sebubus, LSM Kalilaek Paloh, WWF, yang  dibuka oleh Kadis Hutbun Sambas Ir. E. Yayan dan penyampaian materi oleh P. Samosir Kepala BKSDA Wil. III serta  Kabit Kawasan Kehutanan Sambas Khazarudin,  adapun TWA yang dipaparkan dengan segala  potensinya adalah  sebagai berikut ; Taman Wisata Alam Gunung Asuansang Luas 4.464 Ha,Taman Wisata,Alam Gunung Dungan Luas 1.142 Ha, Taman Wisata Alam Sungai Liku, Luas 821, Taman Wisata Alam Gunung Melintang Luas 22.171,60 Ha, Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing, Luas 810,30 Ha. Pembangunan nasional di berbagai sektor telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat, disamping telah meningkatkan kegiatan masyarakat diberbagai bidang, sehingga menimbulkan perubahan pola kehidupan masyarakat yang menuntut kebutuhan hidup yang semakin beragam. Kedua aspek tersebut ditambah dengan meningkatnya minat kembali ke alam terutama bagi masyarakat perkotaan, menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan wisata alam. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pariwisata alam, maka suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata  alam, yang memiliki keunikan alam, keindahan alam, dan lain-lain, sangat potensial untuk dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik wisata alam disamping sebagai wahana penelitian, pendidikan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Agar obyek dan daya tarik wisata alam tersebut dapat dimanfaatkan secara nyata diperlukan modal dan teknologi. Untuk itu, modal masyarakat dan teknologi yang sesuai, perlu diikut sertakan dalam kegiatan pengusahaan pariwisata alam. Pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam memberikan dampak positif dalam menciptakan perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan pendapatan Negara dan pemasukan devisa. Selain itu pula untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan budaya  bangsa, pemerataan pembangunan dan pengembangan wilayah serta meningkatkan ketahanan nasional.
Penyelenggaraan pengusahaan pariwisata alam dilaksanakan dengan memperhatikan:
  1. konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
  2. kemampuan untuk mendorong dan meningkatkan perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial budaya;
  3. nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat;
  4. kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup;
  5. kelangsungan pengusahaan pariwisata alam itu sendiri; dan
  6. keamanan dan ketertiban masyarakat.
LANDASAN HUKUM
        1.   Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
        2.  Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.48/Menhut-II/2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata.
        3.  Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : P.02/IV-SET/2012 tentang Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
PENGERTIAN
        -    Pariwisata Alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk usaha pemanfaatan obyek dan daya tarik serta usaha-usaha yang terkait dengan wisata alam.
        -    Pengusahaan Pariwisata Alam adalah suatu kegiatan untuk menyelenggarakan usaha pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam berdasarkan rencana pengelolaan.
        -    Usaha Pariwisata Alam adalah keseluruhan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh wisatawan/pengunjung dalam pelaksanaan kegiatan wisata alam, mencakup usaha obyek dan daya tarik, penyediaan jasa, usaha sarana, serta usaha lain yang terkait dengan wisata alam.
        -    Wisata Alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
        -    Izin Pengusahaan Pariwisata Alam adalah izin usaha yang diberikan untuk mengusahakan kegiatan pariwisata alam di areal suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
        -    Izin Usaha Penyedian Jasa Wisata Alam yang selanjutnya disebut IUPJWA adalah izin usaha yang diberikan untuk penyediaan jasa wisata alam pada kegiatan pariwisata alam.
        -    Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam yang selanjutnya disebut IUPSWA adalah izin usaha yang diberikan untuk penyediaan fasilitas sarana serta pelayanannya yang diperlukan dalam kegiatan pariwisata alam.
        -    Blok Pemanfaatan adalah bagian dari kawasan taman wisata alam dan taman hutan raya yang dijadikan tempat pariwisata alam dan kunjungan wisata.
        -    Rencana Pengelolaan adalah suatu rencana makro yang bersifat indikatif strategis, kualitatif, dan kuantitatif serta disusun dengan memperhatikan partisipasi, aspirasi, budaya masyarakat, kondisi lingkungan dan rencana pembangunan daerah/wilayah dalam rangka pengelolaan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.
Dengan sosialisasi dan perencanaan tapak ditahun 2015 yang disampaikan tentunya dapat membuka pengetahuan dan wawasan serta menghilangkan salah persepsi yang berkembang selama ini bahwa TWA yang ada khususnya di kab. Sambas yang tidak bisa dikelola ternyata bisa dan tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1 Milyar Pohon

Pemanasan global bukan merupakan fenomena alam semata, namun merupakan akibat dari aktifitas manusia yang tidak terkendali sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca di atmosfer sehingga meningkatnya suhu bumi.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak pemanasan global adalah dengan aksi nyata dengan menanam dan memelihara pohon secara masal serta menjaga pohon yang ada dialam dapat
dilakukan oleh setiap komponen bangsa. Pelaksanakan Penanaman Satu Milyar Pohon dan Bulan Menanam Nasional kali ini dilaksanakan di Kabupaten Sambas pada (16/12) untuk penanaman pohon secara simbolis berlokasi ditaman kota yang tak jauh dari Kantor Bupati Sambas dengan tema “ HUTAN LESTARI MENDUKUNG KEDAULATAN EKONOMI DAN KEMANDIRIAN PANGAN, AIR DAN ENERGI TERBARUKAN “ yang hadir dalam kegiatan ini Sekda
Provinsi Kal-Bar, Waka Polda Kal-Bar, Dandim 1202 Singkawang, Bupati Sambas beserta SKPD serta beberapa bupati dari kab yang ada di Kal-Bar , DPRD Sambas, Kapolres Sambas, Dinas Hutbun dan BLH Prov maupun Kab, BPDAS, BKSDA, Mahasiswa, Pelajar SMP dan SMA, Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan dan LSM.
Diselenggarakannya gerakan penanaman ini dimaksudkan adalah sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemamndiriana seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan yang rusak. Hal ini bertujuan untuk menambah lahan tutupan untuk mencegah terjadinya bencana banjir, longsor ,kekeringan, kebakaran , sebagai konservasi satwa, keanekaragaman hayati dan ekosisitem, penyerapan karbon dioksida serta berpartisifasi terhadap kebituhan pangan, energy dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam mensukseskan kegiatan ini perlu adanya langkah-langkah yang diambil dengan mensinergiskan program penanaman pohon secara lintas sektor dengan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan memberikan penyuluhan penyadartahuan akan pentingnya menanam, memelihara dan menjaga pohon lewat sosialisasi, kampanye, lomba dan pemberian penghargaan sebagai motivasi dalam pelestarian alam. Untuk penghargaan dalam penanaman satu milyar pohon tahun 2014 ini diberikan kepada Desa/Kab yang peduli terhadap penanaman dan pemeliharaan ,Penyuluh Dinas dan Non Dinas , LSM/Kelompok Masyarakat. Untuk di kab. sambas sendiri ada tiga organisasi yang mendapat penghargaan seperti LSM Kalilaek Paloh dibidang merehabilitasi hutan mangrove dan pelestarian bekantan, Mangrove Center Foundation (MCF) Pemangkat dan Kelompok Masyarakat di Salatiga penghijauan dilahan kritis.


Sunday, December 14, 2014

KENALKAN KAMPUNG DENGAN TULISAN

Perdesaan ataupun perkampungan yang jauh dari informasi tentunya tidak mudah untuk mendapatkan Koran, majalah maupun tabloid seperti masyarakat perkotaan, hal ini dikarenakan jangkauan jarak tempuh dan tentunya memakan waktu yang agak lama.
Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini bisa membuat terobosan baru bagi masyarakat pesisir maupun pedalaman dengan menggunakan fasilitas internetan lewat Hp dan komputer yang sudah ada diperkampungan sehingga bisa mengakses berbagai berita diseluruh dunia, tentunya dengan keberadaan teknologi ini tidak disia-siakan oleh masyarakat untuk mengenalkan daerahnya mulai dari permaslahan yang dihadapi, potensi, lingkungan dan lain sebagainya lewat tulisan.
Tidak ketinggalan seperti ditempatku Paloh salah satu Kecamatan di Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Negara Malaysia ini juga turut aktif dalam dunia tulis menulis melalui program Pelatihan Jurnalisme Pemuda Perbatasan yang dilaksanakan pada (13/12) di Aula Kantor Camat Paloh, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Border Bloger Movement (BBM) yang Sukses pada tahun 2012 yang pernah ku ikuti.
Peserta yang hadir berjumlah 15 Orang merupakan perwakilan dari delapan desa yang ada dikecamatan paloh meliputi Desa Temajuk, Sebubus, Nibung, Malek, Mentibar, Tanah HItam, Matang Danau, Kalimantan. Selain para pemuda ada juga orang tua yang ikut dalam kegiatan ini dan mereka sangat senang dan penuh semangat, Darmawan (38) dibantu oleh Andika dan agustina melaksanakan kegiatan ini dalam dua tahap dengan menggunakan enfocus supaya lebih mudah pada pagi hari penyampaian teori  dengan materi yang pernah didapat dari Asriyadi Alexander Mering (BBM) tentang tahapan dan langkah-langkah dalam menulis kemudian pada siang sampai sore hari dilakukan praktek membuat blog.
Walaupun terkendala listrik sempat mati lebih kurang 45 menit, Lemahnya sinyal internet serta kapasitas penggunaannya yang terbatas  sehingga beberapa Laptop tidak bisa digunakan dan harus bergantian namun dengan kesabaran dan semangat untuk belajar semuanya dapat berjalan dengan baik.
Setelah Pelatihan ini banyak yang akan kami tulis ungkap Hermanto dari Matang Putus serta Rian Winandi dari Temajuk, ngomong-ngomong tentang Temajuk tentunya banyak yang sudah mengetahui dan berfikir tower sinyal untuk Hp yang ada saja tidak bisa digunakan apalagi mau internet.
Saat Sekarang ini walau Hp tidak bisa digunakan namun untuk internet sudah bisa dilakukan dengan adanya fasilitas berupa Mobil internet yang ramai digunakan pada sore dan malam hari oleh warga temajuk terutama para pelajar sehingga dapat membantu.
Semakin banyak kita menulis dan mengenalkan daerah kita kepada dunia luar akan semakin baik, dengan program jurnalis ini kedepan agar dapat lebih ditumbuh kembangkan dimasa sekarang dan akan datang.
Dengan terlaksananya kegiatan ini tak lepas dari partisifasi dan dukungan dari Bapak Sehan Arahman, S.H selaku Anggota Dewan Dapil V Sambas, Dinas Pemuda Sambas, Camat Paloh, bang Mering yang selalu memberi saran pendapat serta motivasinya dalam mensukseskan kegiatan ini dalam membangun kampung dan semoga amal ibadah yang dilakukan adalah sebagai ladang amal dan mendapat berkah dari Allah SWT. 







Monday, December 8, 2014

INDAHNYA PANTAI PALOH



WISATA BATU BEJAMBAN



Paloh menurut cerita dari orang-orang tua setempat berasal dari nama batu yang mengeluarkan keringat atau peluh dan keberadaannya sudah tidak terlihat dalam arti kata raib, kini Paloh menjadi nama Ibu Kota salah satu Kecamatan di Kabupaten Sambas yang berbatsan dengan Negara Tetangga Malaysia
Batu bejamban sendiri sudah dikenal sejak lama sebagai tempat  spiritual dan sampai saat ini banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah dan suku yang ada , untuk menuju tempat ini harus melewati jalur air dengan menggunakan long boat atau perahu motor  jenis klotok lebih kurang dua jam perjalanan cepat dan lambatnya tergantung dari jenis kendaraan air yang ditumpangi.  Ade orang bercerite Kota Paloh Kebenaran Batu Bejamban Name Kotanye mun dak percaya paggi ke Paloh, Ade orang bercerite Kota Paloh Kebenaran Batu Bejamban Name Kotanye nan termasyur didunie, Sungai Labbai name sungainye banyak jallu (buaya) didalamnye jallu silantek namenye jallunye mun dak percaya paggi ke Paloh, eee Raden Samber Rajenye dayung-dayung dayung kehulu batu bejamban,  begitulah sekilas lirik lagu tentang  tempat Cagar Budaya Batu Bejamban ini.   
Bagi yang ingin ketempat ini bisa dari pelabuhan besar atau kecil yang ada di Desa Sebubus dengan menyusuri  sungai yang berliku dan bercabang-cabang dengan pemandangan alam yang menarik seperti pegunungan, berbagai jenis mangrove  jika perjalanan pagi atau sore hari jika beruntung dapat melihat Bekantan serta buaya dan jangan lupa membawa pancing suasana akan lebih asyik . Sebelum memasuki Batu Bejamban Akan Menjumpai sebuah sungai yang  dulu sering terdengar suara adzan namun tak pernah terlihat siapa yang  mengumandangkannya maka diberi nama sungai Labbai oleh masyarakat. Setelah memasuki lokasi akan terlihat pulau ditengah sungai yang berbentuk seperti kapal yang sudah ditumbuhi mangrove dan konon  dulunya ada kapal yang menabrak batu besar ditengah sungai yang tak terlihat sewaktu air pasang.  
Sesudah sampai ditempat yang kita tuju akan dijumpai bangunan-bangunan seperti Mushola, tempat santai, empat kamar  tidur, dapur tempat masak menggunakan kayu, kamar mandi , wc dan bak air.  Tempat ini sangat tenang karena jauh dari pemukiman penduduk bagi  yang ingin menyepi  dan tafakur alam sangat cocok, tak berbeda jauh dari tempat keramat lainya yang ada di Indonesia Batu Bejamban juga terdapat sebuah bukit  yang tingginya lebih kurang  500 M  dimana terdapat petilasan  Datok Bejamban yang bergelar Maharaje Lele (dibaca dalam bahasa sambas)   dan juga  terdapat  batu alam yang menyerupai sesuatu  yang secara gaib terhubung dengan kerajaan sambas. Nuansa mistis tempat ini masih dirasakan oleh kebanyakan orang sehingga banyak yang datang kesini dengan berbagai niat dan keperluan, namun bagi umat Islam jangan sampai salah melangkah  karena dapat merusak keimanan seseorang kepada Allah SWT.  Cerita tentang Batu Bejamban ini memang banyak yang masih menjadi misteri Seperti ada hubungan apa dengan kerajaan majapahit dan masih banyak lagi yang lain termasuk terdapat sebelah telapak kaki anak-anak diatas batu namun keberadaannya tertupi oleh pepohonan dan semak sehingga sulit untuk di jumpai,  yang perlu diperhatikan mengenai tempat ini adalah bagaimanamenata dan menjaga  serta  melestarikan bangunan maupun hutan, tumbuhan , satwa  yang ada disekitar bukit agar dapat terjaga dengan baik.






Tuesday, December 2, 2014

PUTRI YANG TERSEMBUNYI


Siapa yang pernah menyangka cermai salah satu tempat pemukiman warga   yang berada di Dusun Setingga Desa Sebubus yang  menjadi lintasan menuju Desa Temajuk ini, sekarang tampilannya sudah berubah walaupun cermai memiliki wilayah yang luas namun statusnya masih RW.  Perubahan ini mulai terlihat dari pelabuhan sungai yang dalam pengerjaan sampai jalan baru beraspal yang membelah kampung sampai ketepi pantai belum lagi jalan Negara yang baru sudah terbentang di pesisir pantai serta adanya listrik PLTS.
Hal ini tentunya membawa angin segar bagi masyarakat sekitar, dengan terbukanya akses jalan terlihat keindahan alam yang ada ditempat ini seperti putri tersembunyi yang baru ditemukan.Tempat yang berada dipesisir   ini memiliki pantai yang indah, sekarang lebih dikenal dengan nama pantai cermai kampak indah yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) masyarakat cermai baru berjalan lima bulan.
Pantai berpasir putih yang berkilauan diterpa sinar matahari karena terdapat zircon dengan Deburan ombak Segarnya udara pantai yang masih banyak ditumbuhi pepohonan membuat sejuk dan damai suasana hati belum lagi melihat anak-anak penyu atau tukik yang ada dipenangkaran.
Perlu diketahui panjang Pantai Desa Sebubus sampai temajuk lebih kurang 63 KM dan tempat peneluran penyu hanya ada di Sebubus, sekarang tinggal bagaimana konsep mengelola perpenyuan yang ada bukan dengan menjual telurnya namun bagaimana mencari solusi yang terbaik seperti membuat zona khusus penyu  dan membangun pariwisata, bukan hanya penyu yang jadi perhatian namun bagaimana mengamankan hutan disekitar pantai mengingat satwa-satwa langka banyak khusus daerah Area Penggunaan Lain (APL) yang sudah dimiliki oleh warga.
Untuk menuju Pantai ini sangat mudah bagi yang sudah biasa ke temajuk tentunya sering melintasijalan ini, setelah melewati penyebrangan sungai sumpit-cermai kemudian menuju perkampungan akan terlihat tanda dipersimpangan ada  belokan jalan kekiri lebih kurang 7KM akan sampai dipantai.
Banyak orang yang  datang kesini bilang pantai ini mirip dengan bali jika dikelola dengan baik tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Warga cermai bersuka cita beramai-ramai  menyambut kedatangan Bupati Sambas Dr. Djuliarti Djuhardi Alwi MPh beserta rombongan, mantan Bupati Ir. Burhanudin, Dandim 1202 Singkawang, Camat Paloh, Para Kades yang berkesempatan mengunjungi tempat ini setelah mengikuti acara kunjungan Kapolda Kalbar di Temajuk sabtu (22/11).
Dalam hal kepedulian terhadap satwa dan lingkungan Pokdarwis ini juga berpartisifasi dalam kegiatan Kapolda dengan memberikan tukik yang diserahkan melalui BKSDA Wilayah III Singkawang selanjutnya diserahkan ke Kapolda sebanyak 50 ekor yang sudah berumur dua bulan lebih untuk dilepas dipantai temajuk. Sebelumnya Kapolres Sambas, Instansi terkait seperti Disporabudpar, DKP dan BLH Kab. Sambas uga telah berkunjung, dengan hadirnya para pejabat ini diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan dilokasi pantai ini dikarenakan bangunan yang ada saat ini adalah hasil swadaya masyarakat. 
Hal ini untuk membuktikan keseriusan masyarakat untuk mengembangkan daerahnya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan tidak merusak lingkungan dengan membangun eco wisata. Semua ini tak lepas dari pembinaan yang dilakukan


Camat Paloh Usman S.Sos, MM hampir setiap minggu datang ketempat ini memberikan saran pendapat dalam pengelolaan lokasi pantai dan juga pendampingan yang dilakukan Lembaga Kalilaek Paloh untuk memberikan penyadartahuam akan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan, satwa,  keanekaragaman hayati dan ekosistem dengan menciptakan Pariwisata berbasis lingkungan.
Mari kita semua bergandengan tangan dengan tujuan dan melangkah bersama untuk membangun dan mengembangkan potensi yang ada dengan mencontoh daerah-dareah yang sudah berhasil. Tentunya kita harus berpikaran positif dan bukan mencari-cari masalah serta saling menyudutkan, jika telah terbagun Komunikasi intergrasi singkronisasi (KIS) dengan baik insya Allah semua bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan kedepan membangun masyarakat yang sejahtera dapat tercapai.